Chapter 12

891 35 0
                                    

Sesampai di sekolah, Vanda langsung memberikan helm yang dia pakai kepada Revan. Setelah itu Vanda menuju kelasnya dengan lari kecil dan meninggalkan Revan sendiri di parkiran tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Kebiasaan. Udah dianterin gak bilang makasih lagi," kata Revan kesal saat Vanda lebih dulu pergi ke kelas. Lalu Revan mengejar Vanda dengan berlari agar langkah mereka seimbang.

"Lo main tinggal aja." kata Revan saat sudah berada di samping Vanda.

"Capek tau lari ngejar lo," lanjutnya.

"Siapa suruh lari ngejar gue?" tanya Vanda santai.

"Hadeh. Siapa ya yang nyuruh?" kata Revan polos sambil menaruh telunjuknya di dagu. Vanda hanya mendengus kesal lalu menggelengkan kepalanya.

Sesampainya di kelas, mereka berdua langsung duduk di bangku mereka.

"Hai bro," sapa Nata yang sudah datang lebih dulu.

"Heii," jawab Revan.

"Alex mana?" tanya Revan.

"Gak tau. Tadi gue datang udah gak ada dia dikelas." jawab Nata lalu fokus kembali ke hp nya.

Bel masuk pun berbunyi bersamaan dengan Alex yang baru memasuki kelas. Beberapa menit kemudian, ketua kelas mereka yang bernama Zakki memasuki kelas dan memberikan pengumuman. Zakki memukul papan tulis dengan penghapus papan agar perhatian terfokus padanya. Yap benar, semua memperhatikan nya.

"Teman teman. Karena Bu Mita gak ngajar, kita dikasi tugas buat ngerjain LKS halaman 102-106 di LKS langsung." kata Zakki menjelaskan tugas yang diberikan guru piket karena guru yang mengajar tidak hadir.

"Iyaaa," jawab sebagian anak kelas. Sebagian nya lagi memilih untuk diam menyimak informasi.

"Van, latihan yuk." ajak Nata.

"Hmmm," jawab Vanda berfikir.

"Vanda. Ke kantin kuy," ajak Reina.

"Hmm gimana yaa, yaudah deh yuk." jawab Vanda lalu berdiri dan berjalan menuju kantin bersama kedua sahabatnya.

"Sorry, Nat. Nantian aja latihan nya. Gue mau ke kantin dulu." kata Vanda ke Nata saat sudah berdiri disampingnya.

"Iyaa," jawab Nata sambil mengangguk - anggukkan kepalanya.

"Yaudah, duluan ya." kata Vanda lalu melanjutkan perjalanan nya ke kantin.

"Ke kantin kuy," ajak Alex yang dijawab anggukan oleh kedua sahabatnya. Lalu mereka berjalan beriringan menuju kantin.

Karena ini jam pelajaran, jadi tidak ada bisikan memuji untuk ketiga pria itu. Biasanya ada adek kelas yang berbisik memuji ketampanan mereka bertiga.

Vanda dan kedua sahabatnya sudah sampai dikantin dan memilih bangku yang ditengah kantin. Karena ini jam belajar, jadi banyak bangku kosong.

"Lo berdua mesen apa? Biar gue yang mesen," kata Aurel ketika mereka bertiga sudah duduk di kursi masing masing.

"Gue nasi goreng sama es teh," kata Reina dengan semangat sambil menaikan telunjuk kanan nya ke atas.

"Lo, Van?" tanya Aurel mengalihkan pandangan nya dari Reina ke Vanda.

"Gue bakso aja deh. Minumnya samain," kata Vanda. Setelah Vanda memilih pesanan nya, Aurel segera pergi untuk memesan makanan mereka.

"Bang. Nasgor 1 bakso 2 es teh 3," Aurel memesan makanan dan kembali ke meja nya.

Saat hampir sampai di meja nya, Aurel melihat Alex dan kawan kawan nya menduduki kursi yang mejanya sama dengan nya & teman teman nya.

"Ehh ada kalian," kata Aurel saat sudah sampai di meja dan menduduki kursi nya.

"Iyaa nih, perut gue minta diisi." kata Alex sambil berjalan untuk memesan makanan.

"Woi Lex! Pesenin gue juga ya. Samain wae dah," kata Nata sambil berteriak. Mendengar itu, Alex pun berbalik dan melihat teman nya itu dengan muka pasrah.

"Lo mau apa Rev?" tanya Alex kepada Revan sambil berteriak.

"Gue bakso aja deh. Minumnya samain," jawab Revan sedikit menaikkan oktaf suara nya. Lalu Alex pergi memesan makanan. Tak lama pun Alex sudah kembali ke tempat duduknya.






Segini dulu cerita nya. Kalian suka gak sih sama ceritanya? Moga suka yaa. Kalau suka or gak suka komen dong. Biar aku tau ada gak sih yang suka sama cerita aku. Maap kan lah kalau cerita ini membosankan. Ditunggu kelanjutan nya. Jangan lupa VOTE kawan kawan :) . Vote nya sangat berarti loh. Kalau kalian udah baca, tinggalkan jejak disini. Next? Komen.

Thank's

Shafa AS ❤

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang