Chapter 7

1.1K 47 0
                                    

"Eloo?!!" tanya Vanda kaget sambil menunjukkan jari telunjuknya tepat di depan wajah orang itu.

"Siapa, Van?" tanya mama Vanda yang sudah ada di sebelah Vanda.

"Tante, saya Nata tante. Saya kesini mau pinjem catetan Kimia nya Vanda tan," jelas Nata setelah menyalami tangan mama Vanda.

"Ohh, yaudah Van cepetan ambil catetan nya." suruh mama Vanda.

"Iya mah," jawab Vanda.

"Tante tinggal dulu ya, Nata." pamit mama Vanda lalu masuk kembali ke dalam rumah.

"Masuk dulu Nat, gue ambilin catetan nya dulu." suruh Vanda lalu pergi ke kamar nya untuk mengambil catatan nya.

Setelah menemukan buku kimia nya, Vanda segera turun kebawah menemui Nata dan meminjamkan catatan nya itu.

"Nih," kata Vanda menyodorkan buku catatan kimia nya.

"Makasih, Van. Besok gue kembaliin. Yaudah gue balik dulu. Assalamualikum." pamit Nata lalu menuju motornya yang diparkir di depan rumah Vanda dan segera pergi kerumahnya.

"Waalaikumsalam," jawab Vanda saat Nata sudah berbalik.

Setelah itu, Vanda segera menuju ke kamarnya dan mengganti pakaiannya menjadi baju tidur. Setelah Vanda mengganti bajunya, Vanda menuju ke kasur dan pergi ke alam mimpi.

*****

Alarm hanphone Vanda sudah berbunyi beberapa kali, Vanda mencoba membuka mata nya. Setelah kesadaran Vanda penuh, ia segera menuju ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

Seperti biasa, setelah ia bersiap ke sekolah, Vanda turun untuk bersarapan bersama keluarganya.

"Loh, kok sepi?" gumam Vanda lalu segera duduk dan mengolesi rotinya dengan selai.

"Bang, papa mama kemana?" tanya Vanda kepada bang Laskar yang berada di hadapan nya.

"Lagi dikamar, mama lagi nyiapin barang papa," jawab bang Laskar.

"Emang papa mau kemana?" tanya Vanda lagi.

"Mau keluar kota ngurus kerjaan papa," kali ini mama Vanda yang menjawab. Mereka lalu sarapan berbarengan karena orangtua mereka telah selesai mengemaskan barang papa Vanda.

"Yaudah, Vanda berangkat dulu ya," pamit Vanda setelah meminum segelas susu nya.

Saat Vanda sudah di depan pintu, "Vanda," panggil papa Vanda.

"Iya pah?" jawab Vanda.

"Salim dulu dong, masa gak saliman dulu?"

"Iya pah," lalu Vanda kembali menghampiri kedua orangtua nya.

Setelah Vanda menyalami kedua orangtua nya, ia segera berangkat ke sekolah dengan tumpangan bang Laskar.

*****

Bel sudah berbunyi, semua siswa siswi sedang pergi ke kantin supaya tidak kehabisan makanan.

Begitu juga dengan Vanda dan kawan kawan nya. Vanda dan kawan nya itu segera membeli makanan ringan & minuman botol, tetapi mereka langsung pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku disana.

Saat sudah sampai di depan pintu perpustakaan, Vanda segera membuka pintu perpustakaan. Belom sempat Vanda membuka nya, ternyata ada orang di dalam yang membuka nya terlebih dahulu.

"Eh Vanda." sapa orang itu.

"Kak Rafa?" tanya Vanda sambil menunjuk muka kakak kelas nya itu.

"Iya, hmm kamu ikut ekstra musik kan?" tanya kak Rafa yang dibalas anggukann oleh Vanda.

"Nanti pulang sekolah kita ngumpul ya di ruang musik," lanjut kak Rafa.

"Iya kak,"

"Ohh iya, dan kasi tau Alex yaa kan kamu sekelas sama dia,"

"Oke kak, siap." jawab Vanda sambil mengacungkan ibu jari nya.

Lalu kakak kelas nya itu pergi, dan mereka memasuki ruangan perpustakaan.

Setelah cukup lama mengelilingi isi perpustakaan, akhirnya Vanda dan sahabatnya berhasil menemukan buku yang mereka cari. Dan segera mengambil kartu pinjaman buku, lalu beranjak keluar perpustakaan.

Bel masuk telah berbunyi. Vanda dan sahabatnya harus segera memasuki kelas nya.

Ternyata guru yang mengajar mereka telah memasuki kelas mereka. "Vanda, Reina, Aurel, dari mana aja kalian?" tanya guru itu.

"Dari perpustakaan buk," jawab mereka bersamaaan dengan menundukkan kepala mereka karena takut untuk diomeli lagi.

"Yaudah, kalian boleh duduk." suruh guru itu dan mereka bertiga segera duduk di bangku masing masing. Vanda tidak sengaja melihat Revan yang tersenyum sinis tetapi ia tidak tahu untuk siapakah senyuman itu. "Ngajak duel nih bocah," gumam Vanda yang tidak di dengar oleh satu orang pun.

*****

Bel pulang akhirnya berbunyi, semua anak kelas keluar kecuali mereka berenam. Vanda, Revan, Reina, Aurel, Nata, & Alex.

"Nat, kata kak Rafa hari ini ekstra musik disuruh ngumpul." kata Vanda yang sudah menggendong tas nya di punggung nya.

"Ohh oke, yaudah ayok bareng aja kesana nya," jawab Nata lalu pergi ke ruang musik disusul Vanda.

"Daaa semua," pamit Vanda sebelum benar benar meninggalkan kelas sambil melambaikan tangan ke arah sahabat & teman nya.

"Daaa Van," jawab Reina & Aurel bersamaan.

"Vanda ikut ekstra musik?" tanya Revan kepada Reina & Aurel yang dijawab anggukan oleh mereka. Setelah itu mereka berempat segera meninggalkan kelas juga dan menuju ke arah gerbang sekolah.



Hai readers makasih udah baca cerita ini, semoga kalian suka yaa. Maapkan lah aku yang baru update ini. Jangan lupa di VOTE yaa. Gampang kok gak sampek 1 menit, biar aku tau kalau kalian udah baca cerita aku. :)

Thank's ❤

See you 😘

Di VOTE jangan lupa :D

Ditunggu kelanjutan nya 👍

Shafa AS

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang