Sinar mentari menembus masuk melalui tirai di kamar Reno. Matanya yang terangsang akan cahaya itu perlahan dibuka. Kesadarannya belum utuh sepenuhnya. Samar-samar ia melihat gadis sedang duduk di sofa.
"Vanya" sebutnya pelan dan lembut.
Gadis itu menatap dan segera melempar senyum manis padanya."Kenapa di sini?" Tanya Reno sambil melakukan peregangan kecil
"Kamu harus pergi dengan pak Reza. Ibu menyuruh membangunkanmu"
"Iya. Aku mandi dulu"
"Hm.. jangan lupa bawa handuk"
"Sudah. Keluar sana"
"Hihihi.." tawa Vanya meledek kebiasaan buruk Reno kemudian berlalu ke luar. Vanya membuka sedikit pintu "Tidak mau mandi bareng aku lagi, Ren?"
Reno melotot tajam "Tidak Vanya. Keluar sana" teriaknya merasa malu.
"Yakin" ledek Vanya lagi
Reno melempar bantal dan Vanya berhasil menghindar dengan cepat. Reno masuk ke toilet. Beberapa saat kemudian pintu berdecit.
"Wow, hebat Reno. Mandi tanpa membawa pakaian ganti. Dasar aku ini" ucap Reno sambil berjalan menuju lemari pakaiannya.
Saat membersihkan rambut dengan shampo, tiba-tiba ia melotot kemudian mengacak-acak rambut yang masih berbusa itu "Dasar handuk sialan. Kenapa tidak ikut masuk dan kenapa harus aku yang membawanya. Manjanya kelewatan" ucap Reno kesal.
Setelah selesai mandi, Reno menggunakan bekas pakaiannya sebagai handuk (lagi dan lagi).***
Reno menuruni anak tangga dengan berlari kecil.
Keningnya dikernyitkan saat ia melihat Divan sedang menyeruput kopi bersama Daniel dan Reza."Halo" sapa Divan setelah Reno duduk bersama mereka.
Tanpa mempedulikan sapaan Divan, Reno menatap Reza dengan sumringah "pergi sekarang paman?" Tanya pria itu kepada Reza.
Reza menyeruput kopinya dan meletakkan kembali di atas meja bundar yang mini " setelah sarapan"
"Baiklah"
Diliriknya Divan dengan penuh selidik "Kenapa di sini?" Ucap Reno pada Divan tanpa senyum sedikitpun
'Anak ini belum berubah. Masih membosankan' batin Divan.
"Terserah. Bukan urusanmu juga" balas Divan
"Saat kamu berada di rumahku itu menjadi urusanku" Reno berkata lagi
Reno dan Divan mengarahkan pandangan mereka ke gadis yang menuruni anak tangga dengan pakaian aneh.
Setelah gadis itu sampai di dekat mereka "Vanya, kenapa pakai baju gitu?" Tanya Reno dengan wajah heran
"Bwahahahaha" tawa Divan dan Daniel setelah berusaha menahan tawa sejak tadi. Sementara Reza hanya menggeleng kepala.
"Nya, kamu aneh tau" ledek Divan
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Heart
RomanceReno. Dia pria yang tidak bisa keluar menatap Indahnya ciptaan Tuhan, lebih tepatnya dirinya trauma. Selama 13 tahun dia hanya memiliki pak Daniel dan Bu Asri. "Sejak melihatmu pertama kali, hatikupun bergetar" "Tidak. Bahkan sebelum aku melihatmu...