Chapter 4

1.5K 61 1
                                    

"Jadi, disini itu yang salah siapa? Gue atau manusia gak bertanggung jawab itu, bang?" tanya Vanda.

"Hmm, menurut gue sih dua dua nya salah, Van. Lo jalan sambil ngobrol sama temen lo. Dan dia jalan juga gak liat liat." jelas bang Laskar.

"Yaelah, bang. Terus gue mesti gimana nih?" tanya Vanda kesal.

"Hmm, dengan cara lo minta maaf sama dia, dan dia juga minta maaf sama lo." jawab bang Laskar.

"Elah bang. Tadi gue nanya Reina dia juga jawab gini. Sama aja jawabannya." kata Vanda.

Tiba tiba dari arah depan pintu, muncul mama Vanda yang membuat percakapan Vanda & bang Laskar terhenti.

"Laskar... Vanda, ayok kita makan malam dulu." kata mama Vanda.

"Iya mah," jawab bang Laskar.

"Iya mah, habis ini Vanda turun." jawab Vanda yang diberi anggukan oleh mamanya.

"Kuy lah, kita turun." ajak bang Laskar yang beranjak pergi dari kamar Vanda. Dan diikuti oleh Vanda.

"Vanda, gimana tadi sekolahnya?" tanya papa Vanda memecahkan keheningan.

"Yaa kayak biasa sih, Pah. Tapi yang bikin beda itu sekarang ada anak baru yang bikin Vanda kesel." jelas Vanda kepada papa nya itu.

"Lah, kenapa kesel? Dia gak ngapain kamu kan?" tanya papa Vanda.

"Dia nabrak aku tadi pah. Tapi dia gak minta maaf sama Vanda." jawab Vanda dengan kesal sambil memasukkan makanan ke dalam mulut nya.

"Ya sudah lah, biarkan saja, Van. Yang penting kamu gak papa kan?" tanya mama Vanda yang ingin tahu apakah anak perempuan nya itu baik baik saja atau tidak.

"Ya.. gak papa sih, mah. Tapi kan aku tadi jatuh. Dia udah gak nolongin gak minta maaf lagi. Kan kesel jadinya," jawab Vanda.

Akhirnya pun mereka menyelesaikan makan malam nya. Setelah makanan Vanda habis, ia segera menuju ke kamar nya.

"Hmm, gue enaknya ngapain sekarang ya?" tanya Vanda pada dirinya sendiri.

"Kayaknya gue pingin main gitar aja deh sambil nyanyi," kata Vanda dan segera mengambil gitar kesayangan nya itu.

Setelah mengambil gitarnya, ia duduk di kursi yang berada di dekat jendela nya dan Vanda juga dapat melihat keadaan di luar sana.

Jari jarinya pun mulai memetik senar gitar itu. Dan suara merdu Vanda mulai mengisi keheningan di kamar nya.

🎵 Monokrom - Tulus

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi wangi rumah di sore itu
Kue cokelat balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku

Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak
kenangan indah
Kau melukis aku

Lembaran foto hitam putih
Kembali teringat malam kuhitung-hitung bintang
Saat mataku sulit tidur
Suaramu buatku lelap

Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak
kenangan indah
Kau melukis aku

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang