keduanya tidak memutuskan pandangan sedikitpun semenjak pertama kali bola mata mereka bertemu
jika orang yg tidak tahu mungkin mereka mengira keduanya sedang terpesona atau jatuh cinta di saat pandangan pertama, lihatlah pandangan mereka terlalu dalam dan tak perduli akan sekitar, seperti cinta buta mungkin ? namun kenyataanya tidak begitu, kalian salah besar !
tatapan itu adalah tatapan keterkejutan
terkejut karena mereka merupakan orang yg saling mengenal satu sama lain
nayeon yg melihat tatapan kedua orang itu pun mulai merasa bingung dan sedikit cemas
"jin oppa, jihyo ?" nayeon mencoba mengalihkan pandangannya
"eoh ne" jawab jin yg kini sudah menatap nayeon
pandangan mereka terputus
"ada apa dengan kalian ? kalian saling kenal ?" tanya nayeon pada jin yg kini sudah duduk disampingnya
"sebenarnya kami..."
"dia adalah sunbae ku saat di seoul" potong jihyo cepat, membuat jin langsung menatap kearahnya
"ah begitukah ? ternyata selama ini kau mengenal calon suamiku" ucapan nayeon seketika membuat hati jihyo terasa sangat perih
bagaimana tidak, orang yg selama ini dia tunggu ternyata sudah bertunangan bahkan dengan sepupunya sendiri
wah dunia ini terasa begitu kejam bagi jihyo!
ingin marah, menangis bahkan mencakar wajah pria yg sudah membohonginya itu namun dia urungkan karena wajah sepupunya yg saat ini terlihat bahagia
jihyo berusaha mengatur nafasnya, entah kenapa dia jadi merasa sesak sekarang
jin yg melihat jihyo di depannya pun merasa sangat khawatir dan takut secara bersamaan
"astaga, inilah yg aku khawatirkan jika aku ikut dengan nayeon ke seoul" batin jin yg kini terus menatap jihyo yg hanya bisa diam
dia sangat tahu apa yg dirasakan jihyo saat ini, terluka!
"apa acara makan malamnya sudah selesai?" pertanyaan seseorang membuat mereka semua melihat kearahnya
"siapa ?" tanya nayeon karena memang dia tidak mengenalnya
"ah mian, aku lupa memperkenalkan diri. Aku Park Chanyeol calon suami dari sepupumu" jawabnya yg membuat nayeon dan jin begitu terkejut mendengarnya
"mwo ?! kau tidak sedang bercanda kan ?!" jin bahkan sampai berdiri membuat mereka menjadi bingung
tidak untuk jihyo sebenarnya, saat ini entah kenapa dia merasa khawatir
"ada apa dengan nada bicara mu ?" tanya nayeon
"ah tidak, itu hanya reflek saja" kilahnya lalu duduk kembali dikursinya
setelah itu jin langsung menatap kearah tangan jihyo
tidak ada cincin pemberiannya ternyata
"apa dia sudah melupakanku ?" pikir jin
"ah apa ini undangan pernikahan untuk ku ?" chanyeol mengambilnya dari hadapan nayeon
"bukan, itu untuk jihyo" jawab nayeon
"kalau kau memberikannya untuk jihyo berarti itu untukku juga"
ucapannya langsung membuat jin menatapnya tajam, yg ditatap hanya biasa saja toh dia tidak berbuat salah juga
"kenapa seperti itu ?" tanya nayeon
"sudah ku bilang kan kalau aku ini calon suaminya" jawabnya lagi sambil membuka undangan itu
"eoh namanya seokjin ? sepertinya aku pernah mendengarnya, tapi dimana ?" chanyeol mencoba untuk mengingat
"ah aku lupa mungkin karena namanya terlalu pasaran" ucapannya membuat jin yg sudah marah menjadi berkali-kali lipat marah
"yak!! tutup mulutmu!" teriak jin
chanyeol yg mendengarnya sedikit terkejut
"ah maaf jika ucapanku sedikit menyinggung mu" dia mengucapkannya tanpa merasa bersalah sedikitpun
"kau!!" jin berdiri dari duduknya sambil menunjuk chanyeol
"oppa" nayeon mencoba menahan jin
jihyo yg sadar akan suasana ini pun langsung menarik tangan chanyeol untuk berdiri
"eonnie sepertinya aku tidak bisa lama-lama, undangannya aku bawa" setelah itu dia menatap chanyeol
"oppa ayo pulang" chanyeol langsung tersenyum manis kearahnya
"kau sudah ingin pulang ? tapi kau belum makan sama sekali sayang" ucapnya yg membuat jin bertambah geram, berani-beraninya dia memanggil kekasih orang lain dengan embel-embel sayang ?!
"kita makan dirumah saja" jawab jihyo
"dirumahku ? ah mian rumahku kan adalah rumahmu juga" chanyeol meralat ucapannya, ah sepertinya jihyo salah bicara, tidak seharusnya dia mengucapkan itu pada chanyeol tadi
"wah sepertinya kalian sangat dekat" ucapan nayeon membuat jin menatapnya tak suka
"tentu saja!" sahut chanyeol mantap " baiklah ayo pulang sekarang, aku sebagai calon suamimu akan memasak makanan paling enak untukmu" chanyeol merangkul jihyo untuk segera pulang
.
.
"oppa kenapa ?" nayeon sedikit mengguncang tubuh jin
"aku sedang tidak enak badan, bisa kita pulang sekarang ?" jin menatap nayeon sendu
"secepat itu ? bahkan pesanan kita belum datang"
"aku mohon, lain kali saja kita makan bersama"
"baiklah" nayeon pasrah lalu bangkit dari duduknya
.
.
"oppa tidak seharusnya kau melakukan hal seperti tadi" ucapan jihyo membuat chanyeol yg akan melajukan mobil menatap kearahnya
"maksudmu ?" tanya chanyeol heran
"tidak seharusnya kau mengatai kim seokjin seperti tadi" jihyo menatap lurus kedepan
"karena kau akan ikut terluka ?" chanyeol memandangnya lekat
"bukan begitu.. aku, sudahlah lupakan saja" jihyo terlihat tidak ingin membahasnya sekarang
"dia kekasihmu yg selama ini kau tunggu bukan ? aku mengingat namanya saat dulu kau mengatakannya" chanyeol mulai melajukan mobilnya
jihyo merasa sedikit bersalah membahas pria lain dihadapan pria yg ia terima ajakan menikahnya itu
sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara keduanya, entah apa yg sedang mereka rasakan dan pikirkan
jihyo menatap chanyeol sebentar, dia heran bukankah tadi chanyeol mengajaknya kerumahnya ? lalu kenapa sekarang malah menuju tempat tinggalnya ? mungkinkah pria ini sedang marah ? ah sayangnya jihyo tidak tahu
setelah beberapa saat mereka pun sudah sampai di halaman rumah jihyo
jihyo akan turun dari mobil namun terhenti ketika chanyeol bicara
"jihyo, haruskah aku menyerah sekarang ?" chanyeol menggenggam tangannya
"oppa aku..."
"ah sudahlah ini sudah malam, sebaiknya kau masuk sekarang juga" chanyeol melepaskan tangannya
jihyo keluar dari mobil chanyeol dan berbalik menatapnya
"aku pulang" ucap chanyeol yg langsung dibalas senyuman oleh jihyo
ChanHyo atau JinHyo ? 🤔
1 Chapter lagi ending😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With Jihyo
Romancemenceritakan tentang kisah cinta park jihyo dengan banyak idol