Vanda yang baru memasuki kelasnya segera duduk di bangku nya.
"Cih, ketemu lagi sama lo, manusia sengklek." kata Vanda menyindir Revan.
Revan hanya bersikap cuek dengan apa yang dibilang Vanda barusan.
Tidak lama, guru fisika kelas XI IPA-1 memasuki kelas.
"Selamat siang, anak anak." ucap guru fisika itu.
"Siang bu." jawab murid bersamaan.
*pelajaran fisika itu pun dimulai.
Tidak terasa, bel pulang pun berbunyi. Vanda dan yang lainnya segera merapikan buku nya dan memasukkan nya ke dalam tas.
"Eh, Van. Lo pulang bareng siapa?" tanya Aurel.
"Gak tau nih. Bang Laskar gak bisa jemput gue. Kayaknya gue bareng lo deh, Rein." jelas Vanda kepada dua sahabatnya itu.
Reina hanya mengangguk sebagai jawaban atas apa yang dibilang Vanda.
"Yaudah yuk." kata Aurel.
Kami bertiga pun berjalan menuju gerbang sekolah.
Disana Aurel sudah dijemput dengan supirnya."Eh, Van, Rein. Gue duluan yah. Gue udah di jemput sama supir gue." kata Aurel.
"Iya rel," jawab Vanda & Reina bersamaan.
"Hati - hati yaa, Rel." kata Vanda.
"Iyaa, Dahhh." balas Aurel sambil melambaikan tangannya.
Vanda & Reina pun membalas lambaian tangan Aurel. Setelah itu, mereka berdua menunggu jemputan nya di halte sekolah.
"Eh, Vanda. Lo belum di jemput, Van? Mendingan lo bareng gue ajaa." kata seseorang yang menghampiri Vanda & Reina.
Vanda yang merasa di ajak berbicara pun menoleh ke sumber suara.
"Eh ternyata lo, Nat. Gue kira siapa." jelas Vanda.
"Iye nih, gue kira makhluk halus." kata Reina kepada Nata.
"Ihh, manusia tampan gini dibilang makhluk halus. Gimana sih lo nih? Gak mungkin lah gue. Palingan makhluk itu yang disebelah gue." jelas Nata panjang lebar.
"Apa lo bilang Nat?! Gak mungkin lah gue hantu." elak Alex yang dibilang hantu oleh Nata.
"Ngga deh Nat, gue pulang bareng Reina aja." kata Vanda mengalihkan pembicaraan.
"Ohh, oke deh. Lain kali aja gue ajak lo pulang bareng." kata Nata.
Tak lama pun, supir nya Reina datang menjemput Reina & Vanda.
"Kuy lah, kita pulang, Van." ajak Reina kepada Vanda.
"Yokk, udah capek juga nih gue!" jawab Vanda dengan semangat 45.
"Kita duluan ya, Nat.. Lex.." lanjut Vanda.
"Yoii, Van." jawab Nata.
"Okeee, Van." jawab Alex.
Sesampainya dijalan menuju rumah Vanda, hanya keheningan lah yang menemani mereka.
Akhirnya, Vanda yang merasa tidak suka suasana hening ini memutuskan untuk memulai pembicaraan.
"Eh, Rein. Menurut lo siapa sih sebenernya yang salah?" tanya Vanda ke Reina yang sedang asik dengan handphone nya.
Vanda yang merasa pertanyaan nya itu di acuhkan berdecak kesal.
"Ck! Gue ngomong dikacangin. Oke fine." kesal Vanda yang memilih melihat keadaan di luar sana.
"Eh, lo ngomong ama gue, Van?" kata Reina sambil menunjuk dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revanda (End) ✔️
Teen FictionBaca aelah dulu. Tambah di library kalian. Votenya jangan lupa wkwk. Semoga suka sama ceritanya! Happy reading❤️! ----- #1 in Vanda, 10 Juni 2020 #2 in naik, 10 Juni 2020 #2 in maret, 10 Juni 2020 #9 in laskar, 10 Juni 2020 #12 in nata, 10 Juni 202...