Hoshi

984 88 6
                                    


"astaga, sayang kau sangat manis sekali" tangan hoshi terulur untuk mengelus lembut pipi jihyo yg saat ini  masih berada di dunia mimpinya

gerakan tangan hoshi diwajah jihyo membuatnya sedikit terusik dan mulai membelakangi hoshi untuk mengubah posisi tidurnya

seketika hoshi meneguk salivanya dengan susah payah, karena selimut yg dikenakan jihyo sedikit tertarik kebawah membuat punggung putih mulusnya jadi terlihat

"heuh padahal baru saja tadi malam kita melakukannya tapi kini aku kembali menginginkannya" gumam hoshi sembari menatap wajah jihyo yg masih tertidur dengan pulasnya

"sayang.." hoshi mencoba memanggil namun tidak ada respon dari sang istri

lelah menunggu jihyo bangun hoshi pun kini mulai merapatkan tubuhnya untuk memeluk jihyo yg kini tengah membelakanginya

setelah memeluknya kini hoshi malah menggigiti kecil punggung mulus jihyo dan bukan hanya itu  saja, hoshi juga sesekali meniup telinga jihyo yg membuat tidurnya kembali terusik

"eumm, apa yg kau lakukan oppa ?" jihyo bertanya dengan mata yg masih terpejam

wajar saja jika jihyo kini masih sangat mengantuk mengingat hoshi yg  tidak membiarkannya untuk tertidur tadi malam, semenjak jihyo pulang pukul 8 malam setelah seharian pergi dengan jungkook hoshi pun memberikannya sebuah hukuman, yang berupa mendesahkan namanya sepanjang malam

semua itu terjadi semenjak kepulangannya hingga pukul 3 pagi, ya walaupun dia memberi  jeda waktu untuk jihyo beberapa menit agar bisa beristirahat dan kemudian kembali melanjutkannya

hoshi pun menghentikan aktivitasnya dari menggigit punggung jihyo dan mulai menindih tubuh sang istri

"kau sudah bangun ?  ayo kita lanjutkan" hoshi terlihat bersemangat menatap jihyo

"tidak oppa, aku lelah" ucapan jihyo membuat hoshi menjadi sedikit kecewa dan perlahan turun dari atas tubuh jihyo

"apa milikmu masih sakit ?" tanya hoshi

"sedikit oppa" jawabnya

"baiklah, kuberi waktu istirahat 2 jam untukmu, lagi pula aku akan pergi membeli bahan makanan lalu memasak. Tapi setelah itu tolong persiapkan dirimu  karena aku tidak akan berhenti sampai benihku memenuhi rahim mu"

jihyo hanya cengo mendengarkan semua ocehan hoshi sampai Chuppp.. ciuman singkat mendarat dibibirnya

"aku pergi sayang, jangan merindukanku oh aniyo jangan merindukan juniorku😉" hoshi meralat ucapannya lalu mengedipkan sebelah matanya dengan nakal

"oh apa-apaan dia!" jihyo menjadi malu sendiri mendengar ucapan dari suami pendeknya itu yg kini sudah melenggang pergi dari hadapannya

.
.

kini 1 bulan sudah hoshi dan jihyo berada di jerman, menghabiskan waktu dengan banyak pergi ketempat wisata negara itu, ah ralat sebenarnya mereka lebih banyak mengurung diri dikamar ya walaupun mereka juga pergi keluar

ah persis seperti sekarang ini, hoshi dan jihyo masih saja berada di dalam kamar dengan tubuh tanpa sehelai benangpun

"oppa kapan kita pulang ?" jihyo bertanya dengan wajah yg masih tersembunyi dibalik selimut, tentunya juga dalam dekapan hangat tubuh hoshi

"sampai kita benar-benar mempunyai hadiah untuk appa dan eomma" jawabnya dengan mata terpejam

"ya oppa! kau pikir dia akan langsung tumbuh jika kau terus....." jihyo tidak melanjutkan ucapannya karena menurutnya itu sedikit vulgar dan ahh tentunya itu membuatnya menjadi malu sendiri

Short Story With JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang