"Well, you see ... apparently, Park Jisung udah gila."
“"Aku ingin mencintai dengan setia"? Gila. Park Jisung has turned mad crazy.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harusnya Hyunae tahu, bocah bedebah dengan kekayaan berlimpah tidak pernah berpikir panjang. Apalagi spesies seperti Jisung. Dasar bodoh.
Bodoh tingkat kuadrat, Jisung benar-benar melakukan apa yang dikatakannya tadi malam. Memutusi semua kekasihnya, baik yang hanya dekat maupun yang simpanan atau main di belakang. Pokoknya, his contact list must be empty as shits.
Mana cara putusnya dengan tidak classy dan elit sama sekali. Setiap bertemu perempuan—yang ia rasa kekasihnya, soalnya Jisung pelupa—di jalan, Jisung bakal menghampirinya dan bilang,
"Maaf, kita sampai disini saja, ya~ " Jisung berkata, dengan tersenyum tanpa dosa. "Lain kali, coba cintai orang tanpa harta dan rupa, ya. Don't set too low. Penghibur saja ada harganya, pai-pai!"
Dasar sinting. Ada sesuatu yang salah di kepalanya. Entah ada kabel yang putus atau sekrup yang hilang.
Tapi di antara mereka, pasti ada yang tidak terima. Ada yang tidak rela ditinggal begitu saja, contohnya;
"Gila, ya, kamu!? Park Jisung, have you lose your mind!?"
Jisung terdiam, mencerna.
Aduh, ini cewek namanya siapa?
"Aku masih baik, kok—Love." cara berbohong ala Jisung adalah sok memanggil dengan panggilan sayang, padahal sebenarnya lupa nama. "Aku cuman—i'm tired, okay?"
"Tired of what? Tired of me?"
Jisung mendelik. "Ugh, no. You were good, but—"
Jisung melirik dengan ekor mata, menangkap Hyunae yang sedang berjalan ke arahnya. Baru saja mau komplain soal gadis yang menangis di koridor—masalah patah hati dengan Jisung. Hyunae kan tidak enak hati.
Tapi sayangnya kesempatan ini malah digunakan Jisung untuk menuang bensin ke dalam api.