15% Bewilderment (2)

614 78 6
                                    

Jennie memutar kedua bola matanya malas. "Jangan menjagaku bila kau melihatku sebagai mantan kekasihmu. Min Yoongi!"

Yoongi mengerutkan keningnya. Pria itu terdiam seribu bahasa.

"Apa? Apa yang kau pikirkan? Aku benar bukan? Bila kau terus melihatku sebagai mantan kekasihmu yang kau bilang sangat mirip denganku, kau hanya akan terluka!" jelas Jennie.

Yoongi bertanya seperti sedang memberikan sebuah pernyataan, "Bagaimana bila aku tidak melihatmu sebagai Naeun?" tanyanya dengan nada rendah.

"WHAT?!"

Seketika tawa Jennie langsung membeludak keluar, Yoongi mulai menatap Jennie dengan malas.

"Kau ingin menggodaku lagi Min Yoongi? Oh are you serious? In this time? B..Bwahaha..." tawa Jennie.

Saat tawa Jennie mulai mereda, Jennie menyeka air mata yang sempat keluar dan menambahkan ucapannya. "Do it with your girlfriend! Park Jihyo!"

"Aku ti-"

"Akh!" ringis Jennie kembali memegang kepalanya membuat ucapan Yoongi berhenti.

Seketika Yoongi langsung mengingat ucapan Wendy.

"Bila pusing atau sakit kepala menyerang, minum oskadon panten oye!"

Ah, bukan. Bukan yang itu.

"Jika Jennie mengalami pusing atau hal yang lainnya, berikan dia obat ini."

Yoongi mengambil kotak obat dan mengambil dua obat kapsul lalu memberikannya kepada Jennie dengan segelas air yang sudah dingin.

Jennie menyerutkan keningnya, ia tak pernah meminum obat selain anti depresi dan obat traumanya.

"Wendy bilang bila kau pusing harus makan obat ini," ujar Yoongi seakan tahu kebingungan Jennie.

Setelah meneguk 2 kapsul sekaligus, Jennie menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang dan menutup matanya. Dirinya memikirkan ucapan Yoongi yang membuatnya tertawa terbahak-bahak.

Ah, ralat!

Bukan benar-benar tertawa terbahak-bahak. Ia senjaga melakukan hal itu. Lucu saja, namun itu jelas tidak mungkin.

Setelah beberapa menit, sakit kepala yang di deritanya berangsur mereda. Jennie membuka matanya dan menatap Yoongi yang juga sedang menatap dirinya.

Pria ini pasti hanya sedang membual! Tidak mungkin ia menyukaiku sedangkan ia tahu di hatiku hanya terisi Oh Sehun, kata batin Jennie.

Oh iya, tentang Sehun, apa kabar Pria itu? lanjut batinnya bertanya.

🔫🔫🔫

Dengan tergesa-gesa, Pria Oh itu berlari menaikki tangga darurat dan berlarian menuju kamar apartermennya. Ia tidak tahu apa yang diperbuat oleh kakak kandungnya disana.

"Tahukah anda bila masuk kamar seorang pria walaupun itu adikmu sendiri sangatlah tidak sopan?" sindir Sehun ketika telah sampai di depan pintu kamarnya.

Sehun berjalan mendekati Hyerin yang sedang memegang kotak kardus besar di tangannya.

Mata yang tajam itu melirik ke arah kardus yang langsung ditutup dengan cepat oleh Oh Hyerin.

"Apa isinya?" tanya Sehun pelan.

"Bukan apa-apa. Lagian semua isi di dalamnya ini sangat tidak penting, adikku," balas Hyerin membuat Sehun tambah curiga.

Sehun berdeham, "Tetap saja itu barang milikku. Setidaknya aku tahu barang mana yang akan kau buang, kakakku!" ujarnya langsung merebut kotak itu dengan tanpa berbasa-basi lagi.

The Truth Untold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang