01

10K 869 10
                                    

Namjoon menatap bosan pada benda berbentuk persegi panjang yang menampilkan beberapa warna dan garis. Telinganya tersumpal earphone putih, dan sejak pulang dari agensi dia langsung terfokus

Ya. Namjoon sedang mengarang sebuah lagu.

Tapi sialnya. Sedari tadi ada nada yang mengganjal ditelinganya, dan dia belum menemukan siapa yang bisa menyanyikan lagunya. Maklum, agensi yang diikutinya masih agensi kecil.

Pria jangkung itu merenggangkan badannya. Bahunya pegal sekali, dan matanya tiba tiba terasa agak perih. Ah, mata minusnya.

Sudah berapa lama ya dia tidak memeriksakan matanya lagi? Bukannya malas. Hanya tidak ada waktu, menurutnya.

Namjoon memastikan hal yang dilakukannya sedari tadi tersimpan, lalu mematikan laptopnya.

Pria jangkung itu beranjak dan memasuki dapur apartemennya. Sebelah tangannya menggaruk tengkuknya, merasakan rambutnya ternyata telah menyrentuh leher bawah. Mungkin besok atau lusa, Namjoon akan potong rambut.

Sebelah tangannya lagi membuka kulkas, dan mendapati hanya berbotol botol air dingin dan juga telur, Namjoon meringis.

Membuka lacinya, matanya berbinar. Disana masih ada, satu cup ramen instan. Ah, Namjoon sudah membayangkan rasa hangatnya memenuhi. kerongkongannya

Segera saja, dirinya membuat ramen instan tersebut. Awalnya ingin ditambah telur, tapi dia ingat. Takutnya nanti dia tidak sempat belanja, jadi harus hemat.

Ponselnya berdering.

Menampilkan nama adik kesayangannya disana.

"Halo?"

Hei, belum tidur?

"Hah? Ini masih mau makan malam"

Hah?! Gimana sih hyung! Ini sudah hampir jam 11 malam, kau tau?

"Ah— aku tidak melihat jam. Sudah ya Tae"

Tapi—

Pip!

Namjoon mengakhirinya secara sepihak. Taehyung itu, bisa jadi secerewet ibunya jika ingin.

Dan telinganya sedang malas mendengar celotehan seseorang. Yah, kecuali seseorang itu tidak hanya bicara tapi langsung melakukannya untuk dirinya.

Namjoon mendengus. Memangnya ada orang seperti itu?

Yah, yang paling mendekati ya Yoongi. Tapi Yoongi itu bukan mengingtkan, tapi berbicara sarkas lalu berlalu. Meskipun bila beruntung Yoongi akan melakukan hal yang diinginkan lawan bicaranya.

Namjoon meniup ramen panas dihadapannya.

Tunggu, sudah berapa lama Namjoon tidak bersantai seperti ini?

Biasanya makan saja tergesa gesa, mandi asal basah juga, tidur yang penting memejamkan mata, dan hari ini kenapa tiba tiba memikirkan hidupnya lagi?

Kenapa berharap ada orang yang peduli?

Namjoon tersenyum.



















**

Producer Kim •Namjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang