18% Who This Man and Puzzle (3)

596 74 2
                                    

Ting'....

Lift itu berbunyi sembari terbukanya pintu yang membawa mereka dari lantai dasar menuju lantai kesepuluh dari restoran ini.

Jennie keluar dan mengikuti langkah kepala keluarga Son yang ternyata mempunyai janji dengan koleganya. "Maaf, kami terlambat. Istriku sempat merajuk tadi," ujar ayah Wendy yang mendapatkan cubitan keras di pinggangnya.

"Ah, tidak apa-apa. Kami mengira kami yang akan terlambat hahaha.... Mari-mari, duduklah." balas orang itu menyambut uluran tangan Mr. Son.

"Woah, siapa ini? Kedua anakmu? Son Naeun dan Son Wendy bukan?" tanya kolega itu membuat mereka semua terdiam. "Ah, maaf. Aku tidak bermaksud," ujarnya ketika menyadari ucapannya.

Pria yang kelihatannya seumuran dengan Mr. Son itu mengubah topik pembicaraan, "Ini, anakku, Jeon Jungkook. Dia 3 tahun lebih muda dari anakmu, Son Wendy," ia memperkenalkan anak laki-lakinya yang menjulurkan tangan sambil tersenyum manis.

"Son Wendy," balas Wendy setelah tangannya berjabat dengan pria itu. Ketika jabatan itu terlepas, pria itu mengarahkan tangannya ke arah Jennie. "Ah, K-Kim Jennie," ujar Jennie sedikit terkejut. Ia kira keberadaannya tidak terlalu mengusik karena jelas ia bukan anak dari Mr dan Mrs Son.

"Kim Jennie? Are you Korean people?" tanya Jungkook dengan aksen bahasa Inggris. Jennie melebarkan matanya, "No, I am not. Are you Korean?" Jennie berbalik tanya.

Pria di depannya itu mengangguk, "I hesitate if your aren't Korean people. Because Kim is Korean's family name," ujarnya bingung.

"Jennie, bisa temani aku ke toilet? Perutku tiba-tiba terasa mulas," ujar Wendy memegang perutnya. "Okay. Sorry Mr. Jeon, can we talk another time? She's stomachache," pamit Jennie yang dibalas anggukan oleh Jungkook.

Wendy berjalan lebih dahulu dari Jennie mengurusi rasa sakit perut yang tiba-tiba melanda dirinya. Sedangkan Jennie menatap Wendy beberapa langkah di depannya. Ia menyadari perubahan raut wajah Wendy sejak berkenalan dengan Jungkook.

Sampai kapan kau ingin menyembunyikan sesuatu dariku, Son Wendy? tanyanya dalam hati.

🔫🔫🔫

Setelah cukup lama menyakini gadis kecil itu adalah Son Wendy, Yoongi membalikkan halaman selanjutnya. Seketika ia tertawa melihat foto dirinya saat kecil, wendy kecil dan satu lagi orang yang tidak ia ketahui namanya sedang saling memperebutkan robot miliknya.

"Kembalikan miliknya bodoh!" ujar orang asing yang sama usianya dengan mereka. Wendy kecil masih berada di posisi mereka, saling memperebutkan mainan. Dan akhirnya perempuan yang berbicara itu ikut menarik mainan robot.

"Aaaa... Appa! Eomma!" teriak Yoongi kecil ingin meminta bantuan walaupun ia telah mendapatkannya dari gadis kecil di sebelahnya.

Tak disangka, Wendy kecil melepaskan genggaman tangannya pada robot itu ketika orang tua Yoongi datang membuat Yoongi dan perempuan pembelanya terjatuh. Perempuan kecil itu terjatuh tepat di atas tubuh Yoongi kecil.

"Wandukong! Jangan seperti itu!" tegas ayah Wendy memarahi anaknya yang nakal, sedangkan Yoongi dan perempuan pembelanya sudah berdiri di tolong oleh ibu mereka.

Pembela Yoongi cilik itu menyengir, "Maaf, dia memang seperti itu. Rasanya selalu kesal mempunyai adik seperti dia," ujarnya meminta maaf. "Ah, ngomong-ngomong siapa namamu? Namaku Son Naeun, salam kenal..."

Rahang Yoongi mengeras. Ingatannya terhenti sampai di sana, seakan-akan memori yang terkubur dalam itu mempunyai batas.

Kini Min Yoongi tahu. Dari titik itulah, ia mengenal sosok Son Naeun, di pesta ulang tahun ayahnya. Mengenal di pesta, berakhir juga di pesta. Sangat menyedihkan.

The Truth Untold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang