Now Playing = Medicine - New Hope Club.-----
"Terima kasih, telah menjadi inspirasiku selama ini."
***
PAGI ini Tania tidak berniat untuk pergi kesekolah sedikit pun. Tania lebih baik dirumah, lagian badannya juga masih terasa tidak enak. Tania memang nggak bisa jalan jauh, apalagi sejauh halaman rumah Agam. Nafasnya pasti sudah sesak kalau sudah berjalan sejauh itu, tapi anehnya tadi itu tidak terjadi apa-apa dengan nafas Tania, tak sesak.
Itulah sebabnya kedua orang tua Tania tidak mengidzinkan Tania untuk jalan jauh, apalagi sendiri. Karena itu ada sebab dan alasannya.
Dahlia terus mengetuk pintu kamar Tania, belum ada jawaban dari Tania saat ini. Lalu, Dahlia memilih untuk mengambil kunci ganda kamar Tania, agar Dahlia dapat masuk melalui kunci ganda itu.
Dahlia merogoh sebuah laci lemari disamping kulkas didapur, kemudian kembali pergi menuju kamar Tania. Dahlia membuka kunci itu dan Dahlia sedikit terkejut melihat Tania masih berada diatas tempat tidur dan masih dibaluti selimut tebal kamarnya.
"Tania? ini udah hampir jam setengah tujuh? kenapa kamu masih tidur, sayang?"
Dahlia meraih selimut Tania, membuka selimut itu yang masih terbalut ditubuh mungilnya. Tidak sengaja Dahlia memegang kepala Tania, dan menyentuh dahi Tania, Dahlia sangat panik karena tubuh Tania begitu panas, seperti sedang sakit.
"Ya ampun sayang, Tania kamu sakit? dari kapan? kenapa nggak bilang sama Mama sih nak, ya ampun." ucap Dahlia sangat panik.
Tania mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian sudah mendapati Dahlia dihadapannya, "Mama. Sejak kapan disini?"
"Kamu kenapa? kamu sakit kan? perasaan kemarin nggak hujan, kamu nggak kehujanan kan? atau gimana?" ucap Dahlia masih terlihat sangat panik.
"Ma, hari ini Tania idzin nggak sekolah dulu yah, Ma. Badan Tania terasa nggak enak gitu, pasti Tania cuma meriang aja, gak lebih." ucap Tania kemudian dengan pelan.
Dahlia menggeleng panik, "Nggak, sayang. Kamu pasti demam, kita kerumah sakit sekarang yah?" cemas Dahlia, "Mama bilang sama Papa kamu dulu,"
"Nggak usah ngerepotin Papa, Ma. Papa pasti banyak kerjaan, dan Mama nggak usah terlalu panik gitu, Tania paling cuma meriang aja," balas Tania pelan.
"Kita kerumah sakit sekarang, Mama kasih tau abang kamu dulu. Dan kamu siap-siap, kita mau kerumah sakit,"
Tania menghela nafas berat, mengapa disaat keadaan seperti ini dia harus merepotkan banyak orang? Tania tidak suka merepotkan banyak orang, sama sekali tidak. Tapi dia harus apa? semua orang perduli padanya, dan dia tidak bisa menolak itu. Makhluk hidup tidak bisa hidup sendirian.
Tania sudah mengganti pakaiannya, dan ia sudah siap untuk dibawa kerumah sakit. Kemudian ia turun kebawah menghampiri Dahlia dan abangnya yang sudah menunggunya dari tadi.
Tania lupa untuk membawa ponsel, ah iya, dia baru ingat kalau ponselnya sedang mati dan belum sempat ia charger tadi malam. Jadi ponselnya mati total untuk saat ini.
Dahlia, Tania, serta Nino sudah berada didalam satu mobil yang sama, mereka akan menuju rumah sakit ternama diibu kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH ON
Teen Fiction[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Siapa yang tak kenal dengan sosok Agam Elvano Adhitama James. Most Wanted serta Trouble Maker di Paramount School, sangat suka membuat masalah disekolah dan berbuat sesukanya dengan mulut tajamnya itu, tapi tidak ada yang...