Destiny | Lynleight
Ini seperti angin yang lembut membelaiku.
Ini seperti debu yang lembut melayang bersama.
Kamu berada disana untuk beberapa alasan, aku tidak bisa menghubungimu.
Berhenti.
Kamu, kupu - kupu yang terbang tinggi seperti dimimpiku "" Yoongi bangunlah "
" Yoongi sayang, ayo bangun "
" Aku disini "
Aku mendengar seseorang memanggil namaku, aku membuka mataku perlahan. Melihat kekanan dimana ada dia berbaring disebelahku sambil menunjukkan senyum manisnya, Jimin. Dia disini
" Hai, kamu disini? " kataku
" Iya aku disini, aku dari tadi memanggilmu. Kamu tidak bangun bangun "
" Hehe maaf, aku terlalu mengantuk "
" Kemarin pasti kamu bekerja sampai lembur " kata Jimin dengan suaranya yang lembut sambil membelai sayang pipiku.
Aku menggenggam tangannya yang ada dipipiku, hangat rasanya.
" Aku bekerja untukmu, untuk masa depan kita "
" Tapi kau tak perlu bekerja sekeras itu, kau juga butuh istirahat "
" Ini, aku sedang beristirahat "
JDERR!!
Suara petir menggelegar diseluruh penjuru kamarku, menandakan akan turunnya hujan. Angin bertiup begitu kencang membuat gorden berterbangan. Suara rintik - rintik air hujan mulai terdengar, makin lama makin besar suaranya. Aku benci hujan karena mengingatkanku akan sesuatu.
" Jimin, aku takut. Temani aku ya jangan kemana - mana "
" Aku tidak akan kemana - mana, tidurlah" kata Jimin sambil menarikku kedalam pelukannya.
Aku mulai memejamkan mataku, susah rasanya untuk tertidur kembali kalau sudah terbangun.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit ...
Akhirnya aku bisa tertidur kembali dengan nyenyak.
Cuit cuit
Suara kicauan burung terdengar bersahut sahutan. Setelah tertidur hanya 5 jam, aku pun terbangun. Melihat kearah nakas yang berada disebelah kiri ranjangku. Pukul 05.00, aku menengok kearah kananku. Tidak ada siapa siapa disampingku.
Aku berjalan kearah gorden yang berada tepat disebrang ranjangku, saat aku membuka jendela. Sinar matahari memasuki kamarku lewat celah celah jendela, bau bekas hujan menyeruak.
Aku bersiap untuk pergi kekantor, setelah rapi. Aku berjalan ketempat mobilku terparkir, memasuki mobil dan menyalakan audio didalam mobil
One day my father-he told me,
"Son, don't let it slip away"
He took me in his arms, I heard him say,"When you get older
Your wild life will live for younger days
Think of me if ever you're afraid."He said, "One day you'll leave this world behind
So live a life you will remember."
My father told me when I was just a child
These are the nights that never die
My father told me - The Nights by AviciiLagu itu adalah lagu favorit Jimin, dia selalu mendengarkan lagu itu disaat dia rindu dengan papanya. Sama dengan keadaanku saat ini, aku sedang merindukannya. Ah apa aku menemuinya sekarang saja ya, tidak usah pergi kekantor. Toh itu kantor punyaku.
Aku mengambil handphoneku yang berada di dashboard mobil, mencari nama kontak seseorang lalu menekan tanda telfon.
" Halo "
" Taehyung, hari ini gw ga masuk kerja ya. Tolong bilang sama klien rapatnya diundur, lo tau kan satu satunya alasan kenapa gw kalo ga ngantor? "
" Ya ya ya, enak ya kantor punya mah
bebas. Yaudah hati hati dijalan, jangan ngebut ngebut"Setelah itu panggilan diputuskan oleh managerku yang bernama Taehyung, dia juga salah satu sahabatku.
Aku memutarbalikkan mobilku kearah berlawanan dari kantorku, aku mencari toko bunga terdekat. Setelah menukan toko bunga, aku memarkirkan mobilku lalu segera turun dari mobil.
Setelah memilih milih bunga mana yang akan aku beli, akhirnya aku memilih beberapa bunga
Ah iya, aku belum memperkenalkan Jimin
Ini Jimin, cantik kan? Jangan lama lama liatnya, nanti naksir. Dia hak milik gue!Setelah membayar bunganya, aku bergegas keluar toko memasuki mobilku. Menyetir dengan kecepatan sedang ketempat tujuanku.
Setelah menyetir kurang lebih tiga puluh menit, aku sampai pada tempat tujuanku. Segera aku keluar dari mobil karena aku tidak sabar menemuinya
" Hai sayang, ini aku Yoongi. Maaf aku baru bisa menemuimu sekarang karena kesibukanku dikantor. Bagaimana keadaanmu? Aku harap kamu baik baik saja disana, karena aku disini juga baik baik saja. Apa kamu tau semalam aku memimpikan keberadaanmu, kamu tidur bersamaku, menemaniku, memelukku "
Tes
Air mata jatuh begitu saja dari mataku.
" A-aku rindu, aku rindu padamu J-jimin "
" Aku rindu akan senyuman hangatmu, aku rindu suaramu yang merdu, aku ingin memelukmu Jimin, aku tidak berarti apa apa tanpamu"
" Maaf maaf maaf ini semua salahku yang membuatmu seperti ini. Kalau saja malam itu aku menyetujui kemauanmu untuk mengadopsi seorang anak, kita tidak akan berdebat yang menyebabkan mobil kita tergelincir disaat hujan deras. Harusnya aku saja yang mati Jimin, aku saja " aku terisak memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Min Jimin
" Sayang, hari ini hari anniversary pernikahan kita yang ke-1 tahun. Harusnya kita merayakannya bersama, jalan jalan ke Paris, makan malam romantis sambil melihat menara Eiffel, itu kan yang kamu impikan? Maaf aku tidak bisa menepati janjiku untuk membawamu kesana. Oiya aku punya hadiah untukmu "
Aku meletakkan bunga yang aku beli tadi didepan batu nisannya
" Sayang aku pulang dulu ya, aku janji akan sering sering kesini " aku mencium batu nisannya lalu segera berdiri untuk meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Jimin.
"Life is not a video that we can replay again"
{ End }
Annyeong yeorobun, gimana ceritanya? Maaf ya kalo kurang menarik dan membosankan. But hope you like it, dont forget for voment!
Peace and love💛 Lynleight.