23

40 1 0
                                    

Hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan. Dia membuat Vanya tidur lelap dalam balutan selimut. Tidurnya terganggu saat Asri mengetuk pintu.
"Sayang, ayo cepat bangun. Ada temanmu, tuh" teriak Asri

"5 menit lagi, bu. Lagian Vanya ga ada janji ketemen"

"Ayo dong bangun, dia udah nunggu sejam, loh. Dia bilang namanya Vian"

Mendengar nama Vian, Vanya segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi di kamarnya, tapi saat memutar keran "akhhh.... Kenapa rusaknya harus sekarang!!" Teriak Vanya yang kesal. Dengan cepat gadis itu menarik handuk dan membalut tubuh dengan handuk yang hanya mampu menutup sampai paha. Vanya berlari menuju kamar mandi di kamar Reno. Ketika berlari dengan balutan handuk, Vian tak sengaja melihat gadis itu dan merasa malu sendiri sambil tersenyum geli.

🌻🌻🌻

Di taman yang penuh dengan warna-warni bunga, mereka memilih duduk di rumah pohon sambil menatap keindahan bunga yang terlihat seperti menari-nari ditiup angin. Rambut Vanya yang saat itu tergeraipun menutup wajah cantiknya. Vian yang sudah lama menatap gadis itu saat asik menikmati pemandangan dengan pelan menepikan helaian rambut Vanya ke balik telinga. Vanya hanya tersenyum manis sebagai ucapan terima kasih.
Suasana kini hening dan hanya terdengar suara angin. Di saat itu, Vian mengatakan hal yang membuat Vanya terdiam.
Meraih sesuatu dari dalam saku celana tanpa sepengetahuan Vanya "Vanya, belakangan ini aku sering kepikiran kamu. Awalnya aku berpikir hanya ingin berteman denganmu tapi semakin aku mengenal kamu, aku paham kalau sebenarnya aku suka kamu. Aku sayang kamu. Please, be my girlfriend" katanya sembari menyodorkan cincin kepada Vanya. Gadis itu terdiam dan meneteskan air mata.
"Hei, kamu kenapa nangis? Stop, okay, jangan menangis. Tidak ada alasan menangis saat bersamaku" ucap Vian sambil memeluk Vanya.
Setelah Vanya sedikit tenang, Vian kembali menanyakan jawaban Vanya dan jawabannya adalah "iya, aku mau"

🌻🌻🌻

"Vanya sedang apa ya?"
"Apa dia rindu aku?"
Begitulah Reno yang tidak sedetikpun lupa akan Vanya. Kemudian ia meraih ponsel dan menekan nomor gadis pujaannya. Namun, ponsel Vanya tidak aktif. Beberapa kali Reno mencoba namun sia-sia. Reno menekan nomor sepupu Vanya-Divan.

"Halo, ini saya Reno"

"Ia tahu, gue save nomor lo. Kenapa tumben nelpon?"

"Bagaimana keadaan Vanya, dia baik-baik sajakan? Saya coba telpon dari tadi tapi hpnya mati. Saya khawatir dia kenapa-napa. Kamu bisa cek dia?"

"Santai, bro!! Nih, yang pertama gausah pakai saya saya segala, formal amat. Kedua gak usah khawatirin Vanya, dia baik-baik saja. Dan ketiga gue gak bisa cek kerumah karna dia pergi dengan Vian"

Reno mengernyitkan kening "Vian?"

"Ya, Vian. Vanya belum cerita tentang Vian?"

"Tidak, dia tidak pernah cerita tentang Vian" jawab Reno dengan wajah penuh selidik

"Vian kakak kelas gue dan Vanya semasa SMP. Di saat reuni kecil yang lalu Vanya ketemu dengan si Vian dan mereka ngobrol sampai akhirnya mereka janjian untuk ketemu hari ini"

Raut wajah Reno sedikit kesal "Kenapa mereka harus janjian?"

