Now Playing = Aku bertahan - Rio Febrian.-----
"Tidak ada yang lebih menyedihkan ketimbang merindukan seseorang yang bahkan bisa kau temui setiap hari."
****
TANIA merogoh tas selempangnya, mencari keberadaan ponselnya. Tania menemukan ponselnya, benda itu sudah ada ditangannya sekarang. Kemudian, Tania mencari kontak Talia dan menelponnya sekarang juga.
"WhatsApp in gue mall mana, gue mau nyusul." ucap Tania dalam telfon, kemudian mematikannya secara sepihak. Padahal belum ada balasan sama sekali dari suara lawan telfon.
Beberapa menit kemudian, Tania sudah sampai di mall yang keluarganya sedang berpergian. Tania turun dari motor pemilik ojek online yang ia naikki ini setelah memberi uang beberapa lembar sebagai ongkosnya.
Tania berjalan menuju supermarket di mall tersebut. Dimana Talia bilang kalau mereka sedang ada disana membeli bahan makanan bulanan.
Mata Tania berhenti disatu tempat yaitu restoran yang menjual makanan khas luar. Dimana disitu ada seseorang yang sangat Tania kenali. Terpaksa, tidak ada jalan lain menuju supermarket Tania harus melewati restoran itu, biar bagaimana pun tak ada jalan lain walaupun mall ini sangat besar.
Agam bersama Figo.
"Tumben cuma ada Figo, biasanya full team kemana-mana kayak lem nempel terus sama bosnya." ujar Tania dalam hati.
Tania berusaha untuk seperti orang tidak tau, ia melewati restoran itu dengan pura-pura memainkan ponsel ditangannya. Tania harus bersikap seolah ia tidak menyadari kalau di restoran itu ada Agam dan Figo.
Tujuannya ke Mall cuma satu. Yaitu menyusul Mama dan saudaranya sedang berbelanja bulanan disini. Bukan untuk tujuan lain.
"Eh Tania kan? Tania!" ucap seseorang dari arah belakang. Tania berkesiap, mereka pasti sudah menyadari keberadaannya sekarang.
Tania mana mungkin pergi begitu saja bak seorang yang baru saja kepergok ketika melakukan sesuatu. Mau tidak mau, Tania menoleh dengan pelan. Benar saja. Dugaannya benar, yang memanggilnya itu adalah Figo.Tania meneguk ludahnya getir, Agam dan Figo tengah menatapnya dengan tatapan heran. Tania harus bersikap biasa saja, ia tidak boleh canggung sekarang. Ketauan sekali kalau dirinya seperti telah melakukan sesuatu yang tidak-tidak. Tania tidak mau dituduh seperti itu.
Tania melihat sekeliling sebentar, kemudian masuk kedalam restoran itu dan menghampiri meja Agam dan Figo.
"Kenapa?"
Figo tersenyum sekilas, "Lo sendiri?" tanyanya.
Tania mengangguk, "I.. iya."
"Lo kenapa?" tanya Figo lagi, ia melirik kearah Agam, kemudian kembali menatap Tania dengan heran, "Lo masih takut sama Agam?"
Agam memukul kepala Figo pakai sumpit yang berada ditangannya sekarang sehingga membuat cowok itu sedikit meringis kesakitan.
"Sakit Gam,"
"Lagian lo apa-apaan bawa-bawa nama gue,"
"Ciah, lo salting ada Tania?" ledek Figo kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH ON
Teen Fiction[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Siapa yang tak kenal dengan sosok Agam Elvano Adhitama James. Most Wanted serta Trouble Maker di Paramount School, sangat suka membuat masalah disekolah dan berbuat sesukanya dengan mulut tajamnya itu, tapi tidak ada yang...