Chapter 17

792 34 0
                                    

Vanda yang sedang tidur itu pun terbangung dengan alasan ia kebelet. Tanpa berlama - lama, Vanda pun langsung berlari menuju toilet didalam kamar Reina. Vanda juga mencuci muka nya karena pikirnya hari sudah mulai siang. Setelah Vanda mencuci muka nya, Vanda keluar dari kamar mandi dan berjalan untuk melihat jam diatas nakas yang terletas disamping tempat tidur yang ia tiduri tadi. Jam masih menunjukkan jam 7. Vanda pun memilih tidak membangunkan sahabat sahabat nya dan turun kebawah untuk menyiapkan sarapan untuk nya dan kedua sahabat nya.

Terdengar suara seseorang dari arah dapur, dan Vanda berniat untuk menghampiri orang tersebut. Sesampainya didapur, Vanda melihat bi Salma yang sedang memasak. Vanda pun menghampiri bi Salma.

"Bi..... aku bantu yaa?" tanya Vanda yang membuat bi Salma menoleh ke belakang dan mendapatkan Vanda yang sedang tersenyum padanya.

"Gausah non, biar bibi aja." tolak bi Salma.

"Jangan panggil saya non Bi, panggil Vanda aja ga papa," ucap Vanda membuat bi Salma tersenyum.

"Panggil aja yang lain nya, Van. Biar bibi yang menyiapkan sarapan nya." usul bi Salma yang dijawab anggukan oleh Vanda. Lalu, Vanda kembali ke kamar Reina dan membangunkan kedua sahabat nya. Setelah sampai di kamar Reina, Vanda langsung membangunkan Reina dan Aurel.

"Rein... Rel... bangun, bi Salma udah buatin sarapan. Kita disuruh turun buat sarapan," kata Vanda lembut.

"Ihh... iya iya Van. Gue nyusul aja. Habis ini gue bangun," kata Reina masih dengan matanya yang tertutup. Sedangkan Aurel sudah duduk tinggal mengumpulkan semua kesadaran nya.

"Iya, Van. Habis ini gue turun. Mau cuci muka dulu," jawab Aurel lalu berjalan menuju kamar mandi dengan sempoyongan. Vanda yang melihat tingkah laku sahabat nya hanya menggelengkan kepalanya. Vanda pun memilih kembali ke ruang makan berencana untuk membantu bi Salma. Ternyata sampai meja makan, Vanda sudah melihat sarapan yang tertata rapi.

"Yaahh, bi... padahal Vanda baru aja mau bantuin. Ehh udah kelar duluan nyiapin sarapan nya," kata Vanda sedangkan bi Salma hanya tertawa kecil.

"Yaudah dimakan itu sarapan nya," suruh bi Salma yang dijawab anggukan oleh Vanda. Tak lama, kedua sahabat Vanda --- Reina dan Aurel pun sampai di meja makan dan mereka langsung melahap sarapan nya. Mereka bertiga mengisi sarapan mereka dengan sedikit berbincang mengenai sekolah mereka. Ketika makanan dipiring mereka sudah habis tak tersisa, Reina pun membereskan peralatan makan yang mereka pakai dibantu juga oleh kedua sahabat nya.

"Gue bantu, Rein." kata Aurel lalu ikut membantu sahabat nya.

Setelah selesai membersihkan dan merapikan peralatan makan tadi, mereka memilih kembali ke kamar Reina. Saat sampai di kamar Reina, Vanda mengambil hp nya dan memilih duduk di balkon kamar Reina yang menghadap langsung ke jalan raya depan rumah Reina. 'Masih jam setengah 9,' gumam Vanda melihat jam di layar hp nya. Setelah itu ia membuka salah satu media sosialnya. Ternyata Revan mengirimkan sebuah pesan.

Revan
Van, lo gue jmpt ya

Me
Oke deh, dirumah Rein lgsng ya

Me
Soalnya gue nginep dirumah Rein,

Tak lama, Revan pun membalas pesan Vanda.

Revan
Lo dirumah Reina? Oke deh

Me
Okei

Setelah itu, Vanda memutuskan untuk bersiap - siap saja.

"Eh, gue mandi duluan ya?" kata Vanda lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Yaelah Van, jam segini lo mandi?" tanya Reina tidak percaya. Masalahnya ini baru jam setengah sembilan Sedangkan mereka pergi jam sepuluh. Masih ada waktu satu setengah jam untuk mereka bersiap.

"Ya gak apa lah. Dibanding entaran, malah keburu nanti." jawab Vanda lalu melanjutkan jalan nya.

Setelah Vanda membersihkan tubuhnya, ia segera mengganti baju, menyisir rambutnya, dan menaburkan bedak tipis dan mengoleskan lipbalm. Sambil menunggu sahabatnya, Vanda memilih duduk di sofa ruang tengah dan menghidupkan tv nya. Lama menunggu akhirnya kedua sahabatnya turun dan menghampiri Vanda.

"Udah siap?" tanya Vanda saat sahabatnya menghampiri nya.

"Sudah," jawab Reina & Aurel bersamaan.

"Yaudah yok tunggu diluar aja," ajak Reina yang diangguki oleh Vanda & Aurel.

Lima menit menunggu akhirnya Revan dan kawan - kawan nya datang dengan menaiki motor masing - masing. Revan pun menghampiri Vanda. Memandanginya tanpa berkedip sekali pun. Vanda yang memakai kaos putih celana jeans hitam dibalut dengan jaket berwarna merah muda menambah kesan imutnya.

"Rev, lo kenapa?" tanya Vanda sambil menggerak - gerakkan telapak tangan nya di depan wajah Revan membuat Revan salah tingkah.

"Eh... hmm... gak apa kok," hindar Revan dengan gelagapan. Vanda pun hanya terkekeh mendengar itu.

"Lo cantik, Van." kata Revan tiba - tiba membuat pipi Vanda memerah.

"Ekheeemmmm," canda sahabat - sahabat mereka.

"Udah lah Rev. Noh liat ampek merah tuh pipi Vanda." kata Alex diselingi tawa nya.

"Udah udah kita kapan berangkatnya?" ketus Vanda mencoba menetralkan perasaan nya.

"Cieee yang blushing," goda Aurel membuat Vanda jengkel sendiri dan memilih menunggu di depan gerbang rumah Reina.

"Yaudah lah ayok berangkat!" kata Nata mengakhiri candaan para sahabat nya.

"Lo sama siapa, Van?" tanya Reina membuat Vanda menoleh ke arahnya.

"Dia sama gue."







Vote ! Vote ! Vote !
Tunggu kelanjutan nya

Shafa AS❤️

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang