11% She's in Danger

707 87 1
                                    

"Bersulang!" serunya lalu sedetik kemudian terdengar suara gelas-gelas yang di dentingkan dengan gelas lainnya.

Suara musik yang bercampur aduk dengan suara orang-orang di sekitarnya menambah kebahagiaan sementara Yoona.

"Pesan saja apa yang kalian inginkan! Kali ini aku traktir!" seru Yoona lagi. "Woah, apa kau akan bermain malam ini?" tanya temannya.

"Kurasa." jawab Yoona singkat dan tampak meneliti ke seluruh daerah club malam dari tempatnya berdiri.

Drt'... Drt'...

Ponsel di sakunya bergetar. Yoona berjalan keluar setelah memberi kode ke teman-temannya.

"Apa kau yang mencelakai Jennie dan Wendy?" tanya Jihyo tanpa berbasa-basi.

"Tentu saja. Kenapa? Kau senang bukan?" tanya Yoona sambil memainkan kuku panjangnya ditangan yang tak mengangkat telepon.

"Hentikan semua itu Yoona! Tugasmu hanya memberikan informasi tentang Jennie dan Yoongi! Bukan ikut mencelakai dirinya!" bentak Jihyo dengan emosi yang menggebu-gebu.

Yoona pun tidak terima. "Aku melakukannya karena ada dendam masa lalu padanya! Tidak ada hubungannya denganmu!" balas Yoona juga dengan emosi yang menggebu-gebu. 

"Tapi disini Aku lah yang disalahkan! Lebih baik kau diam dan tidak melakukan apa-apa pada Jennie dan ikuti semua perintahku!" Jihyo kembali membentak.

Yoona terkekeh kecil. "Tidak. Tidak bisa seperti itu! Aku tidak membutuhkanmu lagi Park Jihyo."

Yoona memutuskan panggilan secara sepihak dan mencabut kartu ponsel nya dan mematahkan dengan satu tangan.

"Aku akan bergerak sendiri. Tanpa wanita manja itu!" gumam Yoona kembali masuk ke dalam club.

🔫🔫🔫

Yoongi dan Chanyeol keluar dari ruang inap Jennie dengan wajah yang tegang. Chanyeol akan menjelaskan sesuatu.

"Masih ingat dengan kode yang pernah kau berikan padaku?" Tanya Chanyeol setelah melihat-lihat keadaan disekitarnya.

Yoongi mengangguk. Chanyeol mengeluarkan ponselnya dan mulai menjelaskan. "Ternyata mudah memecahkan maksud dari angka-angka itu." ujarnya sambil membuka galeri ponselnya dan menunjukkan foto itu.

1.11.1.14.11.21.2.21.14.21.8.11.1.21

"Bila kau urutkan sesuai dengan abjad alfabert akan terangkailah sebuah kata," sambungnya.

"Dan... Apa katanya?" Tanya Yoongi tampak tak sabaran. 

"Akan kubunuh kau." jawab Chanyeol sambil menatap intens Yoongi, lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah kaca transparan di ruangan Jennie.

"Dengan kata lain dia sedang dalam bahaya!" lirih Chanyeol tanpa mengalihkan perhatiannya dari Jennie.

"Siapa?"

Suara seorang perempuan membubarkan pembicaraan mereka dan membuat mereka sibuk mencari alasan yang bagus. 

Melihat reaksi kedua orang di depannya seperti orang ling-lung, Wendy menambahkan ucapannya. "Katakan saja. Jangan lupa aku pemegang sabuk hitam." tambahnya.

Yoongi dan Chanyeol berpandangan sebentar一mereka masih bertanya-tanya untuk memberitahukan yang sebenarnya pada Wendy atau tidak.

Wendy yang geram melihat tingkah keduanya pun menghela napas. "Biar kutebak. Jennie?" tebak Wendy seperti layaknya sebuah panah yang tepat mengenai titik bulat hitam di tengah-tengah papan.

The Truth Untold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang