Manager's Romance ~ 27

2.5K 284 82
                                    

Cerita ini tidak menceritakan kehidupan tokoh sebenarnya. Alur cerita pure hasil pemikiran yang nulis dengan dahi berkerut.

Happy reading 😍😍

**

Dengusan panjang tak putus menemani perjalanan keduanya yang sebelumnya tidak pernah direncanakan. Meskipun hanya salah satu pihak yang terdengar kesal.

"Pria Lee itu pasti menjebakku. Mana mungkin tiba-tiba ada media yang mengikuti kami." Masih wanita yang sama terus meracau di saat pria yang di sebelahnya tetap terlihat fokus membawa mobil.

"Apa karena kesal padanya kau jadi menyetujui tawaranku untuk kabur?"

"Ah ...."

Bibir berperona peach itu tampak kelu untuk menjawab. Sungguh ia tidak tahu kenapa jawabannya menggantung.

Apa mungkin benar karena ia merasa kesal? Atau ini memang maunya sendiri?

Entahlah.

** tulisan bercetak miring menggambarkan Flashback.





"Sohyun~ssi ... apa kau mau kabur bersamaku?"

Ucapan itu kembali berkelebat. Tanya yang merasuki Sohyun untuk lekas memanggutkan kepalanya. Begitu cepat tanpa sempat berpikir panjang.

Terkungkung dan diawasi, nyatanya berimbas pada otaknya yang kini bersumbu pendek.

Bukan fisik, melainkan batinnya merasa lelah dan terjerat. Tidak ada yang bilang hidup di 'dunianya' dikatakan mudah. Semua iris tertuju padanya yang menuntut pada kesempurnaan.

Melelahkan.

Untuk suatu kebetulan, ajakan Yoongi begitu mudah menggoyahkan imannya. Menggelitik sifat nakalnya dan menarik mintanya berkerjasama dengannya—Yoongi.

"Aku mau. Tapi ... begitu banyak media yang masih berjaga di depan rumahku. Aku tidak yakin—"

"Kalau begitu berterimakasihlah padaku."

Saat itu Sohyun sama sekali tidak mengerti maksud selaan Yoongi. Menyiratkan ketidakpastian dan begitu samar diolah bagi seorang wanita yang baru saja bangun dari tidurnya.

Telepon terputus seiring Sohyun menatap bingung pada ponselnya. Menunggu pun percuma, tidak ada lagi panggilan dari Yoongi yang menjabarkan rencana itu lebih detail.

"Kenapa dia aneh sekali? Mengajakku kabur tapi tidak bilang kapan waktunya. Cih ... pasti dia hanya bercanda, 'kan?

Suara ketukan dari depan daun pintu kamarnya, menyeret atensinya pada wanita baya yang menampilkan dirinya.

"Nona, pesanan pizza Nona sudah tiba di bawah."

Kedua alisnya bertaut. Belum mencerna baik omongan sang pelayan. Butuh beberapa detik lagi sebelum akalnya tersentak.

"Andwae. Tidak mungkin dia ...!"

Lupakan image putri cantik di dalam dongeng.

MANAGER'S ROMANCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang