Chapter 15

792 33 0
                                    

"Makasi bang udah anter Vanda," ucap Vanda sambil tersenyum. Sekarang Vanda sudah berada di depan rumah Reina.

"Iya sama - sama. Yaudah abang pulang dulu ya," jawab bang Laskar sambil mengelus puncak rambut Vanda. Lalu ia menancapkan gas menuju rumahnya.

"Iya bang. Hati - hati!" seru Vanda sambil melambaikan tangan nya kepada kakaknya yang sudah pergi menjauh darinya.

Lalu, Vanda pun menekan bel rumah Reina. Tak lama, Reina yang melihat Vanda di depan rumahnya pun membukakan pagar rumahnya untuk sahabatnya itu.

"Vanda? Lo ngapain kesini?" tanya Reina kaget saat ia sudah membuka pagar rumah nya.

Vanda tersenyum, "iyaaa, buat nemenin lo. Jugaan besok kita jalan. Sekalian aja gue nginep sini," jelas Vanda yang membuat Reina cukup senang. Karena, sekarang ia cukup kesepian. Untung Vanda menginap dirumahnya, setidaknya ada yang menemaninya untuk saat ini.

"Gue boleh masuk ga nih? Dingin diluar," kata Vanda sambil menggosok kedua telapak tangan nya. Sedangkan Reina terkekeh pelan.

"Maap maap Van. Yodah hayuk dah masuk," kata Reina dengan semangat. Lalu mereka berdua pun masuk kedalam rumah Reina.

"Ohh iya, Rein. Ini buat lo dari mama," kata Vanda sambil memberikan kotak makan yang tadi diberikan mama nya.

"Ini juga ada sedikit oleh - oleh dari papa," lanjut Vanda.

"Ohh yaa? Makasi yaaaa, bilangin makasi sama papa mama lo ya, Van." jawab Reina senang sambil menyimpan paper bag yang diberi Vanda tadi.

"Lo udah makan?" tanya Reina kepada Vanda dan dibalas anggukan oleh Vanda.

"Ohh, yaudah gue makan ya," dan dibalas anggukan lagi oleh Vanda. Vanda pun memilih memainkan hp nya.

"Eh Rein. Gue telpon Aurel ya suruh dia kesini?" tanya Vanda yang dibalas anggukan oleh Reina.

"Iyaaa. Boleh tuh. Biar disini rame," Vanda tersenyum dan ia pun langsung menelpon Aurel.

"Hallo Rel," sapa Vanda setelah telepon tersambung.
"Iya kenapa Van?"

"Lo sibuk ga?"
"Ngga kok. Ini gue lagi nyantai. Kenapa Van?"

"Lo kerumah Rein yaa? Kita ngumpul, gue sekarang udah dirumah Rein,"
"Ohh oke oke. Gue otw sekarang,"

"Oke gue tunggu yaa,"
"Siip dah," lalu Vanda pun mengakhiri telpon nya dengan Aurel.

"Gimana?" tanya Rein saat melihat Vanda mengakhiri telpon nya.

"Aurel mau kok, dia udah otw kesini." jawab Vanda yang ditanggapi anggukan oleh Reina.

Tak lama, Reina pun telah menghabiskan makanan nya dan mereka berdua memutuskan menunggu Aurel di ruang tengah. Saat hendak menuju ruang tengah, terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu depan.

"Reina..... Vanda....." panggil seseorang dari arah luar rumah. Vanda dan Reina pun memutuskan membuka pintu bersama. 'Mungkin itu Aurel' kata Vanda dalam hati. Setelah membuka pintu, benar saja dugaan mereka. Ternyata itu adalah Aurel.

"Ehh, Aurel. Gue kira siapa. Masuk yuk," sapa Reina lalu mempersilahkan Aurel masuk ke rumahnya.

"Lo ngapain ngajak gue kerumah Rein, Van?" tanya Aurel saat dirinya sudah memasuki rumah Reina.

"Gue mau nemenin Reina. Kasian dia dirumah sendiri. Jugaan besok kan kita jalan ngumpul nya disini, yaudah sekalian aja," jelas Vanda.

"Ohh iya. Ini ada oleh - oleh dari papa," lanjut Vanda sambil memberi sebuah paper bag.

"Waaaawww..... makasi Van..... bilangin ke bokap lo makasi ya," jawab Aurel sambil menerima paper bag pemberian Vanda.

"Siip,"

"Yodah yok keatas. Udah malem. Takut besok kesiangan," ajak Reina lalu menaiki tangga menuju kamarnya. Vanda dan Aurel pun mengikuti nya dari belakang. Setelah sampai di kamar Reina, mereka pun menuju kasur Reina dan menutup mata dan segera pergi ke alam mimpi.

"Night," kata Reina sebelum mereka tertidur.

"Night tooo," jawab Vanda dan Aurel bersamaan.







Vote ! Vote ! Vote !
Tunggu kelanjutan nya

Shafa AS❤️

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang