CRUSH ON || chapter 28

342 19 3
                                    


Now Playing = 13 — Lany.

-----

"Jangan katakan padaku bagaimana dulu, tapi katakan padaku bagaimana sekarang."

****

HARI ini hari terakhir Tania untuk sekolah seperti biasa. Eh—bukan berarti Tania putus sekolah atau berhenti sekolah. Tapi, Tania sudah mendapatkan idzin dari pihak sekolah untuk menjalani pengobatannya di Singapur selama empat bulan lamanya. Padahal waktu empat bulan itu waktu terakhir Tania bersekolah disana, dan dia akan lulus dari sekolah itu dan akan melanjutkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih serius lagi.

Tania ingin sekali mengikuti acara prom night waktu kelulusan sekolah nanti. Pikir Tania, mungkin acara prom night itu tidak dianjurkan untuknya. Lebih tepatnya, jika Tania ikut prom night, dia mungkin tidak dapat waktu sempat.

Waktu istirahat Tania habiskan berlama-lama didalam kelas bersama kedua sahabatnya itu. Ia lebih memilih diam dan terus melamun, sedangkan kedua sahabatnya sibuk memakan dan meminum yang sempat mereka beli waktu dikantin tadi, hanya Tania saja yang tidak.

"Tan, perut lo kuat nggak makan dari pagi sampe sekarang?" Salma terlihat khawatir, begitu pun juga dengan Shira, mereka sama-sama mengkhawatirkan Tania saat ini.

"Iya Tan, lo mau makan gak? nanti lo drop, dan bibir lo sekarang pucet banget gitu. Kita beliin makanan dikantin ya? biar lo tunggu disini aja." sambung Shira khawatir.

"Sal, Shir." lirih Tania pelan, "Gue gapapa. Perut gue masih kuat. Lagian gue gak laper kok, kalian jangan khawatir gitu lah, makasih ya udah mau perhatian sama gue."

"Iya Tan. Jangan gitu, setidaknya perut lo diisi kek sebungkus roti cokelat atau apalah, biar perut lo gak kosong-kosong amat." ucap Shira.

"Iya Tan, kita beliin sekarang ya dikantin." ucap Salma kemudian, kemudian keduanya beranjak berdiri dan berniat untuk membelikan makanan dan minuman untuk Tania, "Tunggu sini ya."

Tania menyeringai gembira, "Makasih banyak yah,"

"Iya Tan. Kita bakal selalu sayang sama lo."

Kini tinggal Tania sendiri berada didalam kelas sendirian, setelah kedua sahabatnya pergi kekantin rela membeli makanan untuknya. Tania sangat beruntung mempunyai sahabat seperti mereka. Padahal, didunia ini hanya kesenangan yang menipu.

Tak lama dari itu, pintu kelas kembali terbuka dengan tiba-tiba—menandakan ada seseorang yang baru saja masuk kedalam kelas Tania.

Tania terpelonjat kaget melihat siapa yang barusan masuk kedalam kelasnya ini. Agam?
Buat apa cowok itu datang kesini? menemuinya kah? atau? ah, Tania belum tau.

"Gam?" ucap Tania sedikit kaget, "Lo cari siapa?"

"Tukang somay." jawab Agam enteng dengan ekspresi yang datar.

"Ha?"

"Kelewat polos atau pura-pura gatau sih?"

"Emang iya. Gue gatau apa-apa, kan gue barusan nanya, cari siapa? disini gak ada tukang somay."

"Iya kalo gak cari lo, ngapain gue masuk kedalem kelas ini ha? dasar." decak Agam.

"Yaa, kalo aja lo cari Shauqi. Soalnya dia bolos pelajaran dari jam pertama sampe istirahat."

CRUSH ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang