"Hai jess.. sudah lama?" Tanya tiffany lalu duduk didepan jessica.
"Lumayan , but its ok." Ucapnya acuh.
"Haha. Akhirnya aku bisa bertemu kau lagi setelah sekian lama." Tiffany tertawa mengejek.
"Huft.. jangan memancingku tiff." Jawabnya menghela nafas.
"Sorry.. haha" tawanya lagi.
"Aishhh.. sepertinya aku salah memintamu kesini." Kesal jessica.
"Astaga kau sensitif sekali. Haha" tiffany makin tak bisa menahan tawa saat melihat jessica kesal.
"Whatever!" Ucap jessica acuh.
"Hahahaa" tawa tiffany.Drrt drrt
Saat tiffany masih asik menertawakan sahabatnya ini , telpon genggam jessica berbunyi. Ia langsung melihat siapa yg menghubunginya lalu menghela nafas , suaminya ini benar2. Aish kesalnya.Iya sayanggg.. ucapnya sehalus mungkin.
.....
Aku dengan tiffany.
.....
Iya aku benar2 dengannya, kau tak percaya? Kesalnya.
.....
Baru hari ini aku bisa keluar rumah bahkan belum 2 jam tapi kau sudah seperti ini. Huft
.....
Baiklah baiklah aku akan pulang secepatnya.
.....
Krstyal atau kau yang mencariku???
.....
Kau menyebalkan kwon Yuri.
Tut tut tutJessica yang merasa kesal langsung mematikan telponnya. Huft
"Kalian kenapa lagi?" Tanya tiffany serius.
"Aku tak tau , beberapa2 hari ini yuri sangat menyebalkan.. aish" jawabnya kesal.
"Apa setelah kau melahirkan ia seperti itu?"
"Yup.. ia jadi overprotektif setelah aku melahirkan. Aneh bukan?"
"Apa kau punya salah padanya? Kurasa selama ini Yuri tak pernah melarangmu melakukan apapun , jadi pasti ada yang salah kalau sampai ia seperti itu." Saran tiffany.
Jessica mulai berpikir setelah mendengar ucapan tiffany , masuk akal juga Yuri memang tak pernah seperti itu sebelumnya.
"Biarlah nanti ku pikirkan." Jawabnya cuek.
"Jangan terlalu lama kau akan menyesal nanti."
"Wow wow siapa yang berbicara? Tiffany young?" Tanya jessica kaget dibuat2.
"Tenang saja aku tak akan menyesal sepertimu.. opsss! Hahaaha" goda jessica.
Tiffany hanya diam merespon sahabatnya ini , karna ia tau kearah mana maksud jessica.
"Hubungan kalian baik2 saja?" tanya jessica setelah terdiam sesaat.
"Ya.. hanya seperti itu.." jawab tiffany seadanya.
"Fany ah.. maaf aku bertanya seperti ini.." jedanya sebentar.
"Apa kalian tetap berhubungan seperti suami istri?" Lanjutnya meski tak enak menanyakan tapi ia sangat penasaran karna ia tau tiffany masih tinggal serumah bahkan satu kamar dengan mantan suaminya itu.
"Menurutmu?" Tanya balik tiffany cuek.
"Kalian masih..?" Jessica menebak namun ia tak begitu kaget bila jawabannya benar.
"Ya. Kami saling mencintai apa salahnya?" Jawab tiffany lagi.
"Kau bodoh?? Kalian sudah bercerai, kau ingat??" Kesal jessica.
"Aku ingat Jessica kwon , tapi apa salahnya? kami saling mencintai. So.." jawaban tiffany semakin membuat jessica darah tinggi.
"Kalau kau masih memberikan milikmu pada taeyeon , kenapa kau tak minta ia menikahimu lagi. Lagian kau bilang kalian masih saling mencintai kan? Jadi menikahlah lagi." Sahut jessica.
Tiffany kembali diam ia bingung sekarang.
"Kenapa diam? Kau tau taeyeon tak akan menikahimu?" Jessica mengeser duduknya mendekati tiffany.
"Fany ah.. aku tau kau sangat mencintai taeyeon dan taeyeon pun seperti itu. Tapi yang kalian lakukan sangatlah salah. Kalau kalian ingin hidup bersama kembali , maka menikahlah . Jangan hanya seperti friend with benefit." Jelas jessica.
Tiffany semakin terdiam memikirkan kata kata jessica tapi ia bingung harus seperti apa , taeyeon bilang ia akan menikahinya tapi masih butuh waktu. Tapi entah sampai kapan.
"Taeyeon bilang ia akan menikahiku lagi.." gumam tiffany pelan namun masih bisa didengar jessica.
"Kapan? Sampai kau hamil anaknya lagi begitu?" Tanya jessica agak kesal.
"Jess.. taeyeon hanya butuh waktu dan aku percaya padanya. Jadi kau tak perlu khawatir. Hmm?" Jelas tiffany lembut mengenggam tangan jessica menenangkan.
"Tiff.. aku peduli padamu dan taeyeon. Kalau sampai hal ini diketahui oleh orang lain pasti ini juga akan berimbas pada Seohyun , jadi fikirkanlah lagi." Ucap jessica.
"Apa orangtua taeyeon tau kalian masih bersama?" Tanyanya kembali.
Tiffany menganggukan kepala tanda mengiyakan.
"Dan respon mereka?"
"Aku tak tau, mereka seperti tak peduli. Dan aku juga jarang menemui mereka lagi." Jawab tiffany apaadanya.
"Apa kau tak takut mereka tak merestuimu dengan taeyeon lagi??"
"Entahlah. Aku hanya mengikuti alurnya saja."
"Dan mungkin dengan cara ini aku bisa menebus semua kesalahanku." Lanjut tiffany lagi.
Jessica tak tau harus mengatakan apa , ia takut tiffany akan tersakiti nantinya.
"Baiklah, aku hanya akan berdoa yang terbaik untukmu." Jessica tersenyum dan mengenggam tangan tiffany.
"Thanks jessi" ucap tiffany membalas senyumannya.***
"Eomma.. sejak kapan kau disini?" Tanya taeyeon kaget sejak kapan ibunya ada diruangannya.
"Eomma sudah mengetuk pintu berapa kali tapi kau tak menyahut ,ya sudah eomma langsung masuk saja!" Ucapnya acuh lalu mengambil majalah dimeja dan membacanya.
"Mianhae eomma pekerjaan ku sangat banyak dan mungkin aku terlalu fokus sampai tak mendengar panggilanmu. Hehe" jelasnya tersenyum cerah.
"Tak apa , kau lanjutkan saja pekerjaanmu. Eomma akan menunggu. Santai saja." Ucap mrs.Kim masih fokus pada majalahnya.
"Ada apa eomma kesini? Ada hal yang penting?" Taeyeon mulai melangkah pada sofa lalu duduk didekat ibunya.
"Anni , eomma hanya ingin mengajakmu makan malam diluar. Apa tak boleh?" Tanyanya nanar.
"Astaga , tentu boleh eomma. Apa hanya kita berdua?"
"Anni , noona mu juga akan ikut."
"Noona sudah pulang? Kupikir ia akan lama disana." Ucap taeyeon.
"Eomma juga berharap ia lama disana. Hahaha" ucap mrs.kim tertawa.
"Apa noona masih cerewet pada eomma?" Tanya taeyeon , ia tau seperti apa kakaknya itu tapi ia pikir kakaknya sudah tak secerewet waktu ia masih muda dulu. Haha
"Masih, bahkan bertambah cerewet saat ia sudah menikah. Ia akan selalu menanyakan makanan apa yang eomma dan daddymu makan setiap hari. Atau selalu melarang eomma dan daddy melakukan banyak hal karna kami sudah tua. Aish noona mu itu benar2." Kesalnya tapi merasa terharu jga dengan perhatian sang putri.
"Itu tandanya noona masih peduli pada kalian , meski ia sudah punya keluarga sendiri. Jadi syukuri saja. Hmm" jelas taeyeon tersenyum.
"Sebenarnya eomma sangat beruntung memiliki kalian dan cucu2 eomma yang sangat mengemaskan itu" ucap mrs kim mulai berkaca2.
"Huft. Jangan menangis eomma nanti keripitmu bertambah lagi. Hahaha" goda taeyeon.
Mrs Kim paling tak suka kalau ada yang mengatakan ia gemukan atau sebagainnya. Ia benar2 sensitif tentang warna ayam.
"Aish.. dasar anak durhaka. Buk." Ucap mrs kim memukul lengan taeyeon pelan.
"Hehehe.. mianhae eomma." Ucap taeyeon manja.
"Ya sudah kita pergi sekarang saja, aku lapar sekali eomma." Manjanya lagi dengan berpegangan dengan tangan mrs kim menuju keluar rungan."Uhh.. irene?" Teriak mrs kim memangil irene yang juga sudah akan pulang.
"Eomoni.. uh kim taeyeon-shi" kagetnya juga.
"Kau akan pulang sayang?" Tanya mrs kim lembut.
"Ne eomoni, ini sudah jam pulang kantor juga." Balasnya sopan.
"Kau sudah makan?" Tanya mrs kim.
Irene memandang taeyeon sebentar lalu menjawab pertanyaan mrs kim.
"Belum, pekerjaanku sangat banyak hari ini. Bahkan aku tak sempat makan siang tadi." Jelas irene dengan wajah memalas.
"Astaga sayang, lain kali kau harus memperhatikan pola makanmu nanti kau sakit bagaimana. Apa taeyeon memberimu banyak pekerjaan?" Tanya mrs kim lalu menatap taeyeon tajam.
"Anniya eomma, irene bahkan baru masuk hari ini jadi bagaimana bisa aku memberinya banyak pekerjaan. Yang benar saja" kesal taeyeon dituduh seperti itu.
"Kiyowo uri taetae." Ucapnya gemas melihat wajah taeyeon yang kesal.
"Aishhh." Kesalnya lalu melepaskan cubitan sang eomma yang dari tadi dipipinya.#ngegantung banget ceritanya😂