30; END

45.5K 1K 210
                                    




"Yumi, aku mau bicara."

"Kamu masih ingat ucapan Mama waktu itu? Yang minta cucu ke kita?"

"Iya, tapi kamu tahu aku—"

"Bukan itu."

"Maksudku, gak ada salahnya kalau kita nyoba. Aku bisa pakai pengaman, kok. Eh tapi, kalau kamu gak mau juga gak apa-apa."

"Jungkook, kenapa?"

"Gak. Aku yakin kamu pasti gak akan mau. Kamu masih mau lanjut kuliah. Kamu juga gak mau berbuhungan sebelum lulus ujian."

"Kata siapa?"

"Kamu yang bilang dulu waktu pernikahan kita."

"Tapi itu bukan perjanjian, 'kan. Kenapa kamu ngomongnya gitu?"

"Maksudnya?"

"Aku pikir, gak ada salahnya kalau kita nyoba. Toh, itu udah kewajiban kamu dan kewajiban aku sebagai suami istri."

"Jadi, kamu izinin aku?"

"Harusnya tanpa izin dong."

"Oke, aku siap-siap dulu."

"Janji gak kebablasan, ya?"

"Iya!"




Beberapa saat yang lalu, Jungkook sudah kembali bersama dengan Yumi. Masih saling memandang dengan senyum manis penuh binar kebahagiaan. Ini adalah apa yang selama ini Jungkook inginkan. Yang tak ia dapatkan dari istri pertama karena tanpa cinta, dan sekarang akan ia dapatkan dengan cinta dari seseorang yang begitu berharga.

"Kamu jangan senyum terus. Mau dimulai kapan?" Yumi bertanya dengan sedikit tertawa. Membuat Jungkook ikut tertawa dan membalas, "Kamu udah gak sabar, ya?" Sontak wajah Yumi berubah menjadi merah; menahan malu. "Kamu yang ngajak kok aku yang gak sabaran," balas Yumi dengan tawa yang masih ada. Kembali dibalas tawa dari Jungkook dan segera memeluk istri tercintanya itu. Sebelum melakukannya, harus ada sesuatu yang perlu disampaikan.

"Terima kasih, kamu adalah yang terbaik. Aku janji gak akan sakitin kamu dan gak akan kecewain kamu," ucapnya. Yumi menepuk punggung yang tengah memeluknya sembari tersenyum. "Terima kasih juga untuk kamu. Kita sama-sama janji untuk gak saling menyakiti, tapi saling membahagiakan." Di balik pelukan itu, Jungkook mengangguk.

Melepasnya dan segera mencium lembut sang istri tercinta. Ditemani oleh lumatan kecil yang terkesan candu dan memabukkan. Yumi sukses dibuat gila oleh ciuman itu. Karena baginya, ciuman Jungkook adalah yang terbaik.

Menyentuh tengkuk gadisnya dan semakin memperdalam ciumannya. Mendorong Yumi untuk berbaring di tempatnya. Melepaskan sejenak dengan tujuan beranjak untuk mematikan lampu kamar, dan hanya menggunakan lampu kecil di atas nakas agar menjadikan suasana lebih romantis.

Tersenyum dan mengusap rambut gadisnya. Mengecup keningnya pelan, lalu kembali menciumnya.

Ciuman itu menjadi lebih panas saat tangan kekar itu mencoba berjalan ke segala arah. Bahkan sekarang, entah bagaimana Jungkook dengan cepat melepaskan bajunya. Di tengah ciuman itu pastinya. Tentu saja Yumi tak tinggal diam. Selalu terpukau dengan otot dan lengan seksi itu, membuatnya ingin segera menyentuhnya. Keras dan pastinya sangat menakjubkan.

Jungkook berolahraga sangat keras untuk menyempurnakan tubuhnya.

Melepaskan ciumannya untuk mengambil napas. Saling memandang dengan napas tidak teratur.

ILY Om Jungkook NC - END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang