Selesailah mereka makan dan segera kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, Vanya memandang ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 20.48. Segera gadis itu dan Reno membersihkan diri di kamar masing-masing. Saat Vanya keluar dari toilet kamarnya, Reno sudah berada di meja belajar Vanya.
"Ngapain?" Tanya Vanya sambil memerengkan kepalanya.
"Katanya mau buat pr. Akukan udah janji bantu kamu" Ucap Reno
Reno kemudian membantu Vanya mengerjakan pr. Mereka memang tidak satu sekolah, tapi materi pembelajarannya tidak terlalu jauh berbeda saat Reno masih kelas 2 dulu. Reno juga termasuk siswa yang pintar di kelasnya meskipun hampir setiap hari dia tidak membuka buku sama sekali dan melamun memandang ke luar kaca jendela kelas. Akhirnya pr Vanya selesai dengan cepat. Sekarang jam sudah menunjukkan angka 22.07 . Reno pamit kembali ke kamarnya karena pr Vanya telah selesai. Namun gadis cantik itu menarik tangannya saat ingin bangkit dari duduknya. Reno kembali duduk.
"Kenapa?" Tanya Reno
"Tolong aku ya" Ucap Vanya memohon
"Tolong apa?"
"Jadi begini, minggu lalu guruku menjelaskan materi baru dan lusa kami akan ujian tentang materi itu. Masalahnya, sampai sekarang aku belum mengerti sedikitpun. Yah, aku bukannya tidak mencari tahu sebelumnya. Aku udah search di google tapi aku masih gak ngerti juga. Siapa tahu kalau kamu yang jelaskan aku jadi mengerti. Kamu tadi ngajarin pr aku itu dengan gampang, siapa tahu kan kamu lebih bisa mengajari aku yang bodoh ini" pinta Vanya
"Tentang apa?"
Vanya menyodorkan sebuah buku bacaan yang telah terbuka di halaman 237 "Tentang ini, Ren"
"Kimia? Itu kan pelajaran yang gampang Vanya. Apa lagi materi yang ini"
"Jangan banyak bicara, ajari saja aku master" ujar gadis yang sedang menggunakan celana pendek dan kaos oblong itu dan rambut di Cepol.
Reno dengan lihai mengajari Vanya selama 15 menit. Mungkin Reno terlalu bersemangat mengajari Vanya sampai ia hanya fokus pada materi itu saja dan tidak melirik Vanya sesekali. Sudah 45 menit Reno menjelaskan pelajaran kimia itu kepada Vanya.
"Selesai, kamu pahamkan?" Tanya Reno seraya melirik ke arah Vanya.
Mata Reno melotot dan mengernyitkan keningnya "Dia tidur saat aku menjelaskan materinya. Sejak kapan?" Gumam Reno.
Reno kembali terhanyut dalam wajah tenang Vanya. Dibukanya cepolan rambut gadis itu lalu bersandar sejenak ke kaki ranjang sebelum kembali ke kamarnya. Merasa lelah, dipejamkannya matanya sebentar namun ia malah terlelap di samping Vanya. Pukul 04.03 Vanya terbangun karena merasa kedinginan. Saat membuka mata, gadis itu kaget melihat Reno tertidur di pundaknya. Vanya berusaha memindahkan kepala Reno dari pundaknya kemudian mengambil selimut dan kembali lagi ke samping Reno. Gadis itu menyelimuti tubuhnya dan juga Reno lalu menyandarkan kepalanya ke pundak Reno. Vanya senang bisa bersama Reno seperti itu meskipun mereka harus tidur dalam posisi duduk, oleh karenanya gadis cantik itu mematikan alarm yang sudah di setel pada pukul 06.30.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Heart
RomanceReno. Dia pria yang tidak bisa keluar menatap Indahnya ciptaan Tuhan, lebih tepatnya dirinya trauma. Selama 13 tahun dia hanya memiliki pak Daniel dan Bu Asri. "Sejak melihatmu pertama kali, hatikupun bergetar" "Tidak. Bahkan sebelum aku melihatmu...