Namjoon duduk di atas sofa yang nyaman lagi, di rumah Seokjin, dengan tangan memegang secangkir coklat panas, dan jangan lupakan kaus paling besar milik Seokjin yang dia gunakan dan jadi terlihat aneh karena badannya kebesaran sedangkan bagian bawahnya menjadi terlau pendek.
Oke. Sekarang Namjoon jadi sadar kalau dia jangkung dan kurus.
"Hyung tidak takut padaku?" Tanya Namjoon saat Seokjin kembali dengan semangkuk ramen instan yang baru dia buat
Lelaki yang diajak berbicara mengangkat kepala dengan alis terangkat. Membuat Namjoon serangan jantung karena nyatanya, Seokjin terlampau menggemaskan dengan ekspresi seperti itu.
"Kenapa harus takut?"
"Hyung bilang jika aku berkendara malam hari kemungkinan diserang orang jahat akan meningkat, tapi apa hyung tau? Di tempat yang hyung datangi bersamaku tadi, tidak semua isinya orang baik" ujar Namjoon panjang. Lelaki itu menghela nafas "Apa hyung... tetap mau ikut saat tau tempat yang hyung datangi cukup berbahaya?"
Mata Seokjin mengerjap perlahan, mulutnya masih mengunyah mie ramen dengan khidmat lalu menjawab
"Tidak apa, kan ada kau" ujarnya santai
Namun jantung Namjoon merespon dengan tidak santai.
Apakah ini berarti Seokjin mempercayainya?
Namjoon menyeruput coklat panas miliknya, meredam keinginan mengungkapkan rasa ketertarikannya pada lelaki itu. Di dalam kepalanya berseliweran terlalu banyak kemungkinan, namun yang Namjoon ingin yakinkan mungkin ini belum saatnya.
"Kenapa kau seperti berfikir sesuatu yang berat?" Celetuk Seokjin dengan kekehan setelahnya
"Hyung tau tidak" Namjoon menjeda, menimbang apakah memang perlu memberitahukan hal ini pada Seokjin atau tidak
"Orang tua yang tadi menepuk bahu hyung, bukan orang baik. Dia berbahaya" ujar Namjoon serius
"Benarkah? Kenapa?"
Baik. Binar penasaran yang Namjoon hindari muncul lagi, jika sudah seperti ini mana bisa dirinya menahan diri untuk menjelaskan?
"Yah... bagaimana mengatakannya, caranya berbisnis berada diantara batas legal dan ilegal. Singkatnya begitu"
Seokjin mengangguk angguk, "Kau tidak ingin ramen Namjoon-ah? Sedari tadi aku hanya makan sendiri"
Namjoon menimbang. Lelaki itu menggigit bibirnya sekilas, melirik ramen yang memang sedari tadi membelai indra penciumannya dengan aroma luar biasa.
"Mau" ujar lelaki itu perlahan
Seokjin benar benar mengalihkan seluruh atensinya dari ramen sekarang, matanya menatap Namjoon yang berujar sangat perlahan dengan malu-malu.
Menggemaskan.
"Dasar koala" gumam Seokjin menahan tawa
"Apa? Hyung bilang apa?"
Seokjin menggeleng. Bibirnya masih menyunggingkan senyum saat berdiri dari sofa, namun saat akan beranjak Namjoon malah mencekal pergelangan tangan Seokjin. Membuat lelaki itu mengernyit
"Namjoon?"
Namjoon membulatkan tekadnya, tanpa aba aba menarik Seokjin kuat membuat lelaki itu oleng dan menindih Namjoon tepat.
Namjoon meraih tengkuk yang lebih tua, menyatukan bibir keduanya. Melumat gumpalan manis yang sudah membuatnya gila karena penasaran semenjak awal bertemu dengan si dokter muda.
Sadar tidak ada penolakan dari Seokjin, lelaki itu menjilat pelan bibir Seokjin. Meminta persetujuan untuk menjelajah kedalam rongga mulut Seokjin, yang ternyata disetujui si empunya. Keduanya masih dalam posisi seperti itu, saling menindih dan melumat hingga beberapa menit. Seokjin memukul dada Namjoon perlahan
Masih dengan nafas yang menderu, keduanya bertatapan.
"Itu tadi... untuk apa?" Tanya Ssokjin masih dalam posisi duduk diatas Namjoon
Namjoon meringis pelan, merutuki dirinya yang tidak biaa menahan diri "Maaf hyung, tapi aku ingin tau"
Seokjin menghela nafas, ingin beranjak. Namun lengan Namjoon malah melingkari pinggangnya
"Namjoon?"
"Hyung, maaf tiba tiba. Tapi kemungkinan besar aku tidak akan bisa menahan diri lagi disaat lain, dan kalau hanya untuk One night stand sepertinya aku terlalu merendahkan hyung. Jadi... Hyung mau tidak, jika hubungan kita lebih dari ini? Agar tidak terasa salah jika lain kali aku kelepasan... lagi"
**
MuehehehehehAda yg shock tidak? Wkwkwk udah berapa chapter Namjoon menahan, hingga akhirnya terwujud. Congrats Namjoonnie!
Btw, thanks buat kalian semua! View nya udah 20k lebih HUHUHUU AKU TERHARU! SALTO NIH AKU?!
Dan.... Aku nemu sesuatu di pinterest.....
Terimakasih seseorang di luar sana yang pernah mengedit ini! U made my day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Producer Kim •Namjin [END]
FanfictionCover by @sugardione Berawal dari anak anjing Taehyung yang sakit, keduanya jadi cukup sering bertemu tanpa alasan yang jelas. Terlalu kebetulan untuk disebut kebetulan. 'Beban' yang diam diam ditanggung Namjoon.... akankah kali ini bisa lepas? Cas...