23

4.3K 588 18
                                    

Namjoon duduk di sofa setelah memastikan Seokjin masih bercakap cakap dengan Jimin, lelaki itu menatap Yoongi yang sedang menuangkan wine kedalam gelasnya sendiri.

"Apa?" Tanya Yoongi tanpa menatap Namjoon, Masih menyesap wine dengan tenang namun matanya tak lepas dari Jimin

"Mungkin sebaiknya kita memutuskan kerjasama dengan Tuan Lee" ujarnya langsung

Yoongi melirik sekilas "Kenapa?"

Namjoon menggeram perlahan, mengingat mata lelaki tua tadi yang memindai Seokjin dengan kurang ajar.

"Kau tau kan dia cukup berpengaruh?"

"Tau hyung, Tapi... kita bisa cari orang lain lagi kan"

"Aku sudah tau alasanmu" Yoongi meletakkan gelasnya, kedua tangan lelaki itu bertautan diatas lutut "Karena dokter itu?"

Mau tak mau Namjoon mengangguk, karena memang itu yang sedari tadi berputar putar di kepalanya. Tuan Lee, lelaki itu bisa sangat nekat jika sedang ingin. Jadi kekhawatiran Namjoon sangat beralasan

"Makanya aku sedari tadi mengawasi Jimin, kau tau kan anak manis seperti dia pasti menarik perhatiannya juga"

"Hyung... soal Jeon Somi... bagaimana?"

"Tidak apa. Gadis itu cukup kuat bahkan jika bukan di agensi kita, dan Itzy juga cukup kuat meskipun tanpa dirinya. Jika Tuan Lee mengancam hal membosankan seperti itu kau bisa langsung memutus kerjasama dengannya, ini bukan karena aku kasihan padamu tapi memang lelaki itu berbahaya"

Namjoon mengangguk. Perasaannya sudah tenang dengan Yoongi mau berbicara sepanjang itu, lalu ikut memperhatikan Seokjin yang tertawa bersama Jimin dengan membawa sebuah cupcakes.

Serius. Seokjin itu sangat imut kalau seperti ini.

"Terimakasih hyung" ujarnya pelan

Yoongi mengangguk, "Kau sedang jatuh cinta ya?"

"Mungkin" ujarnya gamang

"Dan biar aku tebak. Kau ingin membuat lagu untuk dokter itu"

Namjoon tertawa pelan, "Wah, bagaimana hyung tau? Itu sudah direncanakan tapi Seokjin belum menjawab, apa hyung juga berencana membuat lagu dengan Jimin?"

Yoongi tersenyum samar namun tulus, hal yang cukup mengejutkan karena selamat acara dia belum tersenyum setulus itu.

"Iya"

"Jadi hyung... berarti aku juga boleh membuat dengan Seokjin?"

"Itu terserah kau" ujar Yoongi seraya mengendikkan bahu.

Lelaki itu kemudian beranjak, dan dapat Namjoon lihat Yoongi yang merangkul pinggang Jimin dan berbicara sekilas dengan Seokjin. Lalu saat Namjoon masih memperhatikan ketiga orang tersebut, Seokjin menoleh sesuai arahan tangan Yoongi yang menunjuknya di sofa.

Seokjin segera menghampirinya saat Jimin dibawa pergi oleh Yoongi entah kemana.

"Asik juga acara seperti ini" ujarnya lalu memakan cupcake di tangannya

Bibirnya asik mengunyah dengan mata berbinar menatap kesana kemari, tanpa sadar Namjoon menggigit pipi bagian dalamnya. Seokjin begitu 'indah' dengan sorot lampu yang gemerlap seperti ini. Apalagi binar polos menggemaskan karena dia tidak tau apa saja yang berada di dunia bawah. Serius, jika Namjoon ingin dia juga tidak ingin tau hal hal semacam itu.

"Kita pulang jam berapa?"

"Kenapa? Hyung mengantuk?" Ujarnya seraya melirik jam tangan. Masih pukul 11.30

"Bukan begitu, aku terbiasa begadang. Tapi nanti kau masih harus mengantarku ke apartemen lalu pulang ke apartemenmu sendiri, dan itu cukup jauh. Dini hari seperti ini cukup banyak orang jahat berkeliaran" ujarnya serius

Namjoon tersenyum, padahal orang orang yang hadir disini tidak seratus persen semua baik. Bisa jadi beberapa juga termasuk kategori 'jahat' dari pria itu.

"Jadi harus bagaimana? Pulang sekarang, lalu aku menginap di rumah hyung dan meminum segelas coklat panas?" Ujarnya seraya menaikkan sebelah alis

Kening Seokjin berkerut sekilas, lalu menjawab "Boleh. Kau sudah boleh pulang memangnya?"

Namjoon mengangguk, lalu berdiri. Menarik Seokjin turut serta, lalu mengamit pinggang yang lebih pendek. Beberapa pasang mata tampak mengikuti keduanya, yang dihiraukan begitu saja.

Saat sampai luar ruangan Seokjin berbisik







"Kau punya mantan pacar yang ingin dibuat cemburu ya jadi merangkulku? Tidak apa, Aku tidak marah"

Dan Namjoon tidak bisa menahan tawanya lagi mendengar ucapan polos itu.

















**
Sesuai janji :)

Bucin aja dulu, haha hihi aja dulu

Producer Kim •Namjin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang