Chapter 20

776 28 0
                                    

Semua murid SMA Nusa Bangsa berbondong - bondong keluar dari kelas masing - masing. Sudah lima menit yang lalu bel pulang berbunyi. Disini, di kelas XI IPA-1, tinggal Vanda, Reina, Aurel, Revan, Nata, Alex yang masih berada di kelasnya.

"Eh, Rel. Traktir kita dong..." kata Reina sambil memohon - mohon. "Iya lo kan udah jadian tuh ama Alex," setelah Vanda mengucapkan itu, semua tertawa melihat Aurel yang malu - malu. "Aaaa, sahabat ku udah gak jomblo lagi nih," kata Vanda sambil menyubit pipi Aurel karena saking gemasnya.

"Kita mah apa ya, Van. Jomblo karatan," seru Reina lalu ia tertawa setelah mengucapkan kalimat nya tadi. "Itu mah elo aja, gue mah udah gak jomblo lagi," elak Vanda sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Emang lo punya pacar?" tanya Reina. Setahu Reina, Vanda sampai saat ini belum pernah pacaran. "Punya," jawab Vanda.

"Siapa?" tanya mereka semua berbarengan. Vanda pun dibuat tertawa terpingkal - pingkal karena semua sahabatnya kepo. "Itu Jungkook ada di korea," jawab Vanda santai lalu ia kembali tertawa melihat ekspresi wajah sahabat nya berubah kesal.

"Gue kira siapa." ucap Revan pelan tetapi masih bisa didengar oleh Nata dan Alex yang ada di sebelahnya. Nata dan Alex pun saling pandang, bingung kenapa ekspresi Revan kesal saat mengetahui kalau Vanda sudah mempunyai pacar. Tetapi itu hanyalah khayalan nya saja.

"Udah udah. Sekarang kita berangkat aja," seru Reina mengakhiri lelucon mereka. Mereka semua keluar dari kelas dan menuju parkiran. Untuk menuju tempat tujuan, Vanda dibonceng Revan dengan motornya begitu juga dengan Aurel dan Alex, mungkin Aurel dijemput oleh Alex tadi pagi. Nata membawa mobil nya sedangkan Reina yang tadi diantar oleh supirnya hanya bisa menumpang di mobil Nata.

Sepuluh menit kemudian, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Setelah mendapat tempat duduk yang nyaman, Aurel berdiri untuk memesan makanan nya.

"Pak, soto nya enam es teh nya juga enam." kata Aurel kepada penjual nya. "Iya neng nanti saya antar," jawab Bapak itu lalu Aurel pun kembali ke kursi nya.

"Rel, by the way selamat yaa lo udah jadian ama Alex. Ternyata perasaan lo terbalaskan," kata Vanda saat Aurel sudah duduk dikursi tadi.

"Ehehehe makasi Van," jawab Aurel sambil tertawa kecil.

"Selamat juga Rel. Semoga langgeng ampek pelaminan ya," seru Reina sambil menjabat tangan Aurel.

"Makasi Rein," balas Aurel sambil tersenyum.

"Woi, Lex. Jagain perasaan sahabat gue yaa!" ancam Vanda sambil menyipitkan mata nya tertuju pada Alex.

"Iya bener tuh kata Vanda. Sampek sahabat gue nangis gara - gara lo... habis lo!!" Reina pun ikut mengancam Alex. "Tenang aja, gue yakin gak bakal nyakitin perasaan pacar gue. Secara gue udah cinta banget sama dia. Kalau bisa langsung ke pelaminan juga gak apa kok," jawab Alex santai dan mendapat cubitan dari Aurel di lengan nya.

"Ihh alay lo!" ucap Aurel kesal. Setelah itu, pesanan mereka pun datang. Mereka memakan makanan mereka dengan tenang. Sesekali diisi oleh obrolan mereka. Setelah menghabiskan pun mereka masih saja mengobrol. Mungkin tiga cowok itu membuat lelucon sampai membuat semua tertawa. Intinya mereka paling heboh disitu. Sampai pembeli lain melihat mereka berenam dengan tatapan kesal.


Vote ! Vote ! Vote ! Tunggu kelanjutan nya yaa !

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang