Taeyeon memandang wajah tiffany dengan tersenyum cerah. Bohong kalau ia bilang tak merindukan moment ini. Mereka hampir setahun lebih tak merasakan gairah ini jangankan untuk bermesraan saling sapa saja tidak. Yang lebih tepatnya tiffany yang mengabaikannya.
"Aku mencintaimu.. bahkan sampai detik ini." Taeyeon mengelus pipi tiffany dengan airmata yg mulai mengalir. "Maafkan aku taeyeon ah.." tiffany memandang wajah taeyeon lalu memeluknya erat. Ia mengingat kembali apa yang selama ini ia lakukan pada taeyeon. Tiffany merasa sangat bodoh sekarang mengkhianati pria sebaik taeyeon dan mempercayai bualan yg tak mendasar seperti itu. "Aku memang bodoh.. sangat bodoh.. maafkan aku taeyeon ah. Hiks." Tiffany semakin menangis keras. "Kau memang bodoh. Sangat bodoh. Dan aku lebih bodoh mencintai wanita bodoh sepertimu!" Taeyeon semakin memeluk erat tubuh tiffany dan mencium kepalanya. Maaf aku menelan ucapan ku sendiri. Aku terlalu mencintainya Tuhan. Batin taeyeon
Driiit driitt Saat mereka masih hanyut dalam pelukannya. Hp dikantong taeyeon bergetar dan ia melepaskan pelukan itu lalu mengangkat telponnya. "Hallo." Sahutnya "Hyung.. kau bersama jennie?." Tanya pria itu yang tak lain Limario tunangan jennie. "Tidak. Aku sedang dikantor sekarang. Ada apa memangnya?" Tanyanya bingung. "Jennie tadi menelpon ku, dan membatalkan pertunangan kami. Selama ini aku tak memiliki masalah apapun dengannya hyung.. apa dia baik2 saja?." Tanya limario sedikit lirih. "Kemarin aku menelponnya. Dan ia terlihat baik2 saja.. tunggu!" Taeyeon menghentiakn ucapannya saat ingat sesuatu. "Jennie sedang diAmerika sekarang. Dan ia bilang akan menemui wanita itu.." taeyeon mencoba menjelaskan namun langsung dipotong limario. "Wanita siapa hyung.." tanyanya "Victoria.. kau tau wanita itu?" Tiffany yg mendengar nama wanita yang menjadi alasannya membenci taeyeon langsung melototkan matanya. "Dia mantan kekasihku.. ada apa sebenarnya?" Limario bingung untuk apa jennie menemui mantannya itu. "Aku akan jelaskan nanti. Kau bisa tanyakan teman2 mu yang diAmerika apa mereka melihat jennie disana! Dan aku akan mencari jennie disini. Barangkali ia sudah pulang." Klik Taeyeon langsung mematikan telponnya lalu mengambil kunci mobil dan bergegas pergi mencari adik sepupunya itu. Namun sebelum pergi ia memandang tiffany yg sedari tadi diam disampingnya. "Kau mau ikut?" Tanyanya halus dan mengenggam tangan tiffany. "Apa boleh?" Tiffany memandang wajah taeyeon yg tersenyum padanya lalu menganggukkan kepala. "Tentu." Jawabnya Setelahnya taeyeon langsung mempererat genggaman tangan mereka dan mulai meninggalkan ruangannya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat mereka sudah didalam mobil taeyeon terlihat tak tenang dan selalu melihat handphonenya. Mencoba menelpon jennie berulang kali namun tak kunjung diangkat. Tiffany hanya melihat taeyeon khawatir dan coba menenangkannya. "Tae. Tenanglah aku yakin jennie baik2 saja." Ucapnya lalu mengenggam tangan taeyeon. Taeyeon hanya tersenyum memandangnya dan mengenggam tangan tiffany balik. "Aku memarahinya kemarin dan lebih parahnya aku membentaknya untuk pertama kali. Aku yakin semuanya salahku." Taeyeon berucap namun kembali fokus pada kemudinya. "Ini bukan salahmu.. jennie menemui perempuan itu pasti karna ia ingin membuktikan semuanya padaku. Aku yang salah. Maafkan aku." Tiffany mengigit bibir bawahnya menahan tangis. Taeyeon yang mendengar ucapan tiffany langsung meminggirkan mobilnya dan berhenti. Ia mengangkat wajah tiffany dan menghapus airmata yang mulai keluar itu. "Ini memang salahmu. Dan semuanya sudah terjadi jadi berhenti untuk terus menyalahkan dirimu lagi. Aku masih belum tau apa alasan pasti jennie memutuskan hubungannya dengan mario. Dan semoga saja tidak ada hubungannya dengan kita." Ucap taeyeon penuh penekanan. Taeyeon kembali menjalankan mobilnya dengan tetap menghubungi telpon jennie.