CRUSH ON || chapter 21

359 18 0
                                    


Now Playing = Pilih Saja aku - Petra Sihombing.

-----

"Jangan mudah menyalahkan. Siapa tau dibaliknya ada alasan."

***

PULANG sekolah ini sangat tidak tepat untuk Agam, dimana cuaca sekarang sedang hujan deras. Waktu pula sudah dilewat jam pulang sekolah, itu artinya sudah tidak ada siapa-siapa lagi yang berada disekolah kecuali guru-guru. Karena James alias Opanya memanggilnya tadi, jadi ia terlambat untuk pulang kerumah, lebih tepatnya lagi nongkrong bersama ketiga temannya itu. Pekerjaan yang ingin dilakukannya sekarang, ia urungkan besok saja, karena cuaca sangat tidak mendukung.

Jalan ibu kota tidak terlalu ramai, mungkin karena cuaca sedang hujan deras. Mobil Agam berhenti disaat lampu lalu lintas berubah menjadi merah kembali.

Kepala Agam sedikit melirik kekanan dan kekiri untuk menghilangkan rasa bosannya didalam mobil sekarang. Lirikan mata Agam berhenti disatu titik, dimana disebuah halte dekat lampu merah ada seorang gadis sedang duduk disana sendirian dengan merangkul dirinya sendiri karena merasa kedinginan dengan cuaca sekarang.

Sangat tidak asing bagi Agam seorang gadis itu, Agam memilih untuk meminggirkan mobilnya dipinggir jalan. Ia ingin memastikan perempuan itu adalah perempuan yang Agam maksud. Setelah meminggirkan mobilnya dipinggir jalan yang tidak terlalu jauh dari halte, Agam mencari keberadaan payungnya yang sudah memang khusus disiapkan didalam mobilnya ini. Kemudian ia keluar dari mobil dan langsung menemui gadis itu.

Langkah Agam semakin dekat dengan jarak gadis itu duduk. Benar sekali. Dugaan Agam benar, itu Tania!

NGAPAIN DIA SENDIRIAN DISANA? ; pikir Agam.

Agam memerhatikan tubuhnya yang sekarang dibaluti jaket kesayangannya. Agam masih berpikir panjang, ia pinjamkan atau tidak jaket kesayangannya itu.

Agam melepaskan jaket itu dari balutan tubuhnya, "Pake, biar gak kedinginan. Lagian muka lo kenapa pucat banget?" ucap Agam sambil menyodorkan jaket itu kepada Tania.

Tania mengangkat kepalanya keatas, memastikan siapa yang telah berbuat baik kepadanya, "Lo?!"

"Ngapain lo disini? lo nggak usah sok baik yah sama gue. Gue tau lo pasti mau ngina gue lagi kan? hm, pasti lo nguntitin gue juga kan? ayo ngaku!" balas Tania langsung mengomel.

"Eh, untung aja gue mau berbuat baik sama lo, sekarang gue lagi gak mau buat masalah sama lo. Kalo lo nggak mau, yaudah gue pulang duluan," balas Agam tak suka. Ia langsung berbalik badan dan hendak pergi meninggalkan Tania sendiri disana.

TAPI GUE GAK TEGA JUGA SIH NINGGALIN TUH CEWEK SENDIRIAN. TAPI MAU GIMANA LAGI, DIA SUDAH SEUDZON SAMA GUE. ; ucap Agam dalam hati.

TAPI KAN SEHARUSNYA GUE TERIMA AJA TAWARAN DARI DIA. LAGIAN GUE BISA APA SELAIN NUNGGU TAXI ATAU BUS STOP DEPAN NIH HALTE. HANDPHONE SUDAH IS DEAD. ; ucap Tania dalam hati.

"Agam tung-" teriak Tania. Belum menyelesaikan ucapannya, tubuh Tania langsung ambruk kedasar lantai.

Agam yang mendengar teriakan setengah itu langsung memberhentikan langkah kakinya. Kemudian langsung menghadap kebelakang.

CRUSH ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang