Sudah memasuki akhir bulan, namun Daniel Aqwerlo(35) ayah dari Reno Aqwerlo masih belum kunjung pulang maupun memberi sebuah kabar. Hal ini semakin menyiutkan hati Reno yang sejak kemarin bermimpi bahwa pak Daniel mengalami luka parah akibat senjata api yang mengenai lengan kirinya. Sementara itu Vanya mulai untuk membantu Reno keluar dari rasa trauma 13 tahun silam.
"Bu, boleh Vanya meminta sesuatu?" Tanya Vanya kepada ibunya.
"Silahkan nak, ibu tahu kamu tidak akan meminta macam-macam yang tidak bisa ibu penuhi"
"Bolehkah urusan mengurus Reno diberikan alih kepadaku, bu?"
Sesaat, wanita pengasuh Reno itu terbungkam kemudian tak lama diikuti senyum kecil di bibirnya.
"Tentu, nak. Usiamu dan Reno tak jauh beda, mungkin kamu lebih tahu cara mengatasinya dari pada ibu""Terima kasih, Bu" dipeluknya ibunya dengan erat sekali simbol bahwa ia tidak akan mengecewakan kepercayaan ibunya.
Vanya paham bahwa percuma dia mengetuk pintu kamar Reno, toh dia akan mengusirnya. Jadi gadis itu langsung menerobos masuk ke kamar Reno.
"Kyaaaa, kenapa kamu gak pakai baju sih!" Seru Vanya kaget mendapati Reno telanjang dada."Kamu apaan, main nyelonong ke kamar orang?"
Ucap Reno sembari memakai tshirtnya kembali."Ah, aku cuma mau minta ma.." ucapannya terpenggal karena Reno memotong pembicaraannya.
"Minta maaf? Kamu selalu begitu, meminta maaf kemudian melakukan kesalahan lagi tanpa merasa bersalah lalu kembali meminta maaf".
"Hmm, kamu benar, tapi kali ini aku tak akan melakukan kesalahan yang membuat hatimu sakit lagi" Ucap Vanya sambil menggenggam tangan kanan Reno.
"Kyaaaa... Bibi Asri, tolong aku putrimu yang jelek ini mencoba mesum terhadapku". Teriak Reno yang sejak dulu tidak pernah disentuh oleh orang lain kecuali ayahnya dan Bu Asri.
Spontan Vanya melepaskan tangan Reno dan membungkam mulut Reno yang sibuk berteriak histeris dengan kedua tangan lembutnya. Begitu kuat Vanya membungkamnya sehingga tubuh Reno terdorong ke belakang dan terhempas keras di atas kasur empuk dan diikuti tubuh Vanya yang berada di atas tubuh Reno sehingga menimbulkan suasana yang mencekam saat didatangi Bu Asri.
"A.. apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Bu Asri dengan suara terpenggal-penggal."Ibu, aku.. aku tak sengaja melakukannya, sungguh, bu" celoteh Vanya sembari mengangkat tangan kanannya dan mendirikan jari telunjuk dan tengahnya.
"Ah, bi Asri, dari dulu putrimu ini mengatakan tak sengaja, aku rasa dia tadi sengaja melakukannya". Ucap Reno sambil memperbaiki t-shirtnya yang sedikit terangkat.
"Ibu, senang melihat kalian begini. Sudah lama sejak Reno tak memiliki teman yang seumuran dengannya. Ibu juga sudah lupa kapan terakhir Reno terlihat bahagia seperti ini".
"Bibi, aku tidak sedang bahagia, bahkan aku sangat kesal dengan putrimu ini"
"Reno, bibi sudah lama merawatmu bahkan bibi lebih sering mengurusmu ketimbang anak bibi sendiri. Jangan bohongi perasaanmu, walau di luar kamu terlihat kesal dan marah tapi bibi tahu di dalam hatimu yang sudah lama merasa kesepian, kamu senang karena akhirnya ada seseorang yang seusiamu mengganggu hari-harimu. Itu juga sedikit membuatmu lupa akan kejadian 13 tahun silam".
"Bibi, jangan sok tahu. Bibi mungkin sudah merawatku sekian lamanya, tapi bibi tetap orang asing buatku. Sekarang aku ingin sendiri".
"Ren, aku bisa mengerti kalau aku hanya membebanimu. Tapi aku tak menyangka kau masih menganggap ibuku orang asing. Kamu tahu, di usiaku 4 tahun aku harus terpisah dengan ibuku dan dibesarkan oleh om Sujanto yang merupakan kakak dari ibuku. Kamu pikir kenapa? Itu karena ibuku harus merawatmu dan tinggal di rumah ini. Saat aku mulai masuk SMP ibuku tidak ada di sampingku, karena dia masih harus merawatmu. Bahkan ketika aku sakit dan terbaring di rumah sakit, ibuku juga tak bisa menjengukku, saat aku mulai SMA ibupun tak ada untukku tapi aku paham situasinya. Dan dua bulan lalu om Sujanto meninggal karena sakit dan sejak itulah aku baru bertemu dengan ibuku lagi, lalu kamu tidak menghargai pengorbanan ibuku untukmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Heart
RomansaReno. Dia pria yang tidak bisa keluar menatap Indahnya ciptaan Tuhan, lebih tepatnya dirinya trauma. Selama 13 tahun dia hanya memiliki pak Daniel dan Bu Asri. "Sejak melihatmu pertama kali, hatikupun bergetar" "Tidak. Bahkan sebelum aku melihatmu...