Chanyeol menatap bangunan disebrang jalan, sudah sangat lama sekali ia tidak mampir dikarenakan pria Park itu mengambil cuti. Namun disinilah ia sekarang, dia akan memotong cutinya dan menindak lanjuti kasus Kim Jennie. Ah, bukan hanya kasus Kim Jennie sepertinya, namun juga dengan Son Naeun.
Lekaki bertubuh berotot itu keluar dari ruangan kepala polisi. Dengan rasa lega ia melanjutkan langkahnya menuju meja kerjanya yang telah lama kosong. "Chan! What's up?! Apa yang membuatmu kembali kemari? Kau merindukanku?" canda partner kerjanya yang juga berasal dari Korea, Kim Hanbin.
Park Chanyeol hanya bisa terkekeh melihat reaksi partnernya, bukan hanya partnernya yang terkejut, namun juga reaksi seluruh manusia diruangan itu. Mereka tampak berbinar ketika Chan mereka kembali dari cutinya.
"Kukira kau akan kembali dua bulan lagi, ini bulan Maret bukan?" tanya temannya, Byun Baekhyun.
"Benar ini bulan Maret. Isunya kau baru akan kembali bulan April," sambung partner kerja Baekhyun, Suho Kim.
Chanyeol terkekeh dengan nada rendah membuat kharismanya bertambah. "Kau tahu? Bila aku seorang perempuan, aku akan langsung menciummu ketika mendengar kekehan rendahmu itu," canda Baekhyun.
"Kau'kan memang perempuan Byun Baekhyun...!!!" seru yang lainnya diruangan itu.
"Semuanya, karena Chan kita telah kembali, ayo kita berpesta malam ini! Chan akan mentraktir kita!" seru Suho yang disambut sorakkan gembira oleh semua yang ada diruangan itu.
Chanyeol langsung membelakkan matanya, "Maaf teman-teman, aku tidak bisa. Aku sedang dalam suatu kasus," tolak Chan menampilkan raut wajah sedihnya, padahal didalam hatinya ia sangat bersorak, jika ia mentraktir teman-temannya, dompetnya akan kurus seketika.
"Langsung mendapatkan kasus? Jangan-jangan kau telah menyelidiki suatu kasus ketika cuti!" tebak Hanbin yang tepat pada sasaran.
Chan mengangguk, "Aiz! Kita tidak bisa berpartner! Aku juga sedang menyelidiki suatu kasus," ujar pria Kim itu sedih.
Suho menepuk bahu Hanbin. "Kau benar-benar orang yang manja!" ejeknya kepada Hanbin. Chanyeol tertawa keras, sangat keras ketika Hanbin terlihat kesal.
"Baiklah, aku harus segera berangkat."
"Biarku ambilkan tasmu untuk membuktikan bahwa aku adalah orang yang baik," tawar Hanbin langsung berbalik dan mengambil tas kerja Chan yang berada didalam laci.
Baekhyun berseru. "Membuktikan apa?! Itu tidak berhubungan bahwa kau adalah orang yang manja!" serunya. Kelihatannya memang sangat menyenangkan membully seorang Kim Hanbin.
"Setidaknya aku masih mempunyai hati nurani daripada kalian yang terus menerus memumpuk dosa!" cibirnya sembari memberikan Chanyeol tas hitamnya.
"Thanks, aku pergi dulu ya. Lanjutkan saja membully Hanbin." Chanyeol berpergian.
Chan tersenyum kecil ketika pintu yang ia buka sendiri mulai tertutup mengisahkan berbagai sorakkan pembullyan yang terjadi pada Hanbin. Yah... walaupun begitu semua yang dilakukan hanyalah rekayasa dan tidak menyakiti hati masing-masing.
"Untung saja mereka tidak mengingat perihal traktirannya. Kau memang malaikat penolongku, Kim Hanbin."
🔫🔫🔫
"Ada kepentingan apa kau kemari?" tanya Wendy mendekati Chanyeol yang duduk di sofa ruang tamu.
Chan tersenyum dan berkata serius, "Aku ingin menanyakkanmu tentang Son Naeun," ujarmya simple namun dapat membuat Wendy terkejut.
"Ap-"
"Siapa pria itu Wandukong?" tanya ibu Wendy yang melihat tamunya beserta anak gadisnya di lantai 2 dengan suaminya disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold [END]
Fanfiction[COMPLETED] Highest rank : #3 in Yoonie [120419] #3 in thetruthuntold [100519] Penderitaan. Siapa yang asing dengan kata ini? Semua orang pernah menderita. Tapi bagaimana bila penderitaan itu sendiri membawa kebahagiaan yang tak henti-hentinya bagi...