"Kim Taeyeon ada diruangannya?" Tanya tiffany pada salah satu asisten taeyeon.
"Uh nee.. beliau ada diruangannya. Silahkan nyonya" jawabnya sopan.
"Baiklah, aku bisa sendiri. Kau lanjutkan pekerjaanmu.." cegat tiffany saat orang itu ingin mengantarnya.Tuk tuk
"Silahkan masuk.." sahut taeyeon.
Cklek
"Oh fany ah?" Kagetnya.
"Tumben kau kesini ada apa?" Tanya taeyeon menghampiri tiffany yang sudah duduk manis disofa.
"Anni.. aku hanya ingin menemuimu." ucapnya tersenyum cerah.
"Tak mungkin, pasti ada yang ingin kau bicarakan. Katakanlah??" Sahutnya tak percaya.
"Apa terlihat jelas? Hehe" tanya tiffany tertawa.
"Aku tau semua tentangmu.. kau lupa?" Sahut taeyeon sedikit menyombongkan dirinya.
"Yaya, kau memang maha tau. Haha" tiffany tertawa sebentar lalu wajahnya kembali serius.
Taeyeon yang melihat perubahan wajah tiffany mulai mengeser duduknya untuk lebih dekat lalu menatap mata tiffany dalam.
"Huft, apa aku berbuat salah." Tanyanya mengengam tangan tiffany.
"Anni.. aku hanya ingin bilang.. bahwa aku tidak memperpanjang kontrak kerjaku. Aku memutuskan pensiun dari dunia hiburan. Apa kau setuju?" Tanyanya minta pendapat taeyeon.
Taeyeon hanya terdiam tanpa merespon apapun, ia masih mencerna apa yang diucapkan tiffany.
"Sayang.." panggil tiffany membuyarkan lamunan taeyeon.
Taeyeon mengangkat sebelah alisnya menatap tiffany.
"Kau yakin? Setelah sekian lama?" Tanya taeyeon masih tak percaya.
"1000% yakin , kenapa kau menanyakan itu?" Tanya balik tiffany.
"Dari dulu aku selalu memintamu untuk berhenti dan fokus hanya untuk keluarga kita.. tapi kau selalu menolaknya.. jadi beritahu aku apa alasanmu sekarang??" Tanya serius.
Tiffany mengigit bibir bawahnya ia jadi teringat masa lalunya lagi.
"A-ku.. aku hanya ingin lebih banyak menghabiskan waktu denganmu dan Seohyun. Aku baru menyesalinya sekarang harusnya dari dulu aku menurutimu." Jelas tiffany.
"Kau yakin tak akan menyesal?" Tanya taeyeon datar.
"Tae.. aku tau kau marah , mianhae" ucap tiffany pelan tak berani melihat wajah taeyeon.
"Aku bukan marah fany ah.. aku hanya merasa keputusanmu sudah tak berpengaruh sama sekali. Ini hidupmu jadi terserahmu." Jawabnya cuek lalu bangkit berdiri menuju mejanya kembali.
Tiffany memejamkan matanya sebentar lalu ikut berdiri dan menghampiri taeyeon yang sudah kembali fokus pada komputernya.
"Aku hanya ingin punya banyak waktu untuk kalian. Untuk keluarga kita." ucap tiffany pelan.
Taeyeon hanya diam tak merespon ucapan tiffany. Dihatinya masih ada rasa kesal karna tiffany baru saja memikirkan masalah keluarga disaat mereka sudah tak memiliki status dihubungan mereka.
"Kau baru saja memikirkan tentang keluarga , disaat kita sudah bercerai?" Tanyanya menatap mata tifffany tajam.
"Cerai??? Aku tau aku terlambat tae , tapi ku pikir kita masih bisa memperbaikinya kan? Kau dan aku , kita tetap sama meski hanya dengan hubungan seperti ini." Tiffany menatap taeyeon nanar.
"Apa kau tak ada niatan untuk kembali seperti dulu?" Tanya tiffany hati2 , ia takut taeyeon akan pergi meninggalkannya.
"Apa kau mau kita menikah lagi??" Tanya taeyeon jelas.
Tiffany kaget saat taeyeon langsung kepertanyaan yang selama ini ia tunggu , tapi tak kunjung dipertanyakan taeyeon selama 1 tahun hubungan mereka setelah bercerai.
"A-ku.." gugup tiffany , tapi belum sempat ia berucap taeyeon lebih dulu memotongnya.
"Tapi aku belum siap fany ah.. aku masih takut kau mengulangi kesalahanmu yang kemarin.. aku akan menikahimu kalau aku sudah yakin." Ucap taeyeon berdiri lalu melangkah menuju tiffany dan memeluknya.
"Mianhae.. saranghae" ucapnya ditelinga tiffany lembut.
Tiffany hanya diam dipelukan taeyeon namun airmatanya semakin deras mengalir.
"Beri aku, hmmm?" Ucapnya lagi.
"Jangan tinggalkan aku.." gumam nbtiffany dipelukan taeyeon.
"Never." Sahut taeyeon yakin.Cklek
"Uhh.. joesonghamnida." Kaget Irene saat melihat pemandangan dihadapannya.Tiffany yang mendengar suara langsung melepaskan pelukan mereka dan menghapus airmatanya lalu balik menatap Irene terkejut. Siapa gerangannya yang berani masuk keruangan taeyeon tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Namun saat matanya lebih jeli melihat Irene , ia benar2 terpesona. wanita ini sangat cantik , ia saja mengakuinya apalagi taeyeon.
Deggg
Tiffany berharap bukan wanita ia yang dibilang Seohyun teman daddynya."Ini kantor Irene-shi ku harap kau bisa lebih sopan." Ucap taeyeon lalu mengengam tangan tiffany erat.
Deg deg deg
Jantung tiffany semakin cepat berdetak saat mendengar nama wanita ini.
Benar ia irene.. batinnya.
Tiffany langsung menghadapkan wajahnya pada taeyeon dan semakin mempererat genggaman tangan mereka. Ia takut.. sekarang ia benar2 takut taeyeon berpaling pada wanita ini."Sekali lagi , joesonghamnida mr.kim" ucap irene membungkukkan badannya beberapa kali.
"Jangan diulangi lagi. Ada apa kau keruanganku? Kau sudah selesai berkeliling?" Tanya taeyeon dengan masih berdiri dan mengenggam tangan tiffany.
"Nee.." jawab irene sekilas melihat tangan taeyeon dan tiffany.
Apa wanita ini yang dibilang eommoni? Tanyanya dalam hati dengan menatap tiffany dari bawah sampai keatas.
"Kau tak perlu menatapnya seperti itu." Tegur taeyeon yang melihat tatapan irene pada tiffany.
"Huh?" Kaget irene.
"Fany ah.. ia Irene sekretarisku yang mengantikan Seolhyun dan Irene ia Tiffany ibu dari anakku." Ucap taeyeon mengenalkan mereka.
"Uh.. ne aku tiffany ibu Seohyun." Sahut tiffany menyalami irene.
"Saya Irene.. senang berkenalan dengan anda" senyum irene menyambut tangan tiffany.
Drrt drrt
Bunyi handphone tiffany membuyarkan lamunan mereka, lalu ia mengangkat telpon tersebut.Ne oppa.. apa harus sekarang?
....
Baiklah aku akan menunggumu diluar.
...
Nee.Tiffany memasukkan lagi handphone kedalam tas.
"Ada apa? Siapa yang menelponmu?" Tanya taeyeon.
"Manajer oppa, ia bilang sanjangnim ingin menemui ku sekarang." Ucap tiffany.
"Baiklah, aku akan mengantarmu.."
"Tidak.. oppa sudah menuju kesini. Kau kerjakanlah pekerjaanmu." Ucapnya dengan menahan lengan taeyeon yang ingin mengambil kunci mobil dimejanya.
"Kau yakin?" Tanyanya.
"Iyaa.." jawab tiffany tersenyum.Ekhemm
Irene berdehem sedikit keras karna merasa ia seperti hanya dianggap nyamuk oleh dua sejoli ini.
"Uh.. kau bisa kembali keruanganmu irene-shi" sahut taeyeon setelah sadar irene masih ada diruangannya.
"Baiklah. Saya permisi." Ucap irene berlalu pergi.
"Kalau begitu aku akan mengantarmu sampai depan. Ayo" ucap taeyeon lagi pada tiffany.
"Tak perlu , aku bisa pergi sendiri sayang. Muahh" ucap tiffany lalu mencium bibir taeyeon sekilas.
Taeyeon yang kaget dengan ciuman tiffany hanya berekspresi mengemaskan.
"Wajahmu, seperti tak pernah ku cium saja" ucap tiffany lalu melangkah pergi.
Tapi taeyeon langsung menarik pinggang tiffany dan menjatuhkannya dipangkuannya."Hyakk.. haha" kaget tiffany lalu tertawa bersama.
"Kau Yang menggodaku kau tau?" Tanya taeyeon semakin mengeratkan tangannya dipinggang tiffany.
"Kapan aku menggodamu" tanya tiffany sok polos.
"Kau lupa? Kau yang menciumku duluan tadi, dan itu dilarang." Ucap taeyeon tersenyum makin lebar.
"Sejak kapan peraturan itu ada?" Tanya tiffany mendekatkan bibirnya pada bibir taeyeon.
"Sejak hari ini.." ucap taeyeon lalu menempelkan bibir mereka.
Chuuppp
Tangan tiffany mengalung pada leher taeyeon dan sedikit menjambak rambutnya untuk memperdalam ciuman mereka.
"Aaahhh.." desahnya
Taeyeonpun tak tinggal diam tangannya mulai merayap dipayudara tiffany yang masih dibungkus pakaian itu.
"Aahhh taeyeon ahh.." desahnya makin jelas.Tuk tuk tuk
"Tiffany kau didalam?" Teriak sang manajer yang sudah dari tadi menunggu tiffany dibawah namun ia tak datang2."Aishh.." ucap taeyeon kesal saat tiffany melepaskan tautan bibir mereka.
"Mianhae aku harus pergi.. hahahaha" tiffany berdiri lalu merapikan kembali pakaiannya.
"I love you sayang.. hahaha" tiffany tak mampu menahan tawanya saat melihat wajah ditekuk taeyeon , namun ia sungguh harus pergi sekarang.
Poor my taetae. Hahaha#sudahkan terawihnya? Ingat besuk puasa ya🙏😇😍
#selamatmenunaikanibadahpuasa🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
FanfictionLangsung baca aja deh untuk para locksmith yang berbahagia!!😂