Taeyeon baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi menuju meja makan.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanyanya saat melihat jennie yang sudah duduk dimeja makan dengan menatapnya intens.
Jennie tak menyahut apapun hanya menatap taeyeon dengan mata yang mulai berkaca kaca.
"Op-paaa..hiks." Ucapnya lalu mulai menangis sesegukan.
"Oh wae??" Kaget Taeyeon.
Bugh
Jennie berdiri dari kursinya lalu menuju taeyeon dan memeluk sang oppa erat."Kenapa kau menangis?" Tanyanya masih tak mengerti.
"Saranghae oppaa." Ucapnya mulai sesegukan.
"Tsk , wae? Kenapa tiba tiba mengatakan itu?" Taeyeon pun menatap tiffany yang dari tadi berdiri didekat mereka.
"Oppa tau kan kalo kemarin Lim melamarku? Dan oppa sudah merestui kami, bahkan eonnie bilang bahwa oppa menangis karna tak mau melepasku menikah. Benar begitu?" Jennie melepaskan pelukannya lalu bertanya pada taeyeon dengan airmata yang masih mengalir.
Taeyeon menghela napas dan mengusap airmata diwajah adiknya itu dengan gemas.
"Nde , oppa menangis dan bisa dibilang tangisan oppa kemarin adalah tangisan sedih atau bahkan bahagia. Karna sebentar lagi tanggungjawab oppa akan lebih berkurang. Oppa juga yakin Lim bisa menjagamu dengan baik." Jelas taeyeon lembut.
"Anni , oppa tak boleh menangis lagi. Karna yang harus oppa tau , posisi oppa dihatiku tak akan pernah tergantikan meski dengan Lim sekalipun. Semenjak daddy meninggal oppa bukan hanya menjadi kakak laki laki bagiku tapi juga mengantikan daddy. Jadi oppa tak akan tergantikan sampai kapanpun. Hiks hiks." Jelas jennie panjang lebar dan kembali memeluk tubuh taeyeon erat.
"Nde nini-ah." Ucap taeyeon dengan panggilan masa kecil jennie.
"Hiks..hiks..mianhae oppa.." jennie kembali memeluk taeyeon erat dan menangis dipelukan sang kakak.
***
"Apa aku benar2 harus ikut kekantormu?" Tanya tiffany sambil memasang seltbelt ditubuhnya.
Setelah mereka sarapan taeyeon memutuskan untuk membawa tiffany kekantornya sekalian nanti siang mereka ke dokter kandungan untuk check up.
"Tentu , ada seseorang yang ingin ku kenalkan padamu." Jawab taeyeon lalu menjalankan mobilnya.
"Siapa?" Tiffany menatap wajah taeyeon.
"Hanya rekan bisnis , tapi ku pikir kau memang harus tau dia." Jelas taeyeon tanpa menatap tiffany dan fokus pada kemudinya.
"Wanita?" Tanya tiffany lagi.
Taeyeon menghela napas dan tersenyum menatap tiffany sekilas.
"Kau lihat saja nanti." Ucapnya.
"Aish kau ini." Ucap tiffany cemberut.
Tak lama mereka telah sampai didepan kantor pusat dari KIM CORP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
FanfictionLangsung baca aja deh untuk para locksmith yang berbahagia!!😂