•EG 7

68 24 3
                                        

Jika suka tinggalkan jejak, jika tidak silahkan beranjak.

Karena besok adalah hari sabtu yang artinya Exie libur, dia pulang dari rumah Javier pukul 02.36 AM. Exie menelfon Lavina untuk membuka kan gerbang yang biasanya sudah dikunci tepat jam 9 malam. Lalu dia mematikan mesin motor saat memasuki kawasan garasi agar tidak membuat suara bising. Setelah menaruh helm dan kunci motor di tempatnya, Exie mengendap-endap sambil celingukan ketika memasuki rumahnya berharap Devothy Giovanka atau ibunya sudah tidur

Saat menginjak anak tangga pertama, sebuah tepukan dipundak Exie berhasil membuatnya mematung.

"Eh belom tidur?" tanya Exie masih dengan posisi membelakangi si pemilik tangan.

Mau tidak mau Exie membalikkan badannya dan sedikit terkejut saat melihat Smith Giovano, kakak kandungnya yang juga baru pulang entah dari mana.

"Bang ish ngagetin tau gak? Dari mana aja baru pulang jam segini? Mentang mentang udah kuliah pulang main seenaknya," oceh Exie yang tidak sadar bahwa dia sedang menggali lubangnya sendiri.

"Lu juga perawan masih bau bedak bayi jam segini baru pulang, dari mana aja ha? Udah mulai ga bener ya? Gue aduin mamah tau ras-" ucapan Smith terhenti karena melihat Devothy yang sedang berjalan ke arah mereka berdua sambil menatap Exie dan Smith dengan ganas.

"Ga usah di aduin juga mamah tau kok kalian baru pulang. Ayaah! Yaah liat Smith sama Exie baru pulang!" Teriak Devothy memanggil suaminya yang sedang tidur.

Melihat ayahnya keluar kamar, jantung Exie berdegup kencang. "Hoaam! Mah Exie ngantuk nih besok ada acara sama temen, Exie tidur dulu ya takut bangun kesiangan. Bye!" Dengan kecepatan kilat Exie menaiki tangga menuju kamarnya dan mengunci pintu kamar itu dari dalam.

Ketukan pintu kamar terus bersaut sautan dengan ocehan Devothy yang meminta Exie keluar kamar. Samar-samar Exie mendengar ayahnya sedang mengintrograsi Smith dilantai bawah.

Exie Giovanka
Dasar bego😪 nyari alesan biar ga di marahin aja ga becus
02.41 AM

Smith Giovano
Shut ur fck mouth up
02.49 AM

Tidak peduli dengan Smith yang sedang kesal dan Devothy yang masih setia mengetuk pintu kamar, Exie memilih untuk menyalakan musik dengan volume yang keras sampai alunan melodi yang menari ditelinga membawanya ke alam bawah sadar.

***

12.34 PM

Exie tampak tidur dengan gelisah dikasurnya karena mungkin dia sedang mimpi buruk. Dia terus berguling sampai tepi kasur dan,

Bugh! Dug!

"Aw shit!" rintihnya.

Badan Exie terjatuh dari kasur dan disusul kepalanya yang membentur lantai cukup keras.

"Ck dasar mimpi kampret," kesal Exie sambil terus mengusap dahinya yang memerah karena terbentur lantai tadi. Karena Exie masih mengantuk, dia memilih untuk melanjutkan tidurnya tanpa pindah ke kasur terlebih dahulu.

Suara ketukan pintu membangunkan Exie yang sedang mendatangi lelang jubah gaib milik Harry Potter dalam mimpinya.

"Siapa?" Tanya Exie dengan suara paraunya.

"Saya bibi,"

"Ngapain si aelah ganggu aja orang masih pagi juga," ucap Exie tak sadar bahwa diluar sana matahari sedang tahap terik-teriknya.

"Dibawah ada temen mba Exie, cowok," jawab bibi lalu dia turun kebawah meninggalkan Exie yang mengira bahwa Javier sedang mengerjainya.

Exie Giovanka
Jev gua mager ke bawah, lu naek langsung napa. Kea ga biasanya jadi maling dirumah gua lu
03.37 PM

'lah dah jam tengah empat sore anzer. Kirain masih pagi,' batin Exie saat melihat jam di handphonenya.

Javier Mascherano
Apaan si gaje
03.38 PM

Exie Giovanka
That's a prank?
03.40 PM

Javier Mascherano
Gue sibuk ye sorry kaga ada waktu buat ngeprank. Btw gue di Pieter's cafe, mau dijemput kaga?
03.40 PM

Exie Giovanka
Ogah bet gua maen ama pedo kek lu
03.47 PM

Exie terlonjak saat mendengar suara ketukan pintu yang membuyarkan pikirannya tentang siapa cowok yang kemungkinan dimaksud bibi tadi. "Kaka bangun! Ditunggu pacarnya dibawah!" Teriak adik pertamanya setelah mengetuk pintu kamar dan tidak mendapat jawaban.

Karena tidak mau mati penasaran Exie pun turun menemui tamu itu hanya dengan celana boxer yang hanya menutupi setengah paha dan memperlihatkan kaki jenjangnya serta T-shirt hitam polos milik Javier yang terlalu besar untuk ukuran tubuhnya.

"Gendis ngapain lu disini?" Exie mendelik kepada Gendis Roro Ayu Giovanka—adik kandungnya—karena dengan santainya dia duduk tepat disebelah Zach sambil memakan kacang.

"Ye bukannya terimakasih pacarnya dah Gendis temenin," ucapnya protes.

"Gini ya dia bukan pacar gua dan sekarang gua dah ada disini jadi elu bisa pergi," titah Exie mengusir Gendis yang memasang wajah tak enaknya.

"By the way Zach, lu ngapain kesini? Tau rumah gua dari siapa? Terus dapet nomer gua dari sapa?"

Zach nampak cengo mendengar pertanyaan pertanyaan yang keluar dari mulut Exie. Tapi ekspresi cengo itu berubah dengan sebuah senyuman dan permintaan Zach kepada Exie untuk menemaninya bermain futsal yang tempatnya tepat disebelah Pieter's cafe.

***

Kini Exie, Zach, dan Javier berada di Pieter's cafe sambil mengobrol ringan dan sesekali melahap pesanan nya.

"Sumpah ya gua kira mah lu anaknya cool gimana gitu, eh waktu gua liat lu maen futsal tadi baru sadar kalo lu orangnya—" ucapan Exie yang ditujukan kepada Zach terpotong oleh Javier.

"Autis," ucap Javier dilanjut gelak tawa mereka bertiga "kek lu autisnya Ex," sambung Javier disela-sela tawanya membuat Exie mengerucutkan bibirnya.

"Eits gini-gini juga gua tetep cakep kan," sahut Zach sambil menaik turun kan alisnya kearah Javier dan Exie.

"Jijik," desis Javier dan Exie bersamaan mengundang gelak tawa mereka lagi.

Setelah mengatur nafasnya, mereka melahap dessert  masing masing sampai Zach berpamitan untuk pulang karena ada urusan mendadak. Sebelum pulang Zach sempat menawarkan Exie untuk pulang bersamanya, tetapi Javier cegah dengan alasan akan mengajak Exie bermalam minggu.

Butuh waktu beberapa menit untuk membujuk Exie yang tidak mau pulang dari cafe karena saking asiknya melihat-lihat puluhan miniatur motor yang tertata rapi yabg letaknya berurutan dari ukuran terkecil sampai terbesar.

***
See ya next part!

Exie GiovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang