Chapter 16

745 33 0
                                    

Disisi lain.....

*Rumah Revan

Revan yang sedang berbaring di kasurnya mendadak terbangun karena mendengar hp nya berdering. Ternyata ada telpon dari Alex sahabatnya.

"Hallo," sapa Revan diawal percakapan.
"Hallo, Rev."

"Kenapa Lex? Tumben malem malem telpon,"
"Lo bisa ga dateng kerumah?"

"Ngapain gue kerumah lo?"
"Gue mau curhat, hehehehehe"

"Yailah. Tumbenan mau curhat. Ada masalah apa lo?"
"Iya Rev. Masalah perasaan,"

"Ohh okei. Gue otw sekarang."
"Okee gue tunggu Rev."

Revan pun mengakhiri telpon nya dengan Alex dan beranjak dari kasur nya menuju keluar kamarnya. Sebelumnya, ia telah mengambil kunci motor dan jaketnya. Lalu, Revan pun meminta izin kepada bunda nya untuk mengunjungi rumah Alex. Setelah mendapat izin dari bundanya, Revan segera menuju ke garasi, menghidupkan motornya, dan mengendarai motor nya kerumah Alex.

Setelah beberapa menit berlalu, Revan pun akhirnya sampai di rumah Alex dengan alamat yang diberikan Alex. Karena Revan baru pertama kali mengunjungi rumah Alex. Revan pun memasuki perkarangan rumah Alex, memarkirkan motornya di halaman, lalu mengetuk pintu rumah. Tak lama menunggu, akhirnya pintu terbuka dan muncul lah wanita paruh baya yang Revan yakini beliau adalah ibu nya Alex.

"Assalamualaikum, tante..." sapa Revan sambil tersenyum kepada ibu nya Alex.

"Waalaikumsalam, nyari siapa nak?" jawab ibu Alex.

"Alex tante. Alex nya dimana?"

"Owh Alex... dia ada di kamarnya. Yaudah yuk masuk." lalu ibu Alex menunjukkan jalan menuju kamar Alex yang diikuti Revan di belakang nya.

"Alex...," panggil ibu Alex ketika sampai di depan kamar Alex.

"Iya, mah?" jawab Alex dari dalam kamar. Dari luar kamar, Revan melihat Alex yang sedang berbaring menghadap langit kamarnya. Saat mama nya memanggilnya, Alex pun tidak mengalihkan pandangan nya.

"Ini ada temen mu," Alex pun beranjak dari kasur nya menuju pintu kamarnya dan membuka nya.

"Owh, Revan. Yok Rev masuk,"

"Yaudah mama tinggal ya. Kalau ada apa apa panggil aja,"

"Iya tante," jawab Revan sedangkan Alex hanya menganggukan kepalanya saja. Setelah mama Alex pergi dari kamarnya Alex, Alex pun menutup kembali pintu kamarnya.

"Ada apa Lex?" kata Revan membuka permbicaraan.

"Gini Rev... gue mau curhat sama lo," jawab nya sambil memandang lantai.

"Gue kayaknya suka deh sama Aurel," satu kalimat itu cukup membuat Revan kaget. Tetapi tak lama Revan tersenyum menggoda kepada Alex.

"Oh itu toh yang buat sahabat gue murung kayak gini. Yaudah tembak aja," usul Revan. Kini kalimat itu yang membuat Alex kaget.

"Kalau di nolak gimana? Bisa jadi di gak suka sama gue," tolak Alex.

"Kalau menurut gue sih dia suka sama lo. Perilaku dia ke elo itu udah bisa buktiin kalau dia suka sama lo. Coba aja tembak dulu, kalau dia nolak mungkin dia bukan jodoh lo," kata Revan panjang lebar membuat Alex berdiam diri memikirkan apa yang dikatakan nya.

"Okee deh gue coba," kata Alex sambil tersenyum.

"Gitu dong," balas Revan sambil menepuk pelan bahu sahabat nya itu.

"Yaudah gue pulang dulu ya. Katanya besok mau jalan," lanjut Revan sambil beranjak berdiri.

"Iyaa Rev, makasi yaa udah mau curhatan gue."

"Iyaa sama - sama." jawab Revan. Lalu Revan pun keluar dari kamar nya Alex menuju halaman rumahnya. Revan segera menaiki motornya dan menancap gas menuju rumahnya. Setelah sampai rumahnya, Revan memilih langsung ke kamarnya. Setelah melepas jaketnya, ia segera menuju kasurnya. Menutup matanya. Menuju alam mimpi.







Vote ! Vote ! Vote !
Tunggu kelanjutan nya

Shafa AS❤️

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang