MANAGER'S ROMANCE (END)

Manager's Romance ~ 07

Cerita ini tidak menceritakan kehidupan tokoh sebenarnya. Alur cerita pure hasil pemikiran yang nulis dengan dahi berkerut.

Having double update 👏🏻👏🏻

Selamat membaca ❤️❤️

**

Helaan nafas panjang kesekian kalinya, saat wanita itu memeriksa kembali angka di timbangan digital yang dinaikinya saat ini. Ia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya untuk merasakan perubahan bobot dirinya yang mulai berubah.

"Andwae!" serunya lantang yang memecah kesunyian pagi di kediaman keluarga Kim yang teduh.

Butuh beberapa detik saat keluarganya; ayah, ibu dan tentu saja Hanbin, menggedor pintu kamarnya yang terkunci.

"Sohyun~ah ... kau kenapa?! Kenapa tidak membuka pintu?" suara pertama yang terdengar adalah milik sang Ibu.

Wanita paruh baya itu menatap sang suami dengan air mukanya yang terlihat sangat cemas. Mungkin ia terkenal kejam dan sangat disiplin, tapi ia tetaplah seorang ibu. Ia tetap merasa cemas setelah mendengar pekikan putrinya yang sudah lama tak terdengar lantang di rumah Kim.

"Buka pintunya Sohyun~ah ..." giliran Hanbin yang mencoba membujuk sang adik.

Tak ada jawaban. Hanya ada kesunyian dan saling bertukar pandang saat ketiga anggota keluarga itu saling bergantian mengangkat bahu.

Hingga kurang dari lima menit, putri semata wayang keluarga Kim keluar dari kamarnya. Berpenampilan berbeda dari sebelumnya, Sohyun terlihat mengenakan make-up lebih kentara dari hari biasanya. Menggunakan setelan baju hitam; dari bagian bawah dan bagian atas, terlihat ia akan segera pergi ke pemakaman.

"Aku pergi!" Sohyun dengan mudah menerobos kerumunan keluarganya. Melenggang begitu saja tanpa berpamitan lebih lama pada keluarganya. Mengindahkan sarapan, ia tetap memantapkan langkah kakinya menuju keluar rumah.

"Aku tahu kenapa dia seperti itu ..." Hanbin tersenyum dan ikut meninggalkan kedua orang tuanya yang masih terpelongo dengan sikap kedua anak mereka.

Tidak Sohyun, sekarang Hanbin, seolah bersikap misterius pada kedua pasangan Kim itu yang belum mengerti perangai putra-putri mereka.

.

.

.

.

.

.

"Siapa yang mati?"

Pertanyaan kesekian kalinya yang harus didengar Sohyun setibanya di dorm pria Bangtan itu. Tak menjawab, tak juga mengindahkan, Sohyun lebih banyak mendiami ketujuh pria itu. Tidak berlaku untuk Yoongi yang sejak awal tak berharap akan diajak bicara atau sejenisnya.

Ting Tong!

Para pria itu melonjak kegirangan saat mendengar bunyi bel di depan dorm mereka. Pastilah itu sesuatu yang sejak setengah jam lalu ditunggu mereka.

"Pizza!" seru Taehyung dari depan pintu yang disambut riuh oleh kelima pria lainnya, kecuali Yoongi.

Pria Min itu hanya duduk tenang seraya menyilangkan kakinya, menunggu pizza itu tersodorkan sendiri untuknya.

"Kau mau?" Sohyun memutar tubuhnya saat Jungkook perlahan mendekati dan menawarakan sepotong pizza yang masih panas untuknya.

Tidak juga bentuk perhatian ini membuat Sohyun tergugah hatinya. Belum juga memberikan senyum untuk pria Jeon yang masih berusaha mengambil hatinya.