"Mungkin Vanya merasa sepi saat lo pergi jadi dia butuh sedikit liburan yah pastinya bukan sama gue, guekan sibuk ngurus cafe"

"Oke, saya undur diri dulu, terima kasih atas infonya" Reno mematikan ponselnya.

"Setan!! Udah gue bilang jangan pakai saya. Pakai ngomong undur diri segala. Kasihan nih sepupu gue suka sama cowok aneh" celoteh Divan sambil berkacak pinggang.

Reno menghela nafas panjang "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Vanya hanya merasa sepi dan mengajak Vian karena Divan sedang sibuk. Lagian Vanya itu cewek yang gampang berteman dengan siapapun. Ya, mereka hanya berteman tidak perlu cemas, Reno" gumamnya di depan cermin.

🌻🌻🌻


Dalam balutan senja, Vian merapatkan duduknya ke Vanya kemudian meletakkan kepalanya di atas bahu gadis itu.
"Pernah gak, kamu punya perasaan denganku sebelumnya?" Tanya Vian

"Sejujurnya, pernah" jawab Vanya dengan senyum simpul

"Baguslah. Kita dipertemukan dan kamu adalah pacarku sekarang"

Mendadak, gadis yang tengah dipenuhi bunga-bunga asmara itu terdiam dan sekilas mengingat Reno. Saat itu ia menjadi gelisah dan merasa bersalah karena melupakan Reno yang juga menyukainya. Mood gadis itu seketika memburuk, ia mengajak Vian pulang.
"Udah sore, nih. Aku harus pulang" ucap Vanya gelagapan.

"Hemm, oke" balas Vian tanpa mempermasalahkan kegelisahan kekasihnya itu.

Sesampainya di rumah, Vanya mengurung diri di kamar dan gelisah sendiri dalam rasa bersalahnya.
"Kenapa aku lupa akan perasaan Reno"
"Sebenarnya aku juga mulai menyukai Reno. Bagaimana ini."
"Apa yang harus kukatakan saat Reno kembali nanti"
Begitulah pikiran-pikiran Vanya hingga dia menghubungi sepupunya, Divan.

V: "Halo, Van!"
D: "Ia, kenapa Nya? Tumben banget kamu nelpon malam-malam begini"
V: "Vian nembak aku"
D: "Wow, secepat itu ya. Selamat sepupuku"
V: "Reno juga, Van"
D: ...

Pagi hari yang dingin. Vanya pergi menemani Asri berbelanja dengan jaket tebal dan kaos tangan yang lembut. Saat melihat buku yang berjudul 'LDR' dia mengingat Reno dan juga mengingat saran dari Divan.
"Kamukan sudah naksir Vian sejak SMP, tidak masalah kalau kamu memulai hubungan dengannya. Kamu jalani saja dulu. Reno juga belum tentu setia denganmu di sana. Kota dimana penuh gadis-gadis cantik dan kaya. Bukan salahmu jugakan menerima Vian. Secara dia normal tidak seperti Reno. Kalau ada yang di depan mata, mengapa harus memilih yang jauh disana tanpa kepastian."
Itulah saran dari Divan melalui telpon semalam. Vanyapun mengikuti saran sepupunya meski ia tidak terlalu yakin dengan keputusan yang telah diambil.

"Sudah, nak. Ayo kita pulang!" Ajak Asri

Menghela nafas panjang "Ia, Bu" sambil memalingkan wajah dari buku yang membuatnya mengingat Reno.





Maaf, nih readers. Udah lama ga update tapi chapternya singkat beut:(
Mohon maklum yeauy, author sedang sibuk dan masih berproses dalam manage waktu antara kuliah dan nulis.

Thanks for reading luvv

Jangan lupa di voment biar aku tambah semangat nulisnya.

Follow Ig aku juga @rowsma_
🌹

Follow Ig aku juga @rowsma_🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lonely Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang