Jangan lupa vote 😉"Oppa, acara kelulusanku bahkan sudah berakhir kenapa appa tidak datang juga ? apa appa melupakannya?" ryujin bicara dengan menunduk sedih
"mungkin appa sedang sibuk sayang, jadi jangan bersedih kan ada oppa disini yg menemanimu" taehyung mengelus lembut rambut sang adik
"ne, aku senang bisa menemui oppa, ini adalah pertemuan kita lagi setelah setahun tidak bertemu" ryujin jadi tersenyum
"appa bilang kau akan tinggal denganku" ucap taehyung sembari berjalan menuju mobilnya
"ne ? wae ? appa tidak pernah bilang tentang hal itu padaku sebelumnya"
"entahlah oppa juga tidak tahu, tapi yg pasti appa mengatakan itu beberapa bulan yg lalu saat dia mengunjungiku di seoul" jawab tae sembari menyetir
.
.
."oppa, apa kita akan merayakan kelulusanku hari ini ?" tanya ryujin sembari keluar dari mobil saat mereka sudah berada di halaman rumah yg besar
"tentu, kita akan me....."
"hahaha, kau akan mati ditanganku brengsek! kau akan segera menyusul istri tercintamu!" terdengar teriakan seseorang dari dalam rumah mewah itu
"tidak hyochan! jangan membuat tanganmu kotor dengan membunuhku, tidak seharusnya kau mengikuti perintah taeho itu" ia bicara dengan tangan menghalangi wajahnya, takut jika hyochan akan membunuhnya
"kau bicara seperti itu karena kau takut mati bukan ?! hahaha, bagaimana bisa seorang mafia hebat sepertimu bisa takut ?" ia tersenyum meremehkan
"tapi aku tidak punya urusan denganmu!"
"tapi kau punya urusan dengan kim taeho!"
"benar, jadi lepaskan aku. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri dengan taeho!"
"tapi tuan taeho ingin aku yg menyelesaikannya"
Dorrr........Dorrrr......
"Tidakk........ Appa....jangan bunuh appa ku !" taehyung berlari dan langsung memeluk tubuh sang ayah yg sudah banyak mengeluarkan darah
"terlambat!" hyochan tersenyum lalu berlalu pergi, namun saat di depan pintu ia melihat seorang wanita berumur 18 tahunan yg sedang terduduk menangis menatap pria yg baru saja dia tembak
entah kenapa matanya terasa memanas dan mengeluarkan air mata. Mungkin karena ia memikirkan putrinya yg sudah lama tak ia temui dan juga rasa bersalah atas apa yg baru saja dia lakukan
▪▪▪
"bunyikan bel nya" ucap tae yg baru saja berada di halaman rumah besar berwarna cream
bukannya membunyikan bel, jihyo malah mengambil hp miliknya dan menelpon
"oppa, aku sedang berada di depan rumahmu. Jadi buka kan pintu sekarang , ini sangat dingin" jihyo mengelus lengan tangannya yg tak terbalut kain
"hyaa, kenapa tak bilang terlebih dahulu. Oppa kan bisa menunggumu di depan"ucapnya lewat telpon
"yasudah tunggu saja, oppa akan turun"
"ne"
Taehyung yg melihat tingkah aneh jihyo pun hanya memutar bola matanya jengah
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With Jihyo
Romancemenceritakan tentang kisah cinta park jihyo dengan banyak idol