"selamat pagi sayang" ucap seseorang yg kini baru saja datang dengan senyum cerah menghiasi wajahnya
sang kekasih pun tersenyum manis kearahnya" pagi juga sayang"
"maaf tidak menjemputmu, tadi aku kesiangan hehe" ia malah cengengesan membuat kekasihnya itu tertawa
"ne gwenchana, tapi lain kali jangan terlambat lagi oppa"
" maaf aku tidak bisa berjanji hyo, bahkan mungkin hari ini adalah hari terakhir aku bisa bersamamu" batinnya
"kau tidak ingin memberikan morning kiss untukku ?" ucapnya dengan wajah sedih yg sengaja dibuat-buat
"apa harus sekali disini?" tanya nya yg melihat keadaan sekitar kampus yg cukup sepi
kekasihnya hanya menatapnya dengan wajah cemberut
"chupp" sang wanita mencium pipi kirinya, tingkah kekasihnya itu terlalu menggemaskan menurutnya
ah kini pria itu tersenyum senang sekarang setelah mendapatkan sebuah ciuman
"oppa apa kau akan pulang bersamaku nanti?"
"maaf hyo, aku harus mengikuti latihan basket nanti. jadi lain kali saja pulang bersamanya" jawab sang kekasih
"gwenchana oppa, dan sepulang kuliah nanti aku akan melihatmu latihan sebentar " ucapnya
"wah itu artinya aku akan memenangkan pertandingan latihan kali ini jika kau berada disana" dia pun kini memeluk erat sang kekasih
"kau bisa saja oppa" pipi jihyo jadi sedikit bersemu merah
"jin hyung! kau di panggil pak siwon untuk menyiapkan perlengkapan latihan sore nanti" teriak seseorang
"yaishh!! soobin kau ini mengganggu saja!" teriak jin karena merasa aktivitasnya dengan jihyo terganggu
"oppa pergilah" jihyo melepaskan pelukan jin padanya
"tapi cium dulu" jin berucap dengan sangat manja
"yaa! kau tak malu dengan soobin ?" ucap jihyo dan memang kini soobin masih saja berdiri menunggu jin untuk segera menemui pak siwon
"ayolah jihyo, kenapa harus malu dengan anak kelinci satu ini" ucapannya membuat soobin menjadi sedikit kesal
"hyung semoga saja kau kena marah pak siwon jika tidak pergi sekarang" setelah mengucapkan itu soobin berlalu pergi
"kau tidak ingin kekasihmu ini dimarahi pak siwon bukan ?" jihyo pun menggelengkan kepalanya
"yasudah kalau begitu cepat cium aku"
Chupp... jihyo mencium bibirnya singkat
"pergilah" jihyo mendorong tubuhnya pelan, sedangkan jin kini mulai menjauh dengan wajah bahagianya
.
.
."kalau begini caranya bagaimana bisa kau mengatakannya pada jihyo hm ?" jin menghembuskan napasnya sedikit kasar mendengar ucapan sahabatnya itu
"tae, entah kenapa aku merasa takut untuk mengatakannya pada jihyo. Kau tahu sendiri kan kalau aku sudah sangat sering menyakitinya" jin kini duduk dikursi dekat lapangan basket
bugh... bugh..
taehyung terus mendengarkan semua ucapan jin sembari memantulkan bola basket
"aku sangat tidak suka jika melihat dia menangis tae" jin terlihat prustasi
"jika kau memilih untuk bersama dengan jihyo itu artinya kau telah melanggar janjimu pada orang tuamu hyung"
"aku tidak ingin melanggar janjiku tapi aku juga tak ingin meninggalkan jihyo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With Jihyo
Roman d'amourmenceritakan tentang kisah cinta park jihyo dengan banyak idol