When?
PureAstraea"Chim. "
"Ya? "
"Kapan kau putus dengan pacarmu? "
Tentang Jimin, pria manis yang penuh sandiwara. Yang berhasil menaklukkan dua hati sekaligus, dan juga kebimbangan hatinya untuk memilih satu diantara yang lainnya.~
Jimin baru kembali ke dalam apartemennya, dengan helaan napas berat saat membuka pintu."Jiminie!! " Pelukan erat dia terima secara tiba-tiba, yang dipeluk hampir saja terjatuh jika pelakunya tidak memegang erat pinggangnya.
"Tae! Kau mengagetkanku! " Yang dimarahi malah tersenyum kotak lalu menggendong mesra pria manis itu ke sofa. Lalu duduk dengan Jimin di pangkuan.
"Bagaimana hari ini? " Tanya pria tampan yang memangku Jimin, Jimin menghela napas berat sekali lagi. "Berat, Yoongi bertanya kabarku terus menerus. Aku lelah, biarkan aku istirahat sebentar. " Jimin memeluk leher pria tampan di hadapannya erat lalu menduselkan kepalanya seperti kucing ke leher yang lebih muda.
"Hyungie. "
"Hm... "
"Jiminie. "
"Hm... "
"Jimin, aku serius. "Jimin dengan setengah hati membuka matanya, lalu menggumam malas. "Apaaa? "
"Kapan kau putus dengan Yoongi Hyung? "
"Sebentar Tae... Kau sudah janji akan menungguku. "
'Tapi, Jim- "
"Sst diam. Aku mengantuk Taeeee nanti kita bahas oke? "
Taehyung terdiam, dia merasa tak suka Jimin masih dimiliki orang lain. Taehyung sudah lama menunggu, terlalu lama. Jimin selalu bercerita bahwa dia muak, benci pada Min Yoongi. Tapi pada akhirnya, dia selalu kembali ke pelukan pria pucat itu. Kali ini dia tak ingin Jimin kembali, karena Jimin sudah berjanji, bersumpah bahkan bahwa dia akan menikahi Taehyung.~~~
Yoongi mengepalkan tangannya erat, penyadap suara yang dia tinggalkan di apartemen Jimin secara sengaja membuahkan hasil tak terduga.Yoongi hanya tak menyangka bahwa Jimin memiliki kekasih lain selain dirinya, namun bukan itu yang membuat dia paling kecewa.
Fakta bahwa Jimin tidak menginginkan eksistensi dari Min Yoongi dalam hidupnya menyisakan luka di hatinya yang paling besar, paling dalam dan paling basah. Akan sulit bagi luka itu untuk kering dan sembuh.
Dia menelpon Jimin, memintanya bertemu di apartemen Yoongi. Namun Jimin menolak, akhirnya Yoongi mengalah dan memilih untuk bertemu di apartemen Jimin.
💜
Malam tiba, saatnya Yoongi pulang. Dengan terburu-buru dia segera pergi ke apartemen Jimin. Jimin juga sudah menunggu kedatangan Yoongi. Dia menyiapkan makanan, memakai baju rumah terbaiknya, bahkan memakai lip balm yang tidak pernah dipakainya di rumah.Eh? Padahal dia muak loh~
Dengan senyum terbaiknya, Jimin baru saja ingin melepaskan jas hitam di badan Yoongi saat Yoongi segera masuk tanpa izin.
"Hyungie~~ makan yuk? " Jimin yang tak sadar situasi terus saja tersenyum. Bahkan menarik kursi makan untuk Yoongi duduki.
Yoongi cuek saja, dia mengambil penyadap kecil di balik sofa Jimin dan menggoyangkannya di depan muka Jimin sambil tersenyum sinis.
Muka Jimin tampak pucat pasi, dia pernah melihat benda itu di film. Jangan bilang...
Yoongi mendengar semua.. percakapannya dengan Taehyung?!?!
"Jimin? "
Jimin tersentak dari pemikirannya, kedua jempolnya bergerak gelisah. Dia menunduk, memilih tak menatap kekasihnya.Yoongi menatap wajah mau menangis milik Park Jimin. Ada perasaan iba di hatinya, bagaimanapun cintanya lebih besar dari bencinya.
Tak tega memakinya, Yoongi menghela napas dan mengacak rambutnya frustasi. Jimin sudah menangis, masa bodo dengan bedaknya yang luntur.
"Setelah ini, jangan chat aku. Jangan temui aku, jangan menyapaku. Hapus chatku, blokir nomorku. " Jimin terisak keras saat mendengar kalimat menyakitkan dari mulut Yoongi.
"Aku...
"Membencimu. "
Dan, dunia Jimin kehilangan warnanya.
💜💜
Jimin mengurung diri di kamarnya seminggu ini, keluar hanya untuk membeli samyang pedas, dan pergi ke kamar mandi.Bahkan panggilan dari teman-temannya ia biarkan begitu saja. Tentang nomor Yoongi, bukannya diblokir. Jimin bahkan mengirim pesan suara ke nomor Yoongi setiap hari.
"Hyungie, Jiminie kangen.. "
"Hyungie, papa ngancam Jimin buat nikahin Taetae.. "
"Hyungie, Jiminie minta maaf.. hiks.. "Yoongi kelihatannya benar benar kecewa pada Jimin, buktinya hari ini dia menekan bel di apartemen Jimin. Tanpa basa-basi langsung mengatakan kalau ingin mengambil semua barang miliknya yang sengaja ditinggal di tempatnya.
Jimin menarik-narik bajunya, mengisyaratkan bahwa dia menolak keputusan sepihak dari Yoongi.
"HYUNGIE, AKU MENCINTAIMU. AKU TIDAK MEMBENCIMU, AKU SANGAT MENCINTAIMU. MAAFKAN AKUUU. " Teriakannya menggema di apartemen sederhana itu. Yoongi membeku di tempatnya sebelum menutup pintu.
Yang tak Jimin sadari airmata Yoongi mengalir deras begitu menutup pintu apartemen itu.