Life Companion 02

880 103 14
                                    




Matahari kini sudah mulai terlihat dari balik gorden sehingga mengusik tidur nyenyak seseorang.

Matanya mulai mengerjap beberapa kali mencoba menghilangkan rasa ngantuknya, tangannya mulai ia rentangkan dan menggeliat. Tanpa sadar tangannya malah menyentuh seseorang yg berada disampingnya.

Dengan rasa terkejutnya jihyo mulai bangkit dari ranjang

"Daniel ?" gumamnya, setelah itu ia berusaha mengingat apa yg telah terjadi namun tidak berhasil, tadi malam dia terlalu mabuk

lalu matanya malah melihat kearah tubuhnya, oh ghost !! dia telanjang

dengan cepat jihyo mengambil bajunya dan memakainya, akh sial! celana dalam dan bra miliknya malah tertindih tubuh Daniel, ingin mengambil tapi takut dia akan terbangun. Jadilah dia memakai baju itu saja

dengan langkah kaki cepat jihyo mulai meninggalkan club yg sunyi ini, karena saat ini memang masih sangat pagi.

Kini dia sudah berada di depan mobilnya, melirik kanan dan kiri takut dilihat orang lain lalu masuk dan mulai melajukannya

"ah sial!! apa yg telah aku lakukan?
bagaimana jika daniel mengetahuinya, bisa habis aku ditangannya!" gerutu jihyo yg khawatir, bagaimana tidak daniel kan sangat mencintai dahyun, tapi tadi malam dia malah menghabiskan waktunya bersama mantan bosnya itu, tanpa sadar
tentunya!

.

.

"aish!! kenapa kepalaku sakit sekali" daniel memegangi kepalanya yg pusing lalu beranjak duduk, sinar matahari membuat matanya seketika silau

matanya mulai mengedar memandangi sekelilingnya, tempat ini sedikit asing menurutnya

dengan perlahan daniel menuruni tempat tidur, selimut yg menutupi tubuhnya pun langsung merosot kebawah

dingin! tubuhnya langsung menggigil, reflek dia melihat tubuhnya yg bugil

"anjir!! ngapain dah gue telanjang ?" setelahnya dia langsung melompat naik ranjang dan mengambil selimut untuk menutupi anggota tubuhnya

matanya yg sipit langsung melebar seketika saat melihat bra dan cd yg ia injak

perlahan dia mulai mengambilnya" ini bukan milik dahyun" gumamnya karena dia sangat mengenalnya" milik dahyun sedikit lebih kecil sedangkan bra ini sangat besar ? jangan bilang kalau tadi malam aku telah meniduri wanita lain ? oh sial!!" dia langsung menggeram frustasi

"bagaimana jika dahyun mengetahuinya? apa dia akan membatalkan pernikahan ?"

"lalu siapa wanita yg tadi malam mengajakku ke kamar ini ?! semabuk apapun aku tak pernah mengajak wanita lain tidur seranjang selain dahyun!"

daniel meremas keras rambutnya hanya agar bisa mengingat kejadian semalam dan mengetahui siapa wanita itu, sial! yg dia ingat hanya mengenai temannya hanbin yg memberikan segelas wine untuknya lalu berbincang sebentar mengenai pernikahannya dengan dahyun

sebenarnya mereka tidak berteman akrab, tapi ia mengenal hanbin karena dia merupakan pemilik club yg sering ia datangi bersama sang tunangan

"akan ku pikirkan nanti saja, sebaiknya aku cepat pergi dari sini terlebih dahulu sebelum dahyun mengetahuinya" daniel langsung bergegas mengambil semua pakaiannya dan memasangnya, setelahnya ia bersiap untuk pergi dan tidak lupa membawa bra dan cd wanita yg tidak ia kenali itu, untuk apa ? untuk mencari tahu tentunya.

.

.

dua bulan kemudian......

sejak sebulan yg lalu jihyo sudah kembali  bekerja pada perusahan min corp, milik mantan kekasihnya itu. Hubungan percintaan mereka memang sudah dikatakan berakhir namun untuk pekerjaan yoongi tidak bisa melakukannya karena dia memang tidak punya alasan, lagipula jihyo bekerja dengan sangat baik

saat ini jihyo masih duduk di balik meja kerjanya bahkan di jam istirahat, pekerjaanya yg masih banyak harus segera ia selesaikan siang ini juga

"kau masih bekerja? tidak istirahat untuk makan siang ?" tanya seorang wanita berambut pirang panjang bergelombang

"nanti saja, saat ini aku masih bekerja" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada berkas ditangannya

"kau bisa bekerja nanti hyo, kalau tidak makan nanti kau sakit" ucapnya lagi

"nanti saja sana-ya, aku ingin cepat menyelesaikalan pekerjaanku agar bisa cepat pulang"

"kau ingin pulang, kenapa ?"

"aku sedikit tak enak badan, jadi aku ingin cepat istirahat dirumah" jawabnya

ucapannya hanya diangguki sana saja, ya memang benar sih kalau wajah jihyo hari ini memang terlihat sedikit pucat

"baiklah kalau begitu, aku pergi duluan" pamitnya

"ya" jawab jihyo singkat

setelah hampir tiga puluh menit berkutik dengan berkasnya akhirnya jihyo dapat menyelesaikan pekerjaannya, setelah itu ia mulai merapikan meja dan mengambil tas miliknya lalu beranjak pergi dari ruangan itu

sebelum sampai kerumah jihyo mampir terlebih dahulu ke apotek untuk membuktikan kekhawatirannya akhir-akhir ini

"bisa berikan aku alat tes kehamilan?" ucapnya pada penjaga apotek

"yang mana ? kau bisa memilihnya" ucapnya yg memperlihatkan berbagai macam jenis

tangannya terulur memilih tiga alat tes kehamilan yg berbeda, setelahnya ia membayar dan bergegas pergi

.

.

Tubuhnya kini lunglai di dalam toilet, tidak ada tenaga yg mampu membuatnya bisa menampung berat badannya, tubuhnya seketika merosot dan bersandar di dinginnya dinding

berharap kekhawatirannya tidak benar-benar terjadi rupanya sia-sia saja, tiga alat tes kehamilan yg baru saja dia beli itu menunjukkan bahwa ia telah mengandung sekarang, dan itu adalah anak daniel mantan bosnya bekerja dulu

Ting... Tong...

mendengar bel dibunyikan dengan susah payah jihyo berdiri

Ceklek..!

"Daniel ?!" jihyo kaget dengan orang yg ada di depannya sekarang

tanpa permisi daniel langsung masuk mendahului jihyo

"ini milikmu bukan ?!" ia memperlihatkan bra dan cd pada jihyo

"aku sudah tahu dari taehyung! ku harap kau tidak mengambil kesempatan untuk itu, kau tahu bukan kalau aku sangat mencintai dahyun ?" ucapnya yg kini menatap jihyo dengan sorot tajam, menakutkan! dan jihyo hanya bisa terdiam

"aku tidak ingin jika suatu saat nanti kau datang padaku dan mengatakan kalau kau ham..." ucapannya seketika terpotong saat melihat alat tes kehamilan yg ada ditangan jihyo

jihyo yg sadar dengan itu semua langsung saja menyembunyikannya di balik tubuhnya, entah kenapa ia merasa takut sekarang

"kau hamil ?!" teriaknya pada jihyo

"ya, anakmu" jawab jihyo yg sudah mulai menangis

"hah! aku tidak percaya ini!" dia menatap jihyo dengan wajah sinisnya

"kau boleh tidak mempercayainya namun itulah kenyataannya"

sebenarnya daniel tahu jihyo itu wanita seperti apa, mengingat dulu dia pernah menjadi sekretarisnya sebelum ia berhenti bekerja dikarenakan kekasihnya min yoongi yg memintanya untuk bekerja padanya saja

jihyo wanita yg baik dan bertanggung jawab menurutnya, namun karena kejadian ini ia merasa hidupnya sedikit terancam, ia takut hubungannya dengan dahyun berakhir dengan perpisahan karena masalah ini

"gugurkan kandunganmu itu!!"

Short Story With JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang