Chapter 9

1K 41 1
                                    

"Kalian mau mesen apa? Biar Vanda sama Revan aja yang mesenin." kata Aurel polos sambil tersenyum kearah Vanda.

"Lah kok gue yang mesen?" tanya Vanda kesal.

"Gue nasi goreng deh sama es teh," kata Reina.

"Gue samain aja kayak Rein," kata Aurel.

"Gue bakso sama es teh aja deh," kata Nata.

"Yaa gue sama ajaa kayak Nata," kata Alex.

"Okee," Vanda dan Revan segera memesan makanannya.

"Lo ke tukang bakso aja. Gue ke tukang nasgor nya," jelas Vanda dan dibalas anggukan oleh Revan.

Setelah memesan, Vanda dan Revan segera berbalik ke meja makan mereka. Tidak lama, pesanan mereka sudah datang. Mereka memakan makanan mereka masing masing ditemani keheningan.

"Heuh, kenyang banget." kata Reina sambil memegangi perutnya.

Setelah mereka selesai makan, mereka membayar makanan yang mereka makan tadi. Lalu mereka balik ke kelas.

"Van," panggil Nata.

"Apaa?" jawab Vanda.

"Latihan sekarang aja gimana?"

"Hmm boleh, yuk."

"Rein Rel, Kalian duluan aja. Gue mau latihan nyanyi dulu sama Nata di ruang musik." kata Vanda kepada dua sahabatnya.

"Okee deh." jawab Reina dan lanjut berjalan menuju kelasnya. Sedangkan Vanda & Nata pergi ke ruang musik.

Sampai di depan pintu kelas, Revan yang mendengar pembicaraan bahwa Vanda & Nata di ruang musik, ia segera menyusul mereka berdua.

"Eh, Lex. Gue mau ke toilet dulu." pamit Revan berbohong.

"Okee," jawab Alex. Revan pun berjalan menuju ruang musik.

Vanda dan Nata sudah di ruang musik. Nata segera mengambil gitar yang memang sudah ada di situ.

"Okee sekarang kita coba," kata Nata serius. Dibalas anggukan oleh Vanda. Nata mulai memainkan gitarnya.

takkan pernah terlintas
tuk tinggalkan kamu
jauh dariku kasihku

karena aku milikmu
kamu milikku
separuh nyawaku
hidup bersamamu

berdua kita lewati
meski hujan badai
takkan berhenti

sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu

percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

takkan pernah kulupa
kamu yang kucinta
dari ujung kaki
hingga ke ujung kepala

aku ingin kamu
kamu yang kumau
belahan jiwaku
kamu masa depanku

berdua kita lewati
meski hujan badai takkan berhenti

sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu

percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

setia kan ku jaga
kita teman bahagia

percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

aku milikmu
kamu milikku
aku kan s'lalu ada
hingga di hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

*prok prok prok

Vanda & Nata mencari sumber suara itu. Ternyata ada Revan di depan pintu ruang musik itu.

"Bagus banget suara lo, Van." Revan memuji suara Vanda.

"Makasih," kata Vanda sambil menundukkan kepala.

"Kok lo disini, Rev?" tanya Nata.

"Iyaa pingin tau aja," jawab Revan.

*****

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid dengan cepat keluar dari kelas dan menuju kerumah nya masing masing.

Sesampainya Vanda di depan gerbang, "Van, lo bareng gue aja ya?" tawar Nata.

"Hmm gimana ya?" kata Vanda dalam hati.

"Boleh deh," sebenernya Vanda ingin menolak karena mulai sekarang dia sudah di antarjemput oleh Revan. Tetapi dari kemarin Nata ingin mengajak nya pulang bareng.

"Gue duluan yaa semua," Vanda melambaikan tangan ke arah Reina & Aurel.

"Iyaa Van," kata Reina.

"Hati hati," kata Aurel. Revan yang melihat itu pun hanya memasang wajah datar.

*****

"Makasi Nat," kata Vanda saat sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya, sama sama. Yaudah, gue pulang dulu ya." pamit Nata lalu menancap gas menuju rumahnya.

"Assalamualaikum, Vanda pulang." kata Vanda setelah membuka pintu rumah.

"Waalaikumsalam, udah pulang? Yaudah cepet ganti baju yaa, habis itu turun lagi ke bawah makan siang." kata mama Vanda.

"Iya mah," lalu Vanda menaiki tangga, masuk ke kamarnya, mengganti pakaian, mencuci kaki & tangan nya, dan kembali turun kebawah untuk makan siang.

"Revan?" tanya Vanda kaget.

"Eh, Vanda. Iya, tadi Revan ngajak kamu jalan, kamu masih diatas. Yaudah, mama ajak makan bareng dulu." jawab mama Vanda.

"Ohh," kata Vanda.

"Lo ngajak gue jalan?" lanjutnya.

"Iya, sebentar aja. Gapapa kan?" tanya Revan memastikan.

"Iyaaa, gapapa." jawab Vanda.

"Makasih tante udah ngajak saya makan bareng," kata Revan setelah menghabiskan makanan nya.

"Iyaa Rev, sama sama. Lain kali manggil mama aja biar enak ya," kata mama Vanda.

"Iyaa, maa."

"Mama juga seneng kok kalau kita bisa makan bareng,"

"Yaudah, Vanda berangkat dulu yaa ma." pamit Vanda dan mencium punggung tangan mama nya.

"Saya juga tante. Ehh, maksudnya mama." kata Revan sambil menunjukkan gigi putih nan rapinya.

"Iyaa, yaudah sana keburu malem loh nanti."

"Iyaa ma," jawab mereka bersamaan.

Segini dulu cerita ini. Semoga kalian suka. Jangan lupa di votmen. Itu sangatlah berharga. Jangan lupa di tambah di perpustakaan kalian yaw, biar tau kalau update. Ditunggu kelanjutan nya.

Thank's

Shafa AS❤

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang