Masih ingat dengan Kimberly yang berkata bahwa ia sedang dalam tahap penyembuhan? Lalu, sudah sampai manakah proses penyembuhannya?
Dirinya kini tengah berada di sebuah ruangan yang entah sudah berapa banyak mengukir hidupnya. Coretan-coretan yang berisi curhatan, atau bahkan ucapan yang tak dapat tersampaikan. Majalah edisi lama yang ia simpan untuk menyelipkan obat-obat dari Dokter.
Klek—
Kimberly dengan cepat membaringkan diri dan berpura-pura tidur. Jika sudah seperti ini, Kimberly yakin dia akan diberikan makanan serta obat yang harus dimakan.
Dua orang yang terdiri dari Dokter dan Perawat itu segera membangunkan Kimberly yang menganggap ia tidur. Menepuk punggungnya pelan seraya melirik.
"Kimi—"
Tak ada jawaban. Dokter tersebut tak putus asa dan akan tetap membangunkannya. Pukul tiga sore, saatnya Kimberly untuk makan lalu minum obat. "Kimi, ayo makan dan minum obat," ucapnya. Kimberly membuka mata. Sedikit menolak tapi sesungguhnya ia lapar.
"Saya bawa daging pesanan kamu, loh."
Berhasil. Kimberly menoleh dan ia pun bangkit. Menatap sang Dokter malas karena satu kaplet obat sudah berada di tangannya.
"Aku gak mau minum obat!"
Dokter tersebut mengerutkan dahinya. Kimberly mulai lagi membuatnya membujuk dengan keras. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah tugasnya dan ia harus melakukannya. "Tahap penyembuhan kamu tinggal tiga puluh persen lagi, loh. Kamu harus rajin minum obat sama terapi biar cepet sembuh," bujuknya.
"Gak mau! Bosen minum obat terus!"
Kali ini, entah mengapa Kimberly jadi lebih parah. Akhir-akhir ini ia memang sering menolak untuk minum obat dan hanya mau makan saja. Padahal proses penyembuhannya tinggal tiga puluh persen lagi. "Katanya mau sembuh, kok gak mau minum obat?" Dokternya bertanya. Kimberly diam menatap makanan yang berbahan daging. Jujur saja, Kimberly muak dan selalu mual jika harus meminum obat tersebut. Efek samping dari obat itulah yang membuat Kimberly tidak mau lagi mengkonsumsinya.
"Obatnya satu aja," katanya meminta. Dokter tersebut mengangguk ragu. Karena seharusnya ada dua obat yang harus Kimberly makan. Tapi jika sudah seperti ini, terpaksa ia menerima. Setidaknya Kimberly menerima makanan dan obat tersebut.
"Ya udah, boleh."
Langsung merebut nampan yang dibawa oleh perawat, lalu segera memakannya. Sang Dokter meletakkan obat tersebut di atas nampan lalu berpesan, "Harus dimakan, ya. Awas kalau kamu buang." Kimberly tidak peduli. Ia lapar dan membutuhkan banyak tenaga untuk psikoterapinya nanti.
Sebelumnya, apa kalian tahu yang terjadi pada Kimberly? Sakit apakah dia sehingga perlu disembuhkan dengan obat dan juga terapi?
Kimberly mengidap Depresi sejak beberapa tahun yang lalu. Kira-kira sekitar satu tahun setelah perceraiannya dengan Jungkook. Penyebabnya ada banyak hal. Mulai dari pekerjaannya sebagai wanita malam, pihaknya yang terus meminta Kimberly untuk bekerja, dan banyak sekali hal yang membuat Kimberly kehilangan hidupnya. Hingga dengan terpaksa ia menyembunyikan penyakitnya dengan tetap menjalani harinya.
Tapi di setiap malam atau dalam kesendirian. Ketika tak ada sesuatu yang perlu ditangisi atau dikeluhkan, tetapi Kimberly dengan mendadak menjadi cemas dan seakan hilang kondisi. Ia tiba-tiba bersedih, atau kehilangan semangat hidup sehingga beberapa kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Kini ia berada di rumah rehabilitasi. Memutuskan untuk berada di sana dan menghilang dari kehidupannya. Kimberly ingin sembuh dan memperbaiki dirinya. Mendatangi Dokter dan ternyata ia diharuskan untuk menginap. Proses penyembuhan Kimberly diputuskan berdasarkan pada keadaannya sekarang. Yaitu melalui proses Psikoterapi dan obat sebagai pelengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Om Jungkook NC - END✔
FanfictionOm Jungkook, umur tiga puluh dua tahun, pacaran sama anak gadis umur tujuh belas tahun. #18 in NC #1 in Yumi (01 Maret 2019) Jeon Jungkook x Jeon Yumi Random (Genre dan bahasa) Start; Rabu, 17 Oktober 2018 ©pjm95_