MANAGER'S ROMANCE (END)

Manager's Romance ~ 36

Cerita ini tidak menceritakan kehidupan tokoh sebenarnya. Alur cerita pure hasil pemikiran yang nulis dengan dahi berkerut.

Happy reading ❤️

**

Semilir angin menemani ia yang berdiri sendiri di rooftop dorm. Warna kelam yang dominan bersanding serasi dengan pancaran cahaya lampu yang menyalak terang di sekitar gedung. Mendesah beberapa kali, tak pula menepis bentuk gulana yang bersemayam. Masih menyisakan rasa tak nyaman.

Pintu menuju rooftop terbuka. Pria berkulit pucat itu bahkan tak tergelitik untuk berpaling. Sesungguhnya ia sudah bisa menebak siapa yang datang.

"Akh!"

Sengatan dingin yang menyentuh pipi kirinya membuat ia tersentak. Bergerak otomatis ke kanan untuk membuat batasan dengan si lawan bicara yang malah terkekeh geli. Tampaknya sosok itu menikmati reaksi pria Min yang kini tak sendiri lagi.

"Kau menikmatinya?" tukas Yoongi hambar.

"Cih, kau sama sekali tidak menarik. Padahal reaksi awalmu sudah cukup bagus. Dasar pria yang kurang sense!"

Pemilik bibir merah itu mengerucut. Namun, tangan dan mulutnya tidak berjalan seirama. Ia boleh menggerutu, tapi tangannya tetap menyerahkan sekaleng bir dingin untuk pria yang kerap ia panggil Min Medusa.

Ini bukan hal aneh lagi. Nyatanya, pria dingin bernama Min Yoongi dan wanita cuek seperti Sohyun bisa saling menyukai. Meski beberapa orang meramalkan hubungan mereka tidak akan bertahan lama.

Sebut saja Jungkook dan Jimin. Keduanya menempati posisi teratas yang meyakini hubungan pria Min dan gadis Kim itu akan segera putus. Alasan ketidakcocokan menjadi survei teratas.

Sementara Namjoon, ia masih menimbang ke arah mana ia mesti condong; pihak oportunis atau oposisi. Setidaknya ia agak goyah setelah mendengar bahwa Yoongi bertemu dengan PD Bang dan ayah Sohyun. Sudah pasti pertemuan itu berlangsung alot. Namun, Namjoon belum memutuskan dikarenakan merasa dasar argumennya belum memadai.

Sementara Hoseok dan Taehyung, kedua pria yang menganggap diri mereka selaku pihak netral. Yoongi dinilai boleh menjalin hubungan dengan wanita mana pun, termasuk Sohyun. Walau tak memungkiri, kadang mereka bertanya dalam hati, bagian dari mana tentang Yoongi yang membuat Sohyun jatuh hati; wajah pucatnya, bakat mencela, hobi berucap ketus, atau sikap dinginnya yang kadang membuat beberapa dari mereka menguji kesabaran.

"Mungkin Yoongi hyung membuatkan satu lagu untuk Sohyun. Sejak itu mereka saling jatuh cinta." Suatu ketika Taehyung membuat asumsi sendiri.

"Benar. Apalagi Sohyun pernah membantu Yoongi membuatkan melodi. Ah, atau bisa jadi karena Yoongi juga suka bermain piano, alasan itu yang membuat Sohyun menyukainya," timpal Hoseok menyengir yakin.

Begitulah. Pada akhirnya keduanya hanya menebak. Masih bergumul dengan tanda tanya besae masing-masing.

Berbeda dengan Seokjin. Cuma ia yang tidak peduli. Ya, sesederhana itu alasannya. Ia malah menyesali, kenapa bukan dia—World Wide Handsome—yang menjadi topik utama diskusi keluarga Bangtan. Dikarenakan semua orang sibuk menggunjingkan nasib jalinan kasih Yoongi dan Sohyun, kesibukan sehari-hari Seokjin jadilah tersita pada kaca; menggagumi diri sendiri.

Kembali lagi pada dua tokoh utama yang tengah menghabiskan waktu di rooftop.

Suasana sedikit canggung. Yoongi bahkan berpikir dua kali sebelum ia memberanikan diri merangkul pundak kekasihnya dan bersama menikmati pemandangan luas yang menjadi bagian dari kenangan sederhana yang tengah mereka ciptakan.