MANAGER'S ROMANCE (END)

Manager's Romance ~ 33

Cerita ini tidak menceritakan kehidupan tokoh sebenarnya. Alur cerita pure hasil pemikiran yang nulis dengan dahi berkerut.

Happy reading ❤️

**

Sesungguhnya, ia tidak mengira pria itu akan serius dengan ucapannya. Mendesak untuk meminta bertemu dengannya malam ini, apa dia sedikit pun tidak mengkhawatirkan akan diikuti para fans-nya? Atau khawatir tentang karirnya kelak jika ketahuan oleh paman gembulnya?

"Manager-nim."

Dia adalah Jeon Jungkook yang selalu berpenampilan hampir seluruhnya tertutup. Menyisakan kedua maniknya yang menyipit sesaat keduanya bertemu di tempat yang sunyi.

Ditemani Hanbin, setidaknya dua mobil terlihat tidak mencolok untuk pertemuan diam-diam mereka. Untuk beberapa saat, Hanbin terjaga di mobil lainnya, di mana di sana juga terdapat Yoongi—selaku wali Jungkook.

Sementara itu, tinggal Sohyun dan Jungkook yang berada dalam mobil lainnya. Hanya berdua.

"Apa tidak masalah kau menemuiku semalam ini, Kook?" Sohyun buka suara lebih awal.

Sebenarnya ia canggung. Teramat malahan. Membuka konversasi tak lebih dari caranya untuk menarik ulur waktu dan berharap waktu tergerus cepat dan akhirnya ia bisa kembali pulang. Jujur saja, Sohyun tak begitu mengerti kenapa Jungkook memaksa bertemu dengannya. Selama ini, pesan yang terkirim untuknya, bukankah dibalasnya? Meski ya, ia terkadang membalas setelah 5 jam kemudian.

Sepenting apa hingga Jungkook tidak bisa mengatakannya lewat pesan?

"Mungkin dia mau mengungkapkan perasaannya."

Sial! Ucapan Hanbin sesaat Sohyun diantar menuju tempat yang dijanjikan, kini menjadi momok tersendiri untuknya. Seharusnya ia tidak bertanya pada Hanbin mengenai alasan Jungkook terkesan penuntut malam ini. Tidak pada Hanbin yang tidak membantu pikirannya lebih teduh.

"Manager-nim,"

Sohyun gelisah. Dibandingkan menjawab tanyanya, sepertinya Jungkook akan segera mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh ya, apa kabar yang lainnya? Kudengar dari paman bahwa kalian sudah mendapatkan manager baru. Bagaimana dia? Cantik, bukan? Benarkah Jimin selalu mengikutinya ke mana saja? Apa dia juga pintar memasak? Bagaimana Hoseok dan Namjoon—"

Suara Sohyun menghilang tatkala telunjuk Jungkook menyentuh bibirnya. Diikuti suruhan lirih yang menghendaki ia untuk berhenti bicara.

Manik Jungkook masuk terlalu dalam ke dalam kedua irisnya. Seolah perlahan menelan kesadarannya dengan pesonanya selaku pria tampan.

"Aku menyukaimu, Manager-nim."

Sohyun tidak sedang menulikan dirinya. Ucapan kata demi kata itu tertangkap jelas di pendengarannya. Entah kenapa, ia tidak lagi begitu kaget. Nyatanya, perkataan Jungkook terdengar sama persis seperti yang dikatakan Hanbin.

Setelah Yoongi, Jong Suk, apa Jungkook harus ikut-ikutan memperkeruh suasana hatinya?

"Aku menyukai—"