Kini pagi menyapa, bahkan matahari bersinar cerah membuat senyum di wajah gadis bermata bulat itu merekah.
Pagi ini adalah pagi pertamanya tidak melihat kendaraan bersimpang siuran di depan rumahnya, ya karena ini tempat tinggal yg berbeda, jauh dari kota.
"Kau senang tinggal disini ?" pertanyaan itu muncul bersamaan dengan ditaruhnya segelas susu hamil di atas nakas
jihyo tersenyum, "ya aku senang, dari mana kau tahu tempat ini ?"
"ini adalah tempat tinggal masa kecilku dulu, peninggalan satu-satunya dari orang tuaku" jawabnya yg membuat jihyo menganggukkan kepalanya
"tempat ini masih sangat bagus, rapi dan juga bersih. Kau sering kesini tae ?" jihyo kembali bertanya
"ya, jika aku rindu dengan orang tuaku maka tempat ini adalah tempat yg tepat untuk aku datangi" taehyung kini duduk di kursi samping ranjang
"aku akan sering mengunjungimu disini hyo, jadi kau tenang saja dan jika ada sesuatu yg kau butuhkan katakan saja padaku, pasti aku akan membantumu"
jihyo menganggukkan kepalanya "terima kasih tae, jika bukan karena mu aku pasti akan kesulitan menjalani hidupku"
taehyung hanya bisa diam mendengarkan ucapan jihyo, sebenarnya dia benar-benar merasa bersalah karena telah menjebak temannya sendiri, teman yg ia cintai.
▪▪▪
Ini adalah yg ketiga bulannya yuna adik dari kang daniel telah memata-matai jihyo, wanita yg tengah mengandung keponakannya itu. Atas tugas dari orang tuanya ia selalu mengikuti jihyo pergi kemanapun, seperti yoga untuk ibu-ibu hamil juga pergi untuk memeriksakan kandungannya.
Dan hari ini yuna untuk pertama kalinya melihat kepergian jihyo ditemani oleh seorang laki-laki, terlihat tampan dan juga tinggi, mereka cocok sebenarnya. Jika dilihat mereka tampak seperti pasangan muda yg baru saja menikah
dengan cepat yuna bersembunyi dibalik pepohonan saat mata jihyo tak sengaja menatap kearahnya
"ah sial! siapa pria itu ?" yuna terlihat kesal sendiri jadinya, rasa tak rela begitu saja muncul di benaknya, ya dia tidak rela jika wanita yg dihamili oleh oppanya itu bersama pria lain.
Terlihat jika pria itu tengah mengusapkan telapak tangannya pada perut jihyo yg tertutupi baju, keduanya tersenyum bahagia, namun itu hanya berlaku untuk mereka saja tidak dengan yuna, dia kesal! wajahnya memerah sungguh dia tidak tahu apa yg sedang terjadi pada dirinya yg pasti kedekatan mereka adalah sebuah ancaman!
▪▪▪
Hari ini dahyun datang ke kediaman keluarga kang, entah kenapa rasanya dia tiba-tiba merindukan tempat itu, tidak seperti biasanya.
"oh eonnie!" yuna yg melihat dahyun berada di depan pintu langsung berteriak, sedangkan daniel dan kedua orang tuanya yg tengah nonton bersama pun juga ikut menoleh padanya
dahyun tersenyum lalu mendekat setelahnya duduk di sebelah daniel
"kau tak bilang mau kesini" ucap daniel
"apa aku harus bilang dulu padamu ? tidak kan eomma appa ?" setelah berbicara pada daniel dahyun langsung meminta pendapat pada nyonya dan tuan kang
"hm, kau bisa datang kapanpun kau mau. Tanpa memberitahu daniel" jawab nyonya kang dan di benarkan suaminya dengan anggukan
"jadi eonnie kesini karena apa ? tidak biasanya" ucapan yuna membuat daniel menyorotkan matanya tajam, ia tak suka dengan perkataan yuna barusan
"hm entahlah, tiba-tiba saja aku merindukan tempat ini" dahyun juga sebenarnya merasa bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With Jihyo
Romancemenceritakan tentang kisah cinta park jihyo dengan banyak idol