Chapter 13

858 40 2
                                    

Mereka pun memakan makanan mereka setelah pesanan mereka diantar ke meja mereka. Semua makan dengan tenang tanpa berbicara sekata pun. Tak lama, mereka semua telah menghabiskan makanan mereka.

"Yaudah, Van. Kuy latihan," ajak Nata kepada Vanda setelah menghabiskan makanan nya.

"Duluan aja, entar gue nyusul." jawab Vanda.

"Okee,"

"Yaudah, gue pergi duluan guys." lanjutnya lalu pergi meninggalkan teman temannya menuju ruangan musik.

Sebenernya Revan ingin menanyai Vanda apakah dia benar ingin latihan musik atau tidak. Tetapi ia mengurungkan pertanyaan nya itu. Buat apa dia bertanya, kalau Revan bukan siapanya Vanda?

"Lo beneran mau latihan, Van?" tanya Reina kepada sahabatnya itu. Vanda hanya membalas dengan anggukan.

"Iya lah, Rein. Walaupun masih lama, biar mantep aja." jawabnya.

Dalam hati Revan berterima kasih kepada Reina karena pertanyaan nya sudah ditanyakan oleh Reina. Entahlah kenapa Revan seperti tidak suka kalau Vanda dekat dengan Nata. Toh dia bukan siapa siapanya Vanda. Revan juga tidak berhak mengurus kehidupan Vanda.

"Yaudah gue mau nyusul Nata dulu," pamit Vanda kepada teman temannya.

"Barengan aja Van," cegat Aurel.

"Yaudah deh," lanjut Vanda. Setelah mereka membayar makanan, mereka segera menuju kelas. Setelah sampai di depan kelas, Vanda melanjutkan perjalanannya ke ruang musik. Tetapi Revan tetap mengikutinya di belakang.

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Vanda.

"Ke ruang musik," jawabnya.

"Ngapain? Mendingan lo balik deh kalau lo kesana cuma buat ganggu latihan gue!" cerocos Vanda tetapi Revan tidak menanggapinya. Malahan Revan mempercepat langkahnya. Vanda yang tertinggal pun berusaha menyamai langkahnya. Di perjalanan menuju ruang musik pun Vanda tetap mengomel ke Revan sampai beberapa pasang mata pun memerhatikan mereka.

"Lo bisa diem gak sih?" tanya Revan dengan kesal.

"Ngga," jawab Vanda santai.

"Sabar. Sabar Rev," kata Revan dalam hati. Tak lama pun mereka sampai di ruang musik.

"Nataa!" panggil Vanda sambil berteriak.

"Yoowww," jawab Nata lalu menghampiri Vanda yang baru saja memasuki ruang musik.

"Cus latihan," ajak Vanda lalu dijawab anggukan oleh Nata.

"Eh, kok ada Revan?" tanya Nata yang melihat Revan baru memasuki ruang musik itu.

"Tau tuh. Ngikut mulu tadi habis dari kantin." jawab Vanda kesal.

"Gue mau nemenin Vanda latihan. Gak baik cowok cewek berduaan diruangan kayak gini," jelas Revan. Sedangkan Vanda memutar bola matanya malas.

"Kita itu cuma latihan. Jadi lo gausah berpikiran yang aneh aneh." kata Vanda sambil berkacak pinggang.

"Serah lo deh! Yang penting gue mau disini nemenin lo latihan sampek selesai," balas Revan. Lalu Vanda & Nata pun segera berlatih menyanyi.

Bel pergantian jam pelajaran pun berbunyi. Revan, Vanda, dan Nata segera kembali ke kelas mereka. Takut kalau guru yang mengajar sudah masuk ke kelas.

"Eh, Rev. Lo kok ngikutin Vanda sih tadi?" tanya Aurel saat Revan sudah duduk dibangkunya.

"Gue cuma mau nemenin Vanda latihan. Gak baik cewek cowok berduaan di ruangan yang sepi," jawabnya sambil menghadap ke Aurel.

"Ekhhhhmmm, cemburu atau gimana nih?" ledek Alex saat mendengar jawaban Revan, karena Alex juga bingung kenapa Revan mengikuti Vanda padahal Revan tidak ikut bernyanyi.

"Jadi nyamuk lo, Rev." tambah Reina tetapi Revan tidak menghiraukannya. Menurutnya, masalah seperti itu tidak perlu dibahas. Akhirnya pun guru yang mengajar masuk ke kelas mereka dan belajar mengajar pun berlangsung.





Segini dulu cerita nya. Semoga kalian suka. Kalau udah baca di vote yaa. Jangan lupa di komen juga. Karena itu bikin author semangat buat ceritanya. Ditunggu kelanjutan nya.

Thank's

Shafa AS❤

Revanda (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang