♛nueve

13.6K 2.8K 350
                                        

"Semua bisikan mereka yang penuh kebohongan,

Sudi kamu dengarkan?

Kamu bodoh, atau bagaimana?"

we continue.

Dilahirkan di keluarga berada, serta intelek di atas rata-rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilahirkan di keluarga berada, serta intelek di atas rata-rata. Mau tidak mau, Hyunae sudah bisa memprediksi apa yang terjadi di hari berikutnya.

Di sekolah borjuis dengan segala kelicikan dunia yang tertumpuk busuk, harusnya Hyunae tahu, tidak ada gunanya berusaha menyembunyikan keburukan hati maupun diri. Juga fakta ia bekerja di tempat dosa.

"That's the one! She's the girl that works in the night club!"

Sepertinya ia tahu penyebabnya.

"Gosh, for real? Where her parents at?"

Orang-orang "suci" dan bersih, juga merasa punya harta dan kuasa ini senang ketika melihat cela orang lain.

"I don't know. What a low-grade."

Mereka senang merendahkan orang lain.

"Sssh. She'll hear you."

Dan menganggap perbuatan yang ketahuan sebagai aib.

Hyunae tidak pernah menutup telinga, harusnya mereka tahu. Segala cibiran, makian, dan gunjingan tak berdasar itu dilayangkan ke sana kemari. Merembes seperti air, dan tersebar cepat seperti kebakaran.

Hyunae menahan napasnya, berat. Koridor biasa dengan kaca-kaca elegan di sisinya itu tidak seramah semula. Tidak menampilkan kesan megah yang hangat, hanya memberi atmosfer yang berat. Sekarang, udara di sekitar seakan mencekiknya. Tatapan-tatapan mereka seperti ingin menerkamnya. Memenjara, lalu melihatnya mati dengan perlahan.

Mereka suka menonton pertunjukan, asal bukan mereka yang dihujam.

Dipikir logika saja, Hyunae sudah tahu resiko bekerja di situ. Pasti anak-anak kelebihan uang di dompet mereka sering bermain di sana. Tapi untuk menyebarkan rumor? Belum, belum sampai ke titik itu. Hyunae bukan topik yang menarik, dirinya tidak menonjol. Dan lagi, jika bukan musuhnya, untuk apa melihat Hyunae menderita?

Hanya satu, pasti mereka yang memiliki api di hati yang menyebarkan rumor ini.

Beberapa nama muncul, berspekulasi. Somi, nancy, semua mantan temannya.

Na Jaemin.

Dan Hyunae kembali menghela napas. Berharap hari segera berlalu.

××

Hyunae menatap nanar poster di depannya. Hatinya serasa disayat perlahan dengan belati tak kasat mata. Di hadapannya tertempel poster dirinya, dicoret sedemikian rupa. Dengan kata:

Rumor.✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang