Gift

3.6K 290 13
                                    

"Bagaimana bisa kalian seteledor ini hah???" Marah taeyeon pada semua karyawannya.

Setelah mendengar semua yang dijelaskan oleh karyawan kepercayaannya dan menemukan penyebab atas data penting mereka yang diketahui oleh perusahaan lain yang mengakibatkan kerugian perusahaan cukup banyak. Taeyeon mengumpulkan semua karyawan diruang meeting dan memarahi mereka semua.

"Kalian tau ini data pentingkan? Bagaimana bisa kalian menyerahkan semuanya pada karyawan baru yang bahkan belum 1 bulan bekerja disini???" Taeyeon melepaskan kacamata bacanya dan memijit pangkal hidungnya. Iapun memandang semua karyawannya dengan wajah yang terlihat sangat marah.

"Kalau kalian semua ku pecat apa semuanya akan kembali seperti semula?" Penyataan taeyeon itu membuat semua karyawannya kaget dan memandangnya.

"Sayangnya tidakkan?" Lanjutnya lagi lalu menghela nafas panjang.

Terlihat semua karyawan yang menghela nafas lega saat mendengar pernyataan taeyeon lagi.

"1 minggu , ku beri waktu 1 minggu dan semuanya harus kembali seperti semula!!" Ucap taeyeon sambil memandang semua karyawannya dan berlalu pergi.





Cafe

"Muahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muahh.. kau sudah lama sayang?" Taeyeon mencium kening tiffany lalu duduk dihadapannya.

"Anni , aku baru saja datang." Balas tiffany sambil tersenyum cerah.

"Mana Seohyun? Kau tadi menjemputnya kan?" Taeyeon bertanya sambil melihat sekeliling.

"Nde , dia pergi ketoilet dengan jennie."

"Oh.."

"Sayang.. apa ada masalah serius dikantor?" Tanya tiffany menatap mata taeyeon dalam.

"Tidak, kenapa?" Jawab taeyeon tegas.

"Anni , aku merasa kau terlihat banyak pikiran sekarang. Lihat , bahkan kau membiarkan bulu2 halus itu tumbuh diwajahmu dan itu bukan dirimu sayang." Jelas tiffany pelan sambil mengenggam tangan taeyeon yang berada diatas meja.

Meski taeyeon terlihat lebih maskulin dengan kumis tipisnya tapi ini bukan seperti taeyeon yang ia kenal.

Taeyeon menghela nafas lalu bersandar pada sandaran kursi.

"Bukan masalah besar sebenarnya , tapi ini sedikit berpengaruh dengan citra perusahaan. Dan kau tak perlu khawatir masalahnya sudah mulai membaik dan akan segera selesai. Kau tenang saja oke?" Taeyeon mengambil tangan tiffany dan menciumnya berkali kali.

"Bukan seperti itu tae , aku tak terlalu khawatir tentang perusahaan karna aku tau kau pasti bisa mengatasinya bahkan kita memiliki orang2 yang luar biasa dikantor. Tapi aku ingin kau jujur dan terbuka tentang semuanya. Baik itu masalah kantor atau apapun itu. Dari saat pertama kali kita menikah kau memang tak pernah mengatakan apapun yang ada dipikiranmu dan membuat seolah semuanya baik baik saja padahal tidak. Dan jujur itu juga salah satu alasan aku menceraikan mu dulu. Sayang.. cobalah untuk terbuka , aku istrimu dan aku berhak tau apapun yang sedang kau rasakan senang ataupun sedih."  Tiffany menarik tangan taeyeon dan meletakkannya dipipinya.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang