Cerita ini tidak menceritakan kehidupan tokoh sebenarnya. Alur cerita pure hasil pemikiran yang nulis dengan dahi berkerut.
Happy reading 😍😍
**
Pagi yang terbilang berat untuk dimulai.
Ketika baru saja dirimu terbangun, lantas menemukan jauhnya jarum jam yang terus bergerak meninggalkanmu. Seakan mentertawakan keteledoran yang tak sengaja tercipta.
Sohyun terlambat bangun. Fakta yang tak bisa dibantah meski maniknya terus mengerjap dan berharap semua ini hanya bunga tidur.
Sayang, kenyataan tak berpihak padanya. Tangan ramping itu bertambah gemetar ketika melihat banyaknya missed call yang ditinggalkan sebagai jejak untuk kelalaian yang seharusnya bisa dihindarinya. Terlebih lagi pagi ini bukanlah pagi yang biasa. Melainkan pagi yang penting mengingat hari ini merupakan make over day bagi pria Bangtan.
Sekilas terdengar simple, kan?
Iya, kalau salon itu selalu tersedia untuk mereka. Nyatanya, salon yang didatangi pria Bangtan merupakan salon tersibuk di Seoul. Melayani para idola kelas atas, termasuk para aktor dan aktris papan atas yang tidak bisa sembarangan membuat janji.
Tak terkecuali untuk idola sekelas BTS. Waktu yang bisa disempatkan untuk pria Bangtan hanya ada 4 jam. Dan sekarang, berkat kecuaian Sohyun, waktu mereka sudah terbuang sia-sia sebanyak 1,5 jam.
"Kau terburu-buru?"
Langkah kaki Sohyun tercegat saat ia menemukan sosok pria yang berpapasan bersamaan lift terbuka di apartement BTS . Situasi yang terbilang normal; Sohyun akan keluar lift dan pria tersebut tampaknya baru akan masuk. Bergantian tepatnya.
Melirik jam tangannya, Sohyun tak punya banyak waktu untuk meladeni pria yang lantas merentangkan sebelah tangannya. Lebih ke arah menghalangi kepergian Sohyun.
"Minggir!"
Sohyun menghempas tangan itu dengan sekali tebas. Tapi bukan perkara mudah saat pria tersebut lebih gigih menahannya. Menarik tangannya dan membuat keduanya saling berhadapan dengan jarak teramat dekat.
Deru napas Sohyun yang memburu dan napas sang pria yang terasa teratur, keduanya beradu. Menyelami kedua manik hazel milik Sohyun lebih dalam, senyum pun terukir dari bibir tipis si pria. Sebuah pesona yang menghantarkan Sohyun pada gemuruh yang tak dimengertinya.
"Manager~nim?"
Tersentak. Sohyun sontak melepaskan dirinya saat suara berat itu menyela. Menjauhkan tubuh maskulin yang tadinya sempat membuainya.
"Ah ... Jungkook~ssi!"
Terdengar kikuk, Sohyun lantas mendekat pada Jungkook. Tidak dengan pria jangkung yang terus memandangi Sohyun dengan senyuman ramah. Mengabaikan sorotan Jungkook yang tak lepas menelisik sang pria.
Tak banyak bicara, Jungkook menarik tangan Sohyun. Cengkraman erat yang belum pernah dirasakan Sohyun. Namun, membuatnya enggan untuk bertanya atau menepis.
"Senang bertemu lagi denganmu, Sohyun~ssi." Pria itu—Lee Jongsuk—melambaikan tangan ketika Sohyun dipaksa menjauh darinya. Lagipula, menghindar dari pria itu—Jongsuk—jauh lebih penting dibandingkan menggerutu pada Jungkook.
.
.
.
.
.
.
"Terima kasih, Nona Han." Sohyun terus membungkuk; menyampaikan rasa terima kasihnya atas kebaikan pihak salon untuk tidak memotong waktu pria Bangtan untuk melakukan make over. Mengingat Ubah penampilan ini sangat penting menjelang comeback idola dengan salah satu fandom terbesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER'S ROMANCE (END)
FanficAnggap sial, tapi penderitaan yang dialaminya terlihat keberuntungan di mata orang lain. Bagaimana bisa yang namanya mengurus tujuh pria sekaligus dikatakan keberuntungan? Sedangkan mengurus diri sendiri saja, dia belum becus. Belum lagi menghadapi...
