warning! major crying scene ahead
anyway,
we continue.
"No."
Kata pertama yang keluar dari mulut Jisung adalah penolakan. Ia mendekatkan diri ke Hyunae, berusaha memandang si gadis dengan benar-benar. Jisung berusaha merangkai kata. membiarkan sunyi menjadi terlalu lama. Sehingga terjadi hal yang tidak ia sangka berikutnya; mata Hyunae berbinar bagai kaca.
Cantik, tapi menyakitkan.
"Jisung ... am i not good enough?" Suaranya tertahan di tenggorokan. "I'm not, right ... aku muka tembok, nggak romantis, nggak cantik, nggak menarik. Bagian sedihnya itu kenapa kamu harus bohong, berucap seolah-olah aku semenarik itu? Seolah-olah aku berhasil memikat hati kamu? That's a hurtful lies ...."
Jisung masih terdiam.
"Bukan dia orang ketiga di hubungan kita," ujar Hyunae, menunjuk foto tadi. "Tapi aku, orang ketiga di hubungan kalian. Iya kan?"
Jisung menggeleng pelan, kepalanya tertunduk. Dirinya beringsut mendekat, tapi Hyunae juga beringsut menjauh. Kembali menjaga jarak antara dirinya dan si Tuan Muda.
"Why did you lie like this? Apa aku semengenaskan itu di mata kamu? Kamu nggak bisa bedain rasa suka dan rasa kasihan?" Hyunae kembali defensif, berujar dengan suara serak seperti menahan tangis. "Aku bukan pengemis yang perlu kamu lempari koin, Jisung."
Dan saat itu juga Hyunae memandangnya dengan penuh luka, "As much as i love you, i'm hurting ...."
Punggung Hyunae mencapai ujung keras dari sofa, menguncinya pada tempatnya sekarang. sedangkan Jisung tetap berusaha mengikis jarak di antara mereka.
"Are you toying with my feelings right now?" Hyunae bertanya, hampir jatuh, hampir rapuh. "Cause if you do, you're doing a very good job, damn."
"Sudah?" Dan suara berat Jisung menginterupsinya. Membawanya ke dalam pelukan hangat, erat, mengikat. Kedua tangan si adam merangkul erat pinggangnya dan bisa ia rasakan napas jisung di atas kepalanya. "Sudah, sayang?"
"Brengsek ...." lirih Hyunae, bahkan saat dirinya ditenggelamkan dalam pelukan Jisung.
"No, don't cry." Jisung meraih wajah si Nona Muda, menangkupnya dengan tangan hangatnya. Jemarinya senantiasa menyingkirkan rambut si gadis yang menghalangi pandang, mengusap sekitaran mata. "You shouldn't cry over this. Enggak sampai kamu dengerin penjelasanku."
Jisung kembali memeluknya erat. "Lagi kacau, kamu ini," ujarnya, menepuk-nepuk punggung Hyunae dengan pelan. Berusaha menenangkan si pacar. "Coba tenangin diri dulu, ya? Aku takutnya kamu nggak resap baik-baik kalau aku jelasin sekarang. Lagian, kamu nggak seharusnya nangis karena ini. None should make you cry."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor.✓
FanficTrust your brain, your heart is stupid as fuck. ☽ / / park jisung (박지성), COMPLETED