Ketika pagi telah tiba, Vanya membangunkan Reno. Mereka bersiap pergi ke sekolah. Seperti janji Divan, ia menjemput Vanya ke rumah. Seminggu telah berlalu. Bu Asri akhirnya kembali ke rumah pak Daniel. Ketika Bu Asri tiba, hari sudah sore. Vanya begitu senang melihat kepulangan ibunya itu. Gadis itu memeluk dan membuatkan teh untuk ibunya. Reno menghampiri mereka dan bergabung di ruang tamu menonton suatu berita.
Bu Asri sangat bahagia melihat Reno dan Vanya sudah terlihat akrab bahkan sesekali mereka tertawa lepas menceritakan kejadian yang terjadi saat Bu Asri pergi ke kampung. Senyum dan tawa terus keluar bergantian dari mulut mereka bertiga. Begitu akrab sampai siaran berita yang sedang tayang di Tv menghentikan kehangatan suasana saat itu. Berita yang mengatakan bahwa Komandan Rifdal (atasan pak Daniel) sangat merasa terpukul atas keputusan Daniel yang memilih berhenti di usianya yang masih muda(25 ). Saat mengatasi kasus seperti yang terjadi saat ini biasanya Daniel selalu berhasil mengatasinya. Namun kejadian itu sudah 10 tahun silam. Sekarang komandan Rifdal dan rekan lainnya sudah terbiasa tanpa Daniel. Reno tercengang mendengar berita tersebut begitu juga dengan Vanya dan Bu Asri. Reno segera menelepon ayahnya, namun saat itu tak bisa dihubungi. Ayahnya mengundurkan diri 10 tahun yang lalu itu artinya sejak kematian Emerry, Daniel berprofesi sebagai tentara hanya tiga tahun dan selebihnya apa yang pensiunan tentara itu lakukan ? Mengapa ia membohongi keluarganya? Apa alasan ia mengundurkan diri?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar di kepala Reno. Vanya dan Bu Asri memandang kekecewaan di wajah Reno."Nak, kamu baik-baik saja?" Tanya Bu Asri pada pria yang sedang murung itu.
Reno tak menjawab dan segera pergi ke kamarnya. Vanya menyusul Reno dan mencoba menenangkannya.
"Aku tahu perasaanmu. Kamu pasti sedih dan kecewa karena pak Daniel membohongi kamu. Tapi bukan hanya kamu yang merasa begitu. Aku dan ibu juga merasakannya. Tapi pak Daniel pasti punya alasan yang baik dibelakangnya." Coba Vanya menenangkan Reno
"Aku kecewa karena ayah membohongiku selama 10 tahun. Tapi yang membuat aku murung bukan karena itu saja. Aku khawatir apa terjadi sesuatu kepada ayah sehingga ia membuat keputusan seperti itu" ucap Reno.
"Maksudmu?" Tanya Vanya
"Yah, aku tidak tahu pasti. Tapi bagaimana jika yang mengincar keluarga kami mengancam ayah agar mengundurkan diri atau dia sebenarnya sedang menyandera ayah" kepanikan yang jelas terlihat sekali di wajah Reno.
"Kamu jangan membuat keadaanmu semakin parah. Bagaimana jika sebenarnya alasan pak Daniel membuat keputusan seperti itu adalah karena dia ingin fokus mencari pelaku kecelakaan itu. Mungkin pak Daniel sudah menyadari bahwa itu memang disengaja sebelum kamu menceritakannya. Sebaiknya kita tunggu klarifikasi dari pak Daniel langsung" Vanya terus mencoba menenangkan Reno.
Keesokan harinya Divan mengabari Vanya bahwa ia tidak masuk sekolah. Karena Vanya merasa sudah aman, ia pergi ke sekolah sendirian dan seperti biasa dia berjalan kaki. Selama seminggu bersama Divan, Vanya tak merasakan ada yang mengikutinya. Namun perasaan diikuti itu kembali lagi saat ia berjalan sendiri. Vanya memutuskan untuk memastikan apakah dia benar diikuti atau hanya perasaannya saja. Vanya sengaja bercermin di kaca spion mobil yang sedang parkir di jalan. Ia mencoba melihat ke belakang melalui kaca spion tersebut dan ia mendapati seseorang yang mencurigakan. Pria dengan tubuh kurus dan tinggi lalu memakai hoodie dan bertopi. Vanya sempat menaruh curiga pada pria tersebut. Namun karena sedang musim penghujan, mungkin saja seseorang berpakaian seperti itu. Saat berada di depan gerbang sekolah, Vanya sengaja menginjak tali sepatunya hingga terlepas lalu dia menunduk untuk mengikatnya dan kemudian berusaha melihat ke belakang melalui sela kakinya. Saat berhasil melihat sedikit ke belakang, benar saja pria mencurigakan tadi masih berada di belakangnya sambil menelepon. Vanya sekarang yakin bahwa dia memang sedang diuntit. Setelah sekolah usai, Vanya berjalan sendiri menuju rumah. Gadis itu memutuskan bahwa dia akan mencoba mencari tahu apa yang diinginkan sipenguntit dari dirinya. Vanya sengaja menghindari orang ramai dan membuat kesempatan besar untuk sipenguntit menculiknya. Vanya lewat dari lorong sempit. Lorong itu jarang dilalui orang karena menuju rumah tua yang sudah lama tidak di huni. Vanya kaget saat pria bertopi tadi muncul di hadapannya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Heart
RomanceReno. Dia pria yang tidak bisa keluar menatap Indahnya ciptaan Tuhan, lebih tepatnya dirinya trauma. Selama 13 tahun dia hanya memiliki pak Daniel dan Bu Asri. "Sejak melihatmu pertama kali, hatikupun bergetar" "Tidak. Bahkan sebelum aku melihatmu